Lagi minim kata pengantar
Happy reading
***
"Sebenarnya ada masalah apa Ji? kamu itu masih sama saja seperti dulu, kalau ada masalah berat pasti langsung menghilang begitu saja, membuat orang lain panik" gerutu Anggi membuat Jiya tersenyum geli
"Suami kamu keterlaluan juga ya Ang, kamu sudah melahirkan begini, tapi sampai sekarang dia belum kembali juga?" tanya Jiya berusaha mengalihkan hal yang menjadi pembahasan mereka, Anggi tersenyum samar
"Yah kamu tau sendiri, resiko menikah karena perjodohan ya begini, hanya wanita yang akan merugi" ujar Anggi sambil tersenyum pahit, Jiya menepuk pundak Anggi pelan, mencoba memberi kekuatan
"Sampai sekarang kalian berdua tidak saling mencintai Ang? Padahal kalian berdua sampai sudah mempunyai anak begini" ujar Jiya heran membuat Anggi tersenyum miris
"Kalau mau mempunyai anak ya tidak memerlukan cinta juga bisa Ji, kalau nafsu sudah berjalan yah bisa aja" jawab Anggi membuat Jiya tertegun, Jiya seolah merasa tertampar dengan kalimat Anggi, kalimat itu membuat Jiya teringat dosa besar apa yang sudah ia lakukan, karena dia dan Mr. D juga tidur bersama karena nafsu bukan cinta
"kamu kenapa sih Ji? Kalau kamu ada masalah kamu bisa menceritakan permasalah kamu itu sama aku" pinta Anggi membuat Jiya tersenyum samar
"aku cuma perlu menenangkan pikiran Ang, eh kita bernostalgia yuk, mumpung suami kamu tidak ada" ujar Jiya membuat Anggi heran
"Nostalgia? Nostalgia tentang?" tanya Anggi lagi
"Tentang dulu saat aku memanfaatkan Daka demi uang 1 juta itu, dan kamu marah sama aku, kamu waktu itu menghibur Daka ya?" tanya Jiya penasaran
"tidak" jawab Anggi membuat Jiya kaget
"Hah? kamu tidak menghibur dia? Kenapa?" tanya Jiya heran
"Idih siapa juga yang berani menghibur dia saat melihat emosinya itu, aku memang sempat mengikuti dia sampai ke belakang sekolah, aku juga berniat ingin menghibur dia saat itu, tapi aku melihat dia malah melempar semua bangku rusak yang ada di belakang sekolah, lebih parahnya lagi, dia sampai meninju kaca jendela sampai-sampai tangannya berdarah, ya aku tidak berani untuk mendekati" jelas Anggi membuat Jiya ternganga kaget
"Hah? Daka kenapa sampai seperti itu? Keluarganya bangkrut ya?" tanya Jiya tidak menyangka Daka seganas itu, Anggi menatap Jiya jengkel
"Ya itu semua kan karena kamu Ji, memang karena siapa lagi?" tanya Anggi heran membuat Jiya makin kaget
"Karena aku? kenapa aku?" tolak Jiya tidak terima
"Ya jelas karena kamu, memangnya siapa yang tidak marah kalau pacar mereka hanya menjadikan mereka taruhan untuk uang 1 juta" jelas Anggi
"Loh aku melakukan itu semua kan agar kamu dan Daka bisa dekat, kalau aku sama Daka putus karena Daka selingkuh kan kamu makin ilfil sama Daka, nah aku menjadikan Daka sebagai bahan taruhan agar kamu simpatik terhadap Daka, Daka tidak mungkin semarah itu hanya karena aku, aku dan Daka sudah sama-sama tau kalau hubungan yang kami berdua jalin itu adalah bentuk kepura-puraan dan saling memanfaatkan" jelas Jiya panjang lebar, membuat Anggi ternganga kaget
"Jadi waktu itu kamu sengaja menjadikan Daka taruhan agar aku dekat sama Daka?" tanya Anggi tidak percaya, Jiya mengangguk mantap
"Tapi aku merasa kalau Daka sebenarnya sudah jatuh cinta sama kamu Ji" jelas Anggi meyakinkan membuat Jiya tertawa lepas
"Sttt! Anak aku lagi tidur!" gerutu Anggi jengkel membuat Jiya berusaha tertawa sepelan mungkin
"Daka? Jatuh cinta sama aku? Memangnya dunia sudah mau kiamat? tidak mungkin lah Ang, kalau aku yang jatuh cinta sama Daka itu baru bisa di percaya" ujar Jiya membuat Anggi menatap Jiya dengan jengkel
