"Welcome Home"

980 158 10
                                    

Hari minggu itu Krist hanya sibuk berkutat dengan tugas kuliahnya.

Newwie dan Tay hanya satu jam berada di apartemennya, setelah mereka pergi Krist menyibukkan diri dengan laptop di meja belajarnya.

Hingga malam menjelang Krist tetap berusaha menyibukkan diri, entah itu tugas kuliah maupun pekerjaan rumah.

Keesokkan paginya, Krist sudah siap untuk berangkat ke kampus.

"Singto, aku berangkat dulu ya"

Krist meninggalkan Singto sendiri di apartemennya.

.
.

Di kampus, Krist sedang berkumpul dengan teman-temannya di taman kampus.

"P'Krist, nanti sore aku ke apartemenmu ya, AC di apartemenku mati" Kata Ssing.

"Nggak bisa"

"Kenapa?"

"Singto nggak mau menyala"

"Loh kenapa?" Tanya Guy.

"Hari sabtu kemarin Janhae mengajakku dan Singto pergi, kami ke Siam Center, setelah itu kami pergi ke taman kota, Janhae mengajak Singto pergi beli ice cream sementara aku menunggu di kursi taman, tapi selama 15 menit lebih Janhae kembali tanpa Singto dengan membawa jaket dan topi milik Singto, katanya Singto hilang saat dia tinggal beli ice cream, kami sudah mencarinya kemana-mana namun nggak ketemu, dan ternyata dia duduk di kursi yang jauh dari tempat kami duduk sebelumnya, dia hanya memakai kaos lengan pendek dan terlalu lama terpapar matahari, saat aku menanyainya tiba-tiba dia pingsan dan sampai sekarang belum bangun"

"Janhae? Mantanmu yang pergi ke Korea itu?" Tanya Top.

"Iya, padahal aku sudah mendinginkannya di depan kulkas, tubuhnya juga sudah nggak panas lagi tapi dia masih belum menyala"

"Phi sudah hubungi perusahaannya?" Tanya Gunsmile.

"Sudah, tapi nggak ada respon, kemarin aku coba hubungi P'Newwie katanya mesin milik Singto itu teknologi yang belum pernah dia lihat, jadi dari kemarin Singto di-off-kan dulu"

"Jadi sekarang Singto masih belum on?" Tanya Top.

"Belum, rencananya sepulang dari kampus mau aku on-kan"

"Aku ikut ya Phi" kata Ssing.

"Aku juga" -Guy.

"Aku juga" -Gunsmile

"Aku juga ikut" -Top.

"Baiklah, sepulang dari kampus kita ke apartemenku"

.
.

Krist dan keempat teman satu bandnya pergi bersama menuju apartemennya.

Mereka berlima sekarang berkumpul di kamar Krist mengelilingi Singto.

"Sekarang coba on-kan" kata Guy

Krist mengangkat kaos yang dipakai Singto hingga dada. Dia membuka pintu kotak kecil di dada kiri Singto dan menekan tombol on. Kode QR dibawahnya menyala, namun Singto belum juga membuka mata.

"Kenapa Singto belum membuka matanya?" Ssing berguman.

"Apa mungkin daya baterainya habis?" Tanya Guy

"Kemarin sabtu sudah aku isi sampai full kok"

"Aneh, biasanya kalau handphoneku error, terus aku restart bakalan normal lagi" kata Ssing.

"Jangan samakan robot sama handphone Ssing" kata Guy.

"Sudahlah, mungkin memang nggak bisa hidup lagi" wajah Krist berubah murung.

[END] Turn Me On - [SK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang