Setelah kepergian Krist dan Papanya. Singto kembali mencari keberadaan Gouda. Beberapa kali Singto melihat polisi menangkap bawahan Gouda di beberapa tempat. Dan saat dia berlari di lorong dekat ruang penelitian,
"Diam disitu!!" 3 orang polisi menodongkan pistol pada Singto.
"Tunggu dulu" seorang detektif tiba-tiba datang menghadang. "Dia merupakan salah satu korban, kalian pergilah ke lantai 2" ketiga polisi itu pergi setelah memberi hormat. Detektif laki-laki dengan badan tingginya berbalik dan menghadap Singto, "apa kau Lion?"
"Iya"
"Saya detektif yang memimpin pernyergapan ini, tadi aku bertemu teman-temanmu dan mereka sekarang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, kenapa kau tidak ikut?"
"Aku masih ada urusan dengan Gouda" dalam hati, Singto merasa lega, teman-temannya berada di tempat yang aman.
"Biarlah dia menjadi tugas kami, sebaiknya kamu pergi dari sini"
"Maaf, ini sudah bagian dari rencanaku, anda dapat menangkap bawahan Gouda karena mereka masih berkeliaran di lantai 5, permisi" Singto segera pergi meninggalkan detektif yang tak sempat berkata-kata.
Singto mencari Gouda di semua tempat yang mungkin ia jadikan tempat persembunyian, hingga Singto memutuskan untuk mencari di ruang penelitian. Singto mencari di setiap sudut,
"GOUDA!! KELUAR KAU!!"
Singto berjalan memasuki ruangan dimana ia pernah mengalami masa-masa pahit, ruangan itu menjadi saksi bisu ketika tubuhnya dipergunakan Gouda untuk menjadi pemuas obsesinya. Ruangan itu kosong, namun Singto yakin Gouda pasti bersembunyi di tempat itu.
Hingga sebuah suara membuat Singto menoleh,
"Disitu kau rupanya"
Pistol di tangan kanannya menembakkan peluru ke lemari tempat Gouda bersembunyi di dalamnya.
"Keluar kau! Sebelum aku memaksa"
Perlahan pintu lemari terbuka dan Gouda pun keluar dengan mengangkat kedua tangannya.
"Lion, kau tega melakukan ini pada Tuanmu"
"Kau saja tega mengubahku menjadi seperti ini, kenapa aku harus tidak tega padamu?"
"Tapi aku sudah membuatmu menjadi manusia Cyborg paling sempurna"
"Persetan dengan manusia Cyborg, yang kau lakukan selama ini hanya untuk memenuhi keinginan anehmu"
Gouda menurunkan kedua tangannya dan senyuman licik muncul diwajahnya. Tangannya diam-diam merogoh sesuatu di saku belakangnya"
"Lion, kau memang anak nakal" dengan cepat tangan Gouda mengambil pistol tipe Smith & Wesson 500 Magnum.
Pistol yang mempunyai kecepatan hingga 632 meter per detik itu ditembakkan ke arah Singto, namun akurasi yang dimiliki Gouda kurang hingga peluru itu hanya menggores pundak kanan Singto hingga berdarah. Walau hanya goresan, tapi peluru besar yang menggoresnya itu sangat mematikan, membuat Singto merasa mati rasa, bahkan pistol di tangan kanannya terjatuh.
"Kau masih ingin melawanku, Lion?"
"Aku tak akan tertipu untuk yang kedua kalinya, cukup dengan kau menipuku saat aku pertama kali datang kemari"
Dengan gerakan cepat, tangan kiri Singto menembakkan peluru dari pistol yang dipegangnya. Akurasi yang dimiliki Singto mampu melumpuhkan tangan kanan Gouda hingga pistol yang di pegangnya terlempar ke lantai.
"Argh!" Gouda meringis kesakitan memegangi tangan kanannya yang banyak mengeluarkan darah. "Kurang ajar!" Gouda berusaha untuk meninju Singto dengan tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Turn Me On - [SK]
De TodoCast : Singto + Krist Genre : Sci-fi, Action Pendingin ruangan milik Krist rusak Tapi dia mendapatkan sesuatu yang 'LEBIH' dingin "Cukup hidupkan aku dan kau akan merasa dingin"