Nggak ada yang salah dengan sisi terburuk seseorang. Lo-nya aja yang salah nerapin sisi terburuk lo dengan nyakitin gue.
Brian.. Istirahat kedua temuin gue di taman belakang ya.. Pliss gue mau ngomong penting..
Brian lagi - lagi mendapatkan pesan dari cewek itu. Brian membaca pesan itu lalu berdecak kesal. Dengan malas ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku seragamnya lalu kembali memperhatikan Bu Sila yang tengah menerangkan materi MATEMATIKA.
Brian memperhatikan Ando yang tampak sedang menghitung bilangan - bilangan bulat dengan kalkulator di ponselnya. Niatan Brian ingin menceritakan isi pesan dari cewek itu ke Ando pun ia urungkan. Langka juga Brian melihat Ando serius mengerjakan soal. Ya meskipun Ando pake kalkulator. Setidaknya dia sudah ingin usaha bukan?
15 menit kemudian bel istirahat kedua berbunyi. Dengan malas Brian beranjak dari tempat duduknya ingin langsung pergi ke taman belakang. Ando yang melihat gerak gerik malas Brianpun menatapnya aneh sekaligus bingung.
'Ada masalah apalagi tuh bocah?' batin Ando.
"Mau kemana Yan?" akhirnya Ando membuka mulutnya.
"Taman belakang" jawabnya singkat lalu berjalan keluar kelas santai bercampur malas.
"Ngapain?" tanya Ando lagi sedikit berteriak karna langkah Brian yang semakin menjauh.
"Resa" jawab Brian singkat lalu menghilang tertelan tembok pintu keluar kelas.
Ando yang mendengar suara Brian menyebutkan nama 'Resa' langsung terkejut.
"Resa lagi. Ngapain coba? Ck! Nggak ada bosen - bosennya tuh cewek" gumam Ando lalu beranjak keluar kelas menuju kantin.
🌷🌷🌷
"Ada apa?" tanya Brian kepada cewek itu tanpa basa basi langsung menjurus pada intinya.
"Brian.. Sebenernya.. Gue ini-" kalimat Resa terpotong karena Brian langsung menyambarnya dengan ucapan Brian selanjutnya.
"Langsung aja intinya apa, gak usah basa basi. Gue nggak ada waktu buat lama - lama disini" ujar Brian datar.
Cewek itu cemberut terdiam lalu menghela nafas.
"Apa lo sama sekali nggak bisa kasih gue kesempatan Brian?" ujar cewek itu langsung pada intinya.
"Apa lo nggak bosen Sa setiap kali ketemu gue selalu denger kata NGGAK dari mulut gue?" tanya Brian dengan menebalkan kata nggak.
"Nggak" jawab cewek itu lantang.
"Yaudah kalo lo mau denger lagi gue bisa ucapin untuk pertemuan kali ini. Kembali ke pertanyaan awal lo, gue jawab NGGAK" Ujar Brian kembali menekan-kan kata nggak.
Jleb!
Cewek itu mulai berkaca - kaca. Menatap Brian tidak percaya bercampur rasa pasrah.
"Maksud gue bukan itu. Maksudnya gue nggak akan bosan buat terus ngasih pengertian ke lo, buat nyatain perasaan ke lo, buat ngeyakinin ke lo kalo gue ini bener - bener sayang sama lo, dan.. Buat merjuangin lo." ujar cewek itu panjang lebar. Lalu menghela nafas dan kembali berbicara.
"Apa sih kurangnya gue buat lo?" tanya cewek itu dengan suara sedikit tertahan karena menahan tangis.
"Banyak" ujar Brian santai sembari menatap lurus ke depan. Beda dengan cewek itu yang kini tengah menatap dalam Brian.
"Gue cantik, gue famous, gue tajir, gue pinter, yang suka gue banyak-" lagi - lagi kalimat cewek itu terpotong oleh sambaran ucapan Brian berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye Nostalgia
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika seorang gadis tak bersalah terjerat dalam suatu masalah? Apa yang akan dilakukan gadis itu saat semuanya telah terbukti? Bagaimana keadaan gadis itu saat ancaman selalu mengintai? Dan adakah sosok penenang untuk gadis itu? Pas...