"Kenapa kamu bisa yakin kalau Daka tidak suka sama kamu, kan bisa saja hal itu terjadi Ji, kamu tidak bisa merasakan perasaan Daka yang sebenarnya saat kalian bersama?" tanya Anggi membuat Jiya tersenyum geli
"Daka sendiri yang mengatakan dengan jelas kalau gadis seperti aku ini jauh dari tipe idaman dia" jawab Jiya santai
"kamu itu ya, kalau ada seorang pria berbicara seperti itu, itu artinya kebalikannya!" jelas Anggi tegas membuat Jiya lagi-lagi harus menahan tawa agar bayi Anggi tidak bangung
"Rumus dari mana itu Ang? Artinya kalau Daka mengatakan kalau dia tertarik sama aku, itu artinya kebalikannya ya?" tanya Jiya membuat Anggi jengkel
"kamu boleh saja tertawa sekarang, tapi kamu tidak tau kan bagaimana sikap dan keadaan Daka setelah kamu tiba-tiba menghilang dulu, dia terus saja mendekati aku Ji" jelas Anggi membuat Jiya senang
"Ih itu bagus dong, artinya Daka tetap konsisten tertarik sama kamu" ujar Jiya membuat Anggi mendengus kesal
"Tapi Ji, alasan Daka terus mendekati aku itu bukan untuk menarik perhatian aku lagi, melainkan untuk bertanya dimana keberadaan kamu saat itu!" jelas Anggi membuat Jiya tersenyum geli
"Ah kamu ini Ang, kamu seperti tidak tau saja modus seorang pria itu bagaimana, pura-pura bertanya tentang keberadaan aku ke kamu, padahalkan niatnya masih sama, PDKT sama kamu" jelas Jiya membuat Anggi mengalah
"Susah ya kamu kalau dibicarakan faktanya" gerutu Anggi jengkel membuat Jiya terkekeh geli
"Habis kamu sendiri yang aneh si Ang, jelas-jelas Dakanya itu suka nya sama kamu, tapi kamunya malah menuduh kalau Daka suka pada ku, itu kan mustahil Ang" ujar Jiya membuat Anggi menghembuskan nafas berat
"Ji" panggil Anggi membuat Jiya menatap Anggi heran
"Kenapa? Ada apa?" tanya Jiya heran
"Dulu kamu jatuh cinta pada Daka?" tanya Anggi membuat Jiya tertegun dan berpikir sejenak
"Aku tidak tau apakah aku punya persaan itu, tapi jika kamu bertanya apa dulu aku tertarik pada Daka, jawabannya tentu saja, Daka tampan dan lumayan kaya, populer, siapa yang tidak tertarik pada pria seperti Daka" ujar Jiya santai membuat Anggi terkekeh
"Aku tidak tertarik pada Daka" jawab Anggi bangga membuat Jiya tertawa pelan
"Ya tidak tertarik, tapi cemburu ketika melihat aku berdekatan dengan Daka" ujar Jiya membuat Anggi tersenyum geli
"Aku cemburu? Kapan? Jangan mengada-ada ya" bantah Anggi membuat Jiya terkekeh
"Mengaku saja deh Ang" ujar Jiya tidak menyerah membuat Anggi tertawa pelan
"Apa kamu masih berhubungan dengan pria yang datang bersama mu ke pesta malam itu?" tanya Anggi membuat Jiya langsung terdiam
Ingatan kebersamaannya dan Daka kembali muncul saat Anggi mengungkit perihal pria itu
"Sudah aku duga hubungan kalian lebih dari teman" ujar Anggi yang sadar dengan perubahan ekspresi Jiya
"Ang" ujar Jiya pelan dengan lesu membuat Anggi heran
"Ada apa?" tanya Anggi bingung melihat sikap Jiya yang tidak bersemangat
"Sepertinya aku punya potensi menjadi wanita murahan" ujar Jiya membuat Anggi mendelik jengkel ke arah Jiya
"Jangan bicara yang aneh-aneh di depan bayi ku yang masih kecil ini" ujar Anggi jengkel membuat Jiya memaksakan diri untuk tersenyum
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Money (You Make Me Pregnant 3)
RomanceJiya, wanita yang selalu menilai segala sesuatunya dengan uang membantu Daka, salah satu pria populer di sekolahnya untuk berdekatan dengan Anggi yang merupakan sahabat baik Jiya. Sayangnya rencana itu tidak pernah berhasil karena Jiya yang tiba-tib...