Lo minta balikan setelah lo nyakitin gue? Sekarang gue tanya bisa nggak lo memperbaiki gelas pecah kembali utuh yang pernah lo banting?
Brian dan Ando berjalan beriringan menuju kelas setelah Brian menghabiskan baksonya. Mereka melihat pintu kelasnya sudah tertutup rapat. Berarti sudah ada guru bahasa inggris di didalam. Ya mereka tau karena sekarang memang jam pelajaran bahasa inggris. Ando kini memasang ekspresi syok melihat pintu kelasnya tertutup, hukuman apa yang nanti akan diberikan padanya, Ando berdiri diam sambil menerka - nerka. Beda dengan Brian yang santai melihat pintu kelasnya tertutup. Ia malah beralih menatap Ando.
"Ngapain liat - liat?" tanya Ando seraya melirik Brian.
"Percuma juga kita masuk. Paling malah dapet hukuman. Sekalian bolos aja yuk." ujar Brian dengan mata berbinar.
"Gila lo! Sekarang inggris ulangan goblok!" ujar Ando penuh dengan penekanan disetiap katanya. Entah kenapa disaat ada ulangan Ando nggak pernah lupa. Padahal Ando sendiri benci dengan ulangan mengingat nilainya tidak pernah diatas kkm.
"Ulangan bahasa inggris nggak akan buat kita mati Andos" jawab Brian kesal dengan menambahkan huruf S di nama Ando.
"Yaelah Yan nilai inggris kita kan jeblok banget" ujar Ando sedikit panik.
"Kita? Lo aja kali. Orang nilai gue dapet 6" ujar Brian dengan bangganya menyebutkan angka enam.
"Lah 6 aja bangga. Itu dibawah kkm goblok" ujar Ando lagi.
"Yang penting kan nggak sampe 4" cibir Brian lalu meninggalkan Ando yang terdiam mendengar cibirannya. Mengingat ulangan Ando waktu itu memang dapet 4. Dasar Brian sialan!
Brian menduduki kursi panjang di roftop. Bukan menduduki lagi, tapi meniduri. Ando berjalan mengikuti Brian dibelakangnya lalu menduduki bagian sisi kursi karena hampir 3/4nya diisi oleh tubuh longgor Brian. Ando mah selalu ngalah.
"Gimana Resa?" tanya Ando memulai topik.
Brian menceritakannya dari awal bertemu Resa di taman sampai dia meninggalkannya di saat Resa menangis.
Ando yang mendengar penuturan Brian panjang lebar kini tertawa geli sambil geleng - geleng kepala tidak percaya.
"Salah siapa dulu selingkuh. Sekarang ngemis - ngemis minta balikan. Brian gue bener - bener sayang sama lo, cinta sama lo" ujar Brian menirukan gaya bicara Resa.
"Lucu emang mantan lo Yan, hahahah" ujar Ando di sela tawanya.
"Hahah mantan gue emang lucu - lucu kan Ndo" ujar Brian sembari tertawa.
"Resa aja yang lucu. Yang lain biasa aja hahahah"
"Yaudah sana ambil. Gue ikhlas hahahah" tawa Brian kembali pecah.
"Kayaknya gue gak butuh bekas temen deh yan, kalo gue bisa beli yang lebih baru" ujar Ando dengan sisa tawanya.
"Tenang. Resa belum gue apa - apain kok Ndo."
"Tapi kesingnya lecet dikit tuh pernah lo cium."
"Anjir dia dulu yang nyosor keles."
"Namanya lecet tetep lecet."
"Lo kata dia hp apa hahahaaa"
Brian dan Ando tertawa terbahak - bahak membahas masalah Resa, mantan Brian yang dulu pernah selingkuh.
Kini ada saatnya mantan menertawakan mantan yang dulunya selingkuh sekarang minta balikan. Menyikapi kisah cinta juga harus pake otak dewasa dan logika. Siapa coba yang mau balikan di saat dulunya diselingkuhin. Setelah bisa move on dan masih memiliki rasa benci. Eh diajak balikan. Nggak salah dong kalo ditolak mentah - mentah. Ingatlah mantan, ini dunia bukan surga. Disini lo bisa bahagia juga harus bisa sengsara. Dimana lo berbuat sesuatu dan lo sendiri yang nanggung akibatnya. Bukan seperti cerita disurga, disaat lo bahagia lo akan tetep bahagia untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye Nostalgia
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis tak bersalah terjerat dalam suatu masalah? Apa yang akan dilakukan gadis itu saat semuanya telah terbukti? Bagaimana keadaan gadis itu saat ancaman selalu mengintai? Dan adakah sosok penenang untuk gadis itu? Pas...