'Gila!' Batin Jimin. Ia baru sekali ini bertemu dengannya! Sebenarnya dua kali, tapi yang waktu itu tak cocok dinamakan pertemuan. Namun Yoongi langsung ingin bertamu ke rumahnya?
'A-apa ia ingin menghabisiku di rumahku? Bodohnya tadi aku mengiyakan ajakannya' batin Jimin semakin gusar. Sedangkan Yoongi hanya menatapnya--menunggu jawaban keluar dari bibir Jimin.
"A-appa dan Eomma belum pulang..." ucap Jimin.
Yoongi mengernyitkan dahinya, bingung dengan ucapan Jimin yang tak menjawab pertanyaannya. Sayangnya, ketika ia ingin menjawab dengan 'hm, tak masalah', ponselnya berdering. Yoongi merogoh sakunya, melihat nama Namjoon disana.
"Baiklah. Aku akan mampir besok" ucapnya. Jimin terlalu senang karena Yoongi takjadi bertamu ke rumahnya sekarang, menyebabkannya menganggukkan kepala semangat. "Ya, datang besok saja!"
Dan akhirnya merutuki kebodohannya.
Tanpa berlama-lama Jimin segera membuka pintu mobil dan melompat turun, tanpa basa-basi mengucapkan terima kasih lagi atau ucapan sampai jumpa. Ia berlari cepat menuju rumahnya dan seperti biasa ada ibunya yang sedang mempersiapkan makan siang.
"Eomma!" Jimin segera menuju ibunya dan memeluknya dari belakang, mendusel di daster yang ibunya kenakan.
"Kenapa, Sayang?" Tanya Ibu. Jimin berpikir sebentar sambil menghirup wangi ibunya, "Besok kembali buatkan bekal, ya? Jiminie ada jadwal klub dance besok"
Ibunya mengernyit, padahal kemarin Jimin tidak mau lagi mengikuti klub apapun agar pulang bersama dengan Seokjin, namun sekarang ia kembali memasuki klub.
"Baiklah. Sana ganti baju, Eomma akan menyiapkan makanan"
Jimin mengangguk sambil tersenyum seraya melangkahkan kakinya ke tangga. Selama menapaki anak tangga, ia memikirkan banyak kemungkinan yang dapat terjadi tentang Yoongi yang tiba-tiba saja ingin mengunjungi rumahnya.
"A-apa kalau aku bilang Eomma dan Appa ada, ia akan kesini? Pasti ia ingin membantai satu keluargaku, Jihyun juga" gumamnya pelan, sungguh Jimin sangat ketakutan sekarang.
Ia melangkahkan kakinya dengan lebih cepat untuk sampai kekamarnya sebelum membanting pintu itu keras.
"Aku takboleh berjumpa dengannya"
■■■
Pagi telah tiba. Jimin serta Jihyun sudah duduk di meja makan dengan rapi, lengkap dengan seragam sekolah sambil memakan telur dadar yang dimasak oleh ibunya. Ayahnya sudah pergi pagi-pagi sekali.
"Masih diantar oleh Jin, kan? Kalau gitu kamu cepat makannya Jim"
Jimin mengangguk mendengar perintah ibunya lalu mempercepat makannya. Tepat setelah ia siap, Jimin menyalam ibunya lalu mengusak rambut pendek adiknya sebelum pergi keluar.
"Pagi, Jin-hyung" sapa Jimin ketika melihat cowok itu melambaikan tangan kearahnya.
■■■
Ini jam istirahat. Tumben sekali Jin datang ke kelasnya. Jimin menyapa Namjoon yang melingkarkan lengannya di pundak Jimin.
"Hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang Jim. Aku menyuruh Yoongi saja ya?"
Segera Jimin menggelengkan kepalanya dan menahan tangan Jin yang mulai merogoh sakunya.
"Hari ini aku latihan, Hyung. Terimakasih" ucap Jimin, meski tidak bernada seperti benar-benar berterimakasih. Untung saja Jin meminta izin dulu padanya, kalau tidak Yoongi akan datang menjemputnya sepulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoots
Fanfictiona bunch of oneshoots to brighten your day. we need our daily dose of yoonmin😛 Top! Yoongi Bottom! Jimin (MOSTLY FLUFF) written in bahasa✨