Chapt 4

6.5K 398 49
                                    


"Hehe, kami. Kami hanya ingin melihat kalian, pengantin baru." Ucap pria yang lebih tinggi dari pada orang yang di sebelahnya seraya terkekeh kecil saat melihat ekspresi kak Tae yang sedikit kesal melihat mereka.

Siapa sebenarnya orang ini? Membuatku penasaran saja.

"Sudahkan, sana kalian pergi saja. Kalian ini mengacaukan moodku saja." Usir kak Tae seraya mendorong dua pria yang berada di depan kami ini.

"Hei, Tae. Kau ini kenapa sih? Kamikan ingin berkenalan dengan adik ipar kami, lantas mengapa kau yang sewot?" Ucapnya yang terdengar mengganjal, tunggu!

Adik ipar? Siapa? Aku. Berarti mereka ini adalah kakaknya kak Tae? Apa iya?

"Ck, dia ini istriku. Jadi tentu saja aku mempermasalahkannya, apalagi jika bersama kalian berdua." Ucap kak Tae yang membuatku pangling, kemudian aku mendongak menatapnya.

Apa yang ia katakan barusan? Istri? Ia mengakuiku sebagai istri?

Entah mengapa rasanya bibirku sedikit kelu hingga akhirnya sebuah senyuman kecil terbit di wajahku, apa-apaan ini. Mengapa aku tersenyum?

"Kami tau dia ini adalah istrimu. Tapi apa salahnya jika kami hanya ingin berkenalan." Ucap pria yang terlihat lebih pendek dari pria yang tadi.

"Baiklah, terserah. Soona, bicaralah dengan mereka. Tapi jangan terlalu lama, aku mau ke bawah dulu." Ucap kak Tae seraya mengelus puncak kepalaku dengan lembut, kemudian ia segera berlalu meninggalkan aku dan kedua orang yang tak ku kenal bersamaku. Hingga membuat suasana jadi sedikit canggung ketimbang saat ada kak Tae barusan.

"Hai, adik ipar. Perkenalkan aku Kim Namjoon, kakak keduanya Tae." Ucap pria yang lebih tinggi tadi, seraya tersenyum manis hingga membuat sebuah dimple tertampak pada kedua pipinya.

Wah daebak, ia punya sepasang dimple dipipinya.

"Dan aku Kim Seokjin panggil saja Jin, kakak pertama dari Tae dan dia." Ucap pria yang satu lagi, seraya mengedipkan sebelah matanya tak lupa dengan senyuman yang mengembang di wajah tampannya. Dan itu sukses membuatku tertawa, astaga ada-ada saja kelakuan kakaknya kak Tae ini.

"Hai kak, aku Park Soona. Senang bertemu dengan kalian." Ucapku seraya membungkuk kepada kedua kakak iparku itu. Ya ampun, mengapa sulit sekali mengakui itu, tidak seperti kak Tae yang amat gampang mengakuiku sebagai istrinya.

"Sekarang, kau pasti bertanya-tanyakan. Mengapa di saat pernikahanmu dengan Tae tidak ada kami berdua?" Tebak kak Jin yang begitu mengerti pemikiranku.

"Ah, t-tidak juga." Dustaku mengelak tebakannya barusan, namun itu malah membuat mereka berdua tertawa.

Apa yang lucu? Hingga membuat mereka berdua tertawa :/

"Kau ini tidak perlu berbohong seperti itu, kau tidak berbakat dalam hal itu." Ledek kak Namjoon seraya memukul pelan pundakku, dan itu juga membuatku ikutan tertawa dengan mereka.

"Kak, sepertinya kalian memiliki bakat meramal." Ucapku yang di hadiahi geplakan di kepala oleh kak Jin.

"Kau ini! Benar-benar, sama saja dengan Tae." Ucap kak Jin yang masih tertawa, dan itu juga membuatku tidak bisa memberhentikan tawaku. Hanya karena saat aku mendengar tawa milik kak Jin itu adalah hal yang paling lucu yang pernah aku dengar, pasalnya suara tawa kak Jin itu langka sekali, suara yang besar dan ekspresinya yang membuat huruf o pada mulutnya. Astaga lucu sekali.

"Sudah-sudah, jadi kami ingin meminta maaf kepadamu. Karena tidak hadir di pernikahanmu dengan Tae kemarin, karena kebetulan kami baru terbang kemarin sore. Dan baru sampai pagi ini." Jelas kak Namjoon, yang membuatku bingung.

"Memangnya kakak tidak tinggal di sini?" Tanyaku mengutarakan kebingunganku.

"Tidak, kebetulan aku dan Namjoon ini berkuliah di luar negeri. Dan baru balik hari ini, aku balik dari China dan Namjoon dari New York." Ucap kak Jin yang membuatku terkagum, mereka berkuliah di luar negeri tapi tidak bersama. Itu sungguh hal yang sangat luar biasa.

"Benarkah? Wow, daebak." Pekikku yang membuat mereka tersenyum kepadaku, ah sepertinya aku akan sangat akrab dengan mereka. Buktinya baru pertama kali bertemu saja aku sudah sangat akrab dengan mereka.

Kringgg

Tiba-tiba saja suara ponselku berdering, pertanda ada yang menelfonku.

"Kak, permisi aku ingin mengangkat telpon dulu." Ucapku pamit kepada kak Jin dan kak Namjoon, dan sejurus kemudian mereka juga pamit untuk pergi ke bawah menemui yang lainnya. Dengan segera ku langkahkan kakiku menuju nakas berwarna putih yang berada di samping tempat tidur, kemudian melihat nama yang tertera di layar ponselku.

Kak Jungkook💕
is calling you~

Astaga ternyata yang menelfonku adalah kak Jungkook.

Bagaimana ini?!

Mungkin sebaiknya aku angkat saja.

Halo kak?

Hai, bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu.

A-aku baik, eum aku juga merindukanmu, kak.

Benarkah? Tapi mengapa suaramu terdengar bergetar? Apa kau menangis?

T-tidak! Aku tidak menangis.

Ah ya sudah kalau begitu, aku hanya ingin memberi tahu. Jika aku telah memikirkan tentang hubungan kita, dan telah ku putuskan. Aku akan datang bersama orang tuaku untuk melamarmu bulan depan.

JDARRR~~

To be continue🍃

758 kata, dikit banget hehe😅

My Perfect Husband || Kim Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang