Missing You

41K 2K 11
                                    

Yuhuuuu
Lama ya nunggu up

Biasa authornya belum gajian, maklumlah yg namanya guru honor yang di gaji 3 bulan sekali 😁😁😁😁

Jadi curcol ya 😁😁😁

Happy reading

***

Seminggu sebelum pembunuhan Joe

Daka duduk di atas motornya sambil mengamati satu persatu siswa-siswa yang keluar dari dalam gedung sekolah

Sudah 3 hari semenjak kejadian di kantin itu, Daka terus menanti kemunculan Jiya

Alasannya hanya satu

Daka ingin meluapkan semua amarahnya pada Jiya karena sudah mempermainkannya seperti itu, menjadikannya bahan taruhan

Tapi setelah hari itu Jiya tidak pernah muncul lagi membuat Daka tanpa sadar merasa khawatir

Melihat Anggi yang baru saja keluar dari gedung membuat Daka langsung semangat

Bukan semangat karena ingin melakukan pendekatan dengan Anggi, melainkan semangat karena ingin bertanya tentang keberadaan Jiya

Daka turun dari motornya dan menghampiri Anggi

"Anggi"  panggil Daka membuat Anggi langsung menghentikan langkahnya dan menoleh arah Daka

Daka menghentikan langkahnya di hadapan Anggi membuat jantung Anggi langsung berdegup kencang

"Iya, ada apa Dak?" tanya Anggi yang tiba-tiba merasa gugup karena di hampiri langsung oleh Daka, karena selama ini Jiya lah yang menjadi perantara di antara keduanya

"Ehm!" ujar Daka yang ragu untuk mengungkapkan pertanyaannya membuat Anggi makin gugup

"Mm Jiya hari ini tidak masuk juga ya?" tanya Daka susah payah membuat Anggi langsung kecewa, Anggi menggeleng pelan

"Jiya tidak masuk hari ini Dak" jawab Anggi membuat Daka makin khawatir

"Kira-kira alasan Jiya tidak masuk itu kenapa ya Anggi? Jiya sakit ya?" tanya Daka khawatir membuat Anggi menghela nafas berat

"Aku juga tidak tau Jiya kenapa Dak, sudah 3 hari ini Jiya tidak masuk sekolah" jelas Anggi membuat Daka menghela nafas berat

"Mm kamu tau rumahnya Jiya dimana?" tanya Daka lagi membuat Anggi memaksakan diri untuk tetap tersenyum manis

"Kamu mau berkunjung ke rumah Jiya?" tanya Anggi penasaran

"Oh tidak, hanya ingin tau saja" ujar Daka salah tingkah membuat Anggi tersenyum tipis

"Anggi!" panggil ayah Anggi dari dalam mobil membuat Anggi dan Daka langsung menoleh ke arah ayah Anggi yang berada di dalam mobil

"Maaf ya Dak, aku harus pulang dulu ya" pamit Anggi membuat Daka mengangguk pelan

Anggi pun melangkah pergi meninggalkan Daka sendirian berdiri di depan gerbang

Sebelum masuk ke dalam mobil, Anggi menoleh ke arah Daka sambil tersenyum manis, Daka membalas senyuman itu dengan senyuman tipis

***

1 jam sebelum pembunuhan Joe

Daka menghampiri Joe yang tengah duduk beristirahat di kursi setelah selesai bermain basket

"Kenapa? Masih mencari tau tentang keberadaan Jiya?" tanya Joe membuat Daka mendengus jengkel

Selama seminggu ini Daka tidak pernah lupa menanyakan keberadaan Jiya pada Anggi, bahkan mungkin satu sekolahan juga sudah tau dengan tingkah Daka itu

"Kamu pasti tau kan keberadaan Jiya di mana?" tuduh Daka membuat Joe mendengus jengkel

"Jangan sembarangan menuduh lah Dak, memangnya aku orang tua Jiya sehingga aku tau keberadaan Jiya di mana" ujar Joe yang jengkel dengan tuduhan Daka

"Tapi orang terakhir yang bersama Jiya kan kamu Joe" tuduh Daka tidak mau kalah

"Tapi bukan berarti aku tau dimana keberadaan Jiya kan? Lagian kamu ini kenapa jadi aneh sekali sekarang, kenapa kamu terlihat begitu menggebu-gebu ingin tau keberadaan Jiya, bukannya gadis yang kamu incar itu kan Anggi, bukan Jiya" ujar Joe membuat Daka terdiam, seolah tersadar dengan kalimat Joe

"Kenapa diam? " tanya Joe dingin membuat Daka menatap Joe tajam

"Kalau sampai aku tau kamu mengetahui keberadaan Jiya aku pastikan akan memberikan kamu pelajaran yang setimpal karena sudah berbohong" ujar Daka dingin membuat Joe tersenyum meremehkan

"Memangnya kamu siapanya Jiya?" tanya Joe

"Aku pacarnya Jiya!" jawab Daka mantap membuat Joe bertepuk tangan

"Oh maaf aku lupa kamu pacarnya Jiya ya, pacar yang hanya Jiya jadikan taruhan untuk uang 1 juta, kasihan sekali nasibmu Dak" ujar Joe sambil tersenyum meremehkan Daka membuat Daka geram

Daka langsung mencengkram kerah baju Joe dengan tatapan mata yang tajam membuat Joe tersenyum meremehkan

"Ck! Sudah lah untuk apa kalian berdua harus berkelahi memperebutkan seorang gadis yang belum tentu tertarik pada kalian berdua" ujar Hadi membuat Daka dan Joe langsung menoleh ke arah Hadi dan menatap Hadi tajam

"Diam kamu!" ujar Daka dan Joe bersamaan

***

Saat pembunuhan Joe

Daka menghampiri teman-temannya yang sedang bersenda gurau di koridor sekolah

"Joe kemana?" tanya Daka membuat teman-temannya menoleh

"Tadi sih kami melihat Joe ke belakang sekolah" jawab mereka membuat Daka mengangguk paham

"Anak itu main menghilang begitu saja, padahal pertandingan basket sebentar lagi akan dimulai" ujar Daka sedikit geram dengan Joe

Daka pun mulai menuju ke belakang sekolah, tapi sebelum sampai Daka ke belakang sekolah, Kayla sudah menabrak tubuh Daka

"Maaf " ujar Kayla sambil menangis terisak dan berlari pergi membuat Daka mengerutkan kening bingung

"Ada apa dengan Kayla? Tidak pernah aku melihatnya sampai menangis seperti itu" ujar Daka bingung

Belum reda Daka dari kebingungannya, Kini Hadi muncul dari belakang sekolah dengan langkah yang tergesa-gesa dan wajah tegang

"Di, kamu melihat Joe di belakang sekolah?" tanya Daka penuh harap
Tapi bukannya menjawab, Hadi malah pergi begitu saja tanpa memperdulikan pertanyaan Daka

"Ada apa dengan orang-orang yang ku temui hari ini, mereka semua aneh" ujar Daka sambil melanjutkan langkahnya menuju belakang sekolah

Hadi menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Daka

"Ya benar, bukan aku yang membunuh, tapi Daka" ujar Hadi penuh tekad

Sementara itu Daka sudah tiba di belakang sekolah dan langsung kaget melihat Joe yang tergeletak di tanah dengan pisau di dadanya

"Joe!" teriak Daka langsung bergegas menghampiri tubuh Joe

Flashback End

Tbc

Miss Money (You Make Me Pregnant 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang