Taehyung Pov
06.09 A.M
Aku terbangun dari tidur nyenyakku, entah perasaan apa yang ada di dalam hatiku saat ini. Seolah perasaan bahagia membara ketika melihat seorang gadis yang kini masih tertidur dengan lelap. Seorang gadis yang notabennya telah menjadi istriku sejak kemarin, melihatnya tertidur lelap seperti itu mengapa perasaanku menjadi sangat damai. Apa yang ku rasakan ini? Apa aku mulai jatuh cinta kepadanya? Tapi bukan itu tujuan awalku menikahinya.
Ah sudahlah mengapa aku memikirkan itu?!
Taehyung Pov off
06.15 A.M
Aku telah terbangun dari tidur nyenyakku, namun sebuah perasaan ganjal timbul di dalam benakku. Kini aku merasa ada sesuatu hal aneh yang mengintimidasiku, mengapa aku merasa ada seseorang yang kini sedang memperhatikanku?
Sesaat setelahnya dengan lekas aku menoleh ke arah samping kananku, dan di sana lah sumber keanehan itu. Bagaimana tidak? Jika ada seseorang yang kini tengah menatapku dengan dalam.
"Huaa?! Aku di mana?! Mengapa aku ada di sini?!" Pekikku yang secara tiba-tiba hingga membuat lelaki yang menatapku itu terlonjak kaget akibat pekikanku.
"Soona? Kau kenapa?!" Tanyanya yang membuatku semakin takut, karena sekarang ia telah naik ke atas kasur untuk mendekat ke arahku.
Oh tidak!
"Ah jauh! Jauh! Jangan mendekat!" Pekikku sekali lagi seraya mendorongnya agar menjauh dariku.
"Soona?! Kau ini sebenarnya kenapa?!'" Ucapnya yang kini tengah memegang kedua bahuku seraya mengguncangnya.
Tapi tunggu!
Tunggu! Tunggu!
Dia kak Tae. Astaga aku lupa jika aku telah menikah sejak kemarin, hingga membuatku jadi seperti ini.
"K-kak Tae?" Cicitku seperti suara tikus akibat takut akan kak Tae yang mungkin akan marah kepadaku, karena aku melupakan pernikahanku dengannya.
"Iya, kau kenapa? Ya ampun, aku panik selali." Ucapnya masih memegang kedua bahuku seraya menurunkan pandangannya, dan benar sepertinya ia memang benar-benar panik. Itu jelas terlihat pada mimik wajahnya saat ini.
"M-maaf, aku lupa jika aku denganmu telah menikah." Gumam kecilku yang aku sangat yakini jika kak Tae mendengarnya dengan jelas
"Oh ya ampun, kau benar-benar membuatku panik. Baiklah aku maafkan tapi kumohon jangan ulangi, aku tidak ingin jika aku harus menjadi dokter yang memilik penyakit jantung. Akibat hari-hari harus seperti ini." Ucap kak Tae seraya terkekeh, kemudian ia duduk si sampingku seraya bersandar pada kepala ranjang begitu juga denganku.
Setelah beberapa lama kami terdiam dalam keheningan, kak Tae sedikit bedehem. Sepertinya ia ingin membicarakan sesuatu.
"Soona, a-apa, apa, apa kau pernah jatuh cinta?" Tanya kak Tae tiba-tiba yang sempat membuatku sedikit terkejut akibat pertanyaannya itu.
"M-memangnya kenapa?" Ucapku juga sedikit terbata karenanya. Mengapa ia tiba-tiba bertanya pasal jatuh cinta?
"Tidak aku hanya bertanya, bagaimana rasanya jatuh cinta? Apakah itu menyenangkan?" Tanyanya seraya menatap lurus ke depan seperti melamun, ada apa dengannya? Kenapa ia selalu berubah-ubah seperti itu? Dan waktu ekspresinya berubah cepat sekali, seperti ia mempunyai kepribadian ganda saja.
"Jatuh cinta ya? Emm, sebenarnya jatuh cinta itu ada sukanya ada dukanya, kak. Sukanya itu ya seperti kita bersama di saat yang bahagia, berbahagia bersama melakukan hal yang menyenangkan bersama dan sebagainya. Kalau dukanya itu di saat yang wanita memiliki masalah samg kekasih harus bisa menjadi tempat curahan sang wanita, begitu juga sebaliknya. Mereka harus menghadapi kesulitan dan masalah itu bersama, dengan menggenggam tangan tanpa melepasnya. Kira-kira seperti itu, tapi jika ingin lebih detailnya maka kakak harus jatuh cinta terlebih dahulu." Jelasku pada kak Tae, namun penjelasanku barusan entah mengapa itu membuatku mengingat sesuatu tentang hubunganku dengan kak Jungkook. Aku jadi mengingat di mana aku dan dia melewati suka dan duka bersama, menggenggam tangan satu sama lain. Tapi kini aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang paling jahat di dunia ini, bagaimana bisa aku menghianati Jungkook? Seseorang yang paling berjuang dalam hubungan kami.
Mengingat akan hal itu semua, kini menbuatku menjadi merasa lebih canggung kepada kak Tae. Maka dengan segera aku bangkit seraya berjalan, niatnya ingin ke kamar mandi. Namun gerakanku terhenti karena sekarang kak Tae telah menahan lenganku, di saat aku ingin berbalik untuk bertanya mengapa ia menahanku. Di saat itu juga tubuhku limbung akibat selimut yang ku kenakan tadi terjatuh kelantai, sehingga membuatku tersandung akibatnya. Dan setelahnya aku terjatuh namun tidak terjatuh ke lantai melainkan aku terjatuh DI PELUKAN KAK TAE.
Oh shit, bagaimana ini?
"Y-ya ampun, m-maaf kak. A-aku tidak bermaksud." Ucapku terbata meminta maaf kepada kak Tae, seraya ingin berdiri dan melepas pelukam kak Tae namun entah mengapa aku merasa jika pelukanku dengan kak Tae semakin erat.
Tunggu!
Apa kak Tae menahanku agar tidak? Melepas pelukanku dengannya?!
"K-kak.."
"Tunggu! Tunggu sebentar saja seperti ini." Ucap kak Tae seraya menaruh kepalanya di atas kepalaku.
Sedangkan aku? Entah mengapa aku hanya berdiam saja membiarkannya tanpa mencegahnya untuk memelukku seperti ini.
Setelah beberapa saat kami berpelukan, ralat melainkan hanya kak Tae yang memelukku tanpa aku membalasnya. Ia dengan segera melepaskan tautan kami, seraya menatapku dengan sebuah senyuman yang mengembang di wajahnya.
"Maaf, tapi terima kasih." Ucapnya seraya bangkit dan berjalan keluar dari kamar.
Sedangkan aku hanya berdiam diri di sini, namun sesaat setelahnya aku juga langsung bangkit dan berjalan mengikuti kak Tae. Karena kebetulan sekarang di depan pintu terdapat dua orang yang berdiri di sana, sepertinya sedang berbicara dengan kak Tae.
Setelah ku lihat-lihat sepertinya orang ini bukan orang asing di rumah ini, namun mengapa saat aku dan kak Tae menikah tidak ada mereka? Lantas siapa mereka sebenarnya?
"Ekhem, ada pengantin baru. Bagaimana malamnya?" Goda salah satu dari orang itu seraya tersenyum dan menyenggol lengan orang yang ada di sebelahnya, perkataannya itu sukses membuatku dan kak Tae membelalakkan mata karenanya. Bagaimana bisa ia bertanya akan hal privat seperti itu?!
"Sedang apa kalian berdua di sini?!"
To be continue🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband || Kim Taehyung ✔
Fiksi Penggemar"Sebenarnya... kami ingin menjodohkan Taehyung dan Soona." Sebuah kata sakral yang ku denger di malam itu, sungguh hatiku hancur. Bagaimana bisa kedua orang tuaku menjodohkanku dengan seseorang yang sama sekali tidak ku cintai. Lantas bagaimana hubu...