[3]: Mount Parnassus

1.3K 108 4
                                    

Hutan selalu menyimpan misteri di dalamnya.
Di anggap mengerikan karena kegelapan nya.
Tapi apakah kita tau jika ternyata hutan memiliki jejak sejarah berharga.

🌲

"Pergi ke puncak Mount Parnassus, ikuti arah matahari sebelum terbenam, jika malam telah tiba ikuti arah rasi bintang dan cari rumah tua dengan gubuk berwarna abu abu di depannya. Namanya Edbert, datang lah dengan sopan atau dia tidak akan suka dengan kedatangan kalian."

*

Sore itu setelah mengunjungi Deimos mereka langsung berangkat menuju Mount Parnassus.
Persetan dengan bahayanya pegunungan Parnassus saat malam hari, mereka memilih berangkat lebih cepat. Sebenarnya, mereka bisa berangkat besok paginya, tetapi Arthur ingin lebih cepat berangkat.

"Apakah ini benar benar tidak bahaya? Tapi tadi tuan Deimos bilang malam hari berbahaya, bagaimana kalau ada sesuatu yang-" "Carlos kau takut? Oh Ayolah, bahkan arti nama mu jantan dan pemberani. Bagaimana bisa sekarang kau jadi penakut seperti ini?" Ucap Arthur memotong perkataan Carlos.

"Ta-tapi kata Deimos perjalanan ini berbahaya, kita juga tidak tau kapan musuh atau hewan datang menyerang" jawab Carlos ketakutan "tenang saja Carlos, kita pasti melawan bersama kan?" Jawab Nath dengan tersenyum memberi semangat. "Makhluk di hutan ini pasti lebih berbahaya Nath! Bukan kah