six

731 114 4
                                    

Enjoy!!!


Jaehyun baru saja keluar dari kantornya. Hari ini ia mendapatkan uang tambahan hasil usahanya beberapa bulan terakhir, ayah satu anak itu tersenyum manis sebari membayangkan senyum Taeyong yang menyambutnya pulang. Ia berhenti saat seseorang berdiri didepannya.

"hey pak, sepertinya kau memiliki banyak uang hari ini." Pria berbaju hitam didepan Jaehyun dan jaehyun baru tersadar jika ia telah dikepung 3 orang lainnya.

"mau apa kalian?"

"tentu saja yang ada didalam tas mu" dengan gerakan cepat, ketiga orang tersebut memukul Jaehyun sampai lelaki itu tidak sempat membalas pukulan mereka.

Kejadian tersebut tepat setelah Johnny baru saja kembali dari latihannya, ia hanya menghela napas saat melihat Jaehyun di pukuli beberapa kali oleh perampok tersebut. "apa lagi ini" keluhnya dalam hati.

"hey kalian!" Johnny memasang wajah datar milik mark.

"apa?" salah satu perampok melihat Johnny remeh "ck seorang siswa"

"sedang apa kalian?"

"kami mau mengambil uang orang ini, kau pulang saja sana"

Johnny terkekeh sebentar, "ini bukan jaman 80an, kalian masih saja menggunakan cara kuno" ucapnya.

"Mark! Kau pergilah dari sini!" Jaehyun berteriak, ia sedikit panik karena Mark menantang salah satu perampok, tangannya dipegangi agar tidak banyak berontak.

"hoo ternyata saling kenal, kemarilah nak." siperampok semakin tersenyum remeh.

"kau yang kemari" Johnny dengan santai memasukan kedua tangannya kedalam saku.

"benar-benar tidak sopan!" salah satu mendatangi Johnny karena geram, ia bersiap menghajar namun gagal, tangannya malah dipelintir kuat sampai ia berlutut didepan Johnny. Melihat itu perampok lain mulai menyerang Johnny, ia sangat siap untuk bertarung sebelum Jaehyun memeluknya seolah melindungi Johnny dari pukulan para perampok.

"cih, kau sangat beruntung hari ini. Lain kali kami tidak akan melepaskan kalian." Ucap salah satu perampok sebelum meninggalkan Johnny dan Jaehyun yang masih memeluk anaknya.

"hey bangunlah, mereka sudah pergi" johnny menepuk nepuk punggung Jaehyun yang ada diatasnya masih dengan posisi memeluk dirinya. Rasanya sangat aneh. Beberapa kali tepukan Jaehyun masih tidak merespon, akhirnya Johnny mendorong tubuh Jaehyun hingga terlentang diatas tanah.

"hey, Jaehyun?" Johnny masih menepuk pipi jaehyun dan ternyata ayah satu anak tersebut pingsan dengan beberapa luka lebam diwajahnya. Johnny menghembuskan napasnya, dengan terpaksa ia harus menggendong tubuh Jaehyun sampai kerumah.

.

.

.

.

Taeil berjalan santai disebuah lorong gedung yang tidak terpakai, tujuannya hanya satu ruangan berisi kumpulan orang-orang yang bebrapa jam lalu hendak merampok Jaehyun, Jika saja bukan perintah dari Johnny ia sangat enggan untuk datang ke area kotor seperti ini.

Beberapa orang tersadar akan kedatangan Taeil berjalan mendekati lelaki itu.

"siapa yang berada di jalan xxx tadi? Tolong angkat tangan kalian" ujar Taeil dengan tenang, pertanyaannya malah dijawab dengan kekehan seolah meremehkan Taeil.

Seseorang dengan jas dan kaos hitam maju diikuti tiga orang lainnya. "itu aku, ada apa?" ucapnya dihadapan Taeil.

Tanpa banyak bicara Taeil meninju lelaki berjas tersebut tepat diwajahnya sesuai dengan perintah Johnny untuk memperingati komplotan itu agar menjauh dari dirinya dan keluarga Jaehyun. Melihat temannya tiba-tiba diserang, komplotan tersebut mulai mengerubungi Taeil, bersiap untuk mengeroyok lelaki berwajah tenang tersebut.

The Dude in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang