Enjoy!
"mulai hari ini Minhyung akan kembali belajar dikelas kita. Tolong bantu dia, karna dia baru saja sembuh. Sekarang Minhyung, kau boleh memilih bangku yang kosong" jelas guru disamping Johnny.
Johnny hanya memandang murid-murid dikelas itu datar. Ada dua bangku kosong disana, bangku paling kiri disamping gadis manis yang menunduk ㅡmenghindari kontak mata dengannya dan bangku kedua dari belakang, disamping lelaki tinggi yang juga menunduk dan diam-diam mendorong bangkunya lebih rapat ke meja, mungkin agar Johnny tidak duduk disana.
Maka Johnny memutuskan untuk duduk di samping lelaki tinggi tadi. Ia duduk dengan tenang lalu kembali memandang beberapa murid di sekelilingnya. Gadis manis tadi terus melihat Johnny sebelum memalingkan wajah ㅡmenghindari kontak mata lagi. Lalu beberapa lelaki disebelah kanannya, melihatnya dengan tatapan menyepelekan dan mengacungkan jari tengah bersamaan saat Johnny melihat kearah mereka.
"aku sedikit kesulitan saat kau tidak ada Minhyung" bisik lelaki tinggi tadi, Johnny melihat name tagnya. Park Jisung.
Johhny tidak menanggapi bisikan itu. Dia hanya memainkan pulpennya. "sekarang panggil aku Mark" ucap Johnny pada Jisung. Panggilan anak ini terlalu banyak, Johnny tidak terbiasa dan panggilan Mark. Itu cukup familiar untuknya.
"o-oke Mark" Jisung mengangguk.
.
.
.
.
.Jam makan siang tiba. Semua murid langsung menyerbu kantin, termasuk Johnny yang ada didalam tubuh berisi Mark, dia sudah merasa benar-benar lapar. Jisung sudah tidak terlihat sejak keluar kelas tadi. Johnny mengangkat bahunya, kenapa harus peduli?
Setelah mengambil makanan yang disediakan sekolah. Johnny duduk sendiri dikantin, didepan mejanya ada si gadis manis tadi dengan tiga orang yang mengelilinginya.
"Haechan -ah kenapa? Apa makananmu tidak enak?" tanya seseorang disamping si gadis tadi. Suaranya yang cukup keras membuat Johnny memandangnya.
"bagaimana jika aku tambahkan ini?" tanya anak tadi sebari menumpahkan minuman bersoda ke tempat nasi gadis yang dipanggil Haechan tadi. Tiga murid tadi tertawa puas membuat Haechan semakin menundukan kepalanya.
"tolong jangan lakukan ini.. " bisik Haechan pelan dengan masih menundukan kepalanya. Ketiganya malah semakin tertawa mengejek, seseorang disamping Haechan malah tersenyum miring dan menumpahkan makan siang Haechan hingga mengotori seragam gadis itu.
"ups. Aku tidak sengaja" ucapnya lalu tertawa dengan dua temannya. Tawa itu benar-benar mengganggu pendengaran Johnny.
"yak! Kalian! Jangan berisik. Kalian mengganggu makan siangku!" ucap Johnny pada ketiga orang itu. Ketiganya melihat Johnny remeh. Salah satunya mendengus dan mendekati meja Johnny.
"hei babi gendut, urusi urusanmu sendiri. Apa karna kepalamu terluka kau jadi lupa sikapmu yang seharusnya?! Mau ku hajar agar kau ingat?" lelaki itu berdiri didepan Johnny, menantangnya dengan kepalan tangan ㅡberusaha menggertak. Tentu saja Johnny tidak pernah takut dengan itu, ia malah ikut berdiri dan memasang wajah menantang bocah didepannya.
"cih benar benar harus ku hajar." lelaki dengan name tag Lee Minho mengacungkan kepalan tangannya dan terhenti saat ada guru yang melihat dan menegurnya dengan teriakan. Haechan masih disana, saat guru akan mendekat ia akhirnya berdiri dan keluar dari kantin secepat mungkin.
Johnny hanya memandang datar orang didepannya. "datang kebelakang setelah pulang sekolah. Biar aku beri pelajaran untukmu, gendut." desis Minho sebelum kembali ketempatnya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dude in Me
Fanfictionbased story from "The Dude in Me" korean movie 2019 Johnny Seo penjahat dan pengusaha sukses yang terjebak ditubuh anak SMA. ⚠sedikit dirubah sana sini. ⚠ GS! For uke