eleven

1K 112 11
                                    

.
.
.

Jungwoo berjalan mendekati ruang tamu untuk bertemu sang ayah yang memanggilnya tadi malam.

“ayah, tumben sekali memanggilku. Ada apa?”

“aku mendapat informasi jika kau memiliki niat jahat”

“niat jahat?”

Ayah Jungwoo menyerahkan surat yang tempo hari Taeil sampaikan, di dalam sana Johnny menuliskan bagaimana Jungwoo menjebaknya dan berusaha untuk mencelakannya, ia bekerja sama dengan kekasihnya.

“bagaimana mungkin seseorang yang sedang koma menulis seperti ini, ini jelas tidak benar ayah.”

“ayah sudah mencocokan tulisannya” Jungwoo mengigit bibirnya gugup. “bagaimana bisa kau melakukan itu?”

.
.
.

Mark dan Johnny masih berada didalam mobil yang menjemput mereka dari toko Ten, setelah pembicaraan tadi, wanita itu menjadi lebih baik pada keduanya –mark dan Johnny.

“bos, kau yakin membiarkannya masuk sendiri?” Taeil melirik bosnya melalui kaca spion. Mereka kini ada didepan rumah bos besar atau dapat dikatakan mertua dari Johnny.

“bos besar menginginkan diriku, akan sangat sulit jika aku ikut dengannya” Johnny menyenderkan tubuh Mark yang masih penuh dengan luka, sedangkan Mark masih memegang catatan yang diberikan Johnny.

.
.
.

Mark berjalan dengan sopan dan menunduk setiap bertatap muka dengan penjaga rumah mertua dari Johnny. Tidak sedikit penjaga yang bingung dengan sikap dari Johnny yang tidak seperti biasanya.

“jangan bicara yang aneh-aneh, cukup bicara sesuai yang aku arahkan” pesan Johnny yang terus Mark ingat-ingat sampai ia masuk kedalam ruang tamu.

“akhirnya kau datang, duduklah”

Mark melihat seorang pria tua duduk di kursi utama, sepertinya itu adalah bos besar yang paman Johnny katakan.

Mark baru saja mendudukan dirinya sebelum Jungwoo memandangnya sinis, “sebenarnya apa yang kau inginkan Johnny Seo?”

“diamlah!” Mark menundukan dirinya, ia gugup melihat kedua orang didepannya.

“bagaimana kau sekarang?” Pria itu menatap lurus Mark,

tanyakan apa yang dimaksud oleh bos” instruksi Johnny terdengar di earpiece yang Mark gunakan –johnny memantaunya melalui benda itu.

“apa maksudnya?” Mark tiba-tiba berbicara tidak sopan didepan bos besar. Melihat semua memandangnya bingung Mark melanjutkan “mereka bertanya—ah tidak, maksudnya apa yang anda maksud?”

Mark bernapas lega saat melihat lelaki didepannya hanya mengangguk maklum.

“Johnny Seo, kau adalah calon penggantiku”

“ayah!” Jungwoo membelalakan matanya.

“diam! Kau sudah keterlaluan Jungwoo, semua uang yang kamu gunakan selama ini adalah milik perusahaan. Berapa banyak lagi yang akan kau gunakan?”

“ini tidak adil! Aku anak ayah! Harusnya aku yang mendapatkan semuanya!”

“renungkan kesalahanmu! Kau tidak akan mendapat hartaku jika terus begini”

“ayah tahu bagaimana dia memperlakukan aku?! Dia bahkan memiliki seorang putri dari orang lain!” perkataan Jungwoo membuat Johnny yang mendengarkan dari seberang terdiam.

Bos besar menatap Mark dengan tajam membuat jungwoo meneruskan kalimatnya “kau kira aku tidak mengetahuinya? Setelah kau keluar dari rumah sakit, kau langsung mencari wanita itu bukan?”

The Dude in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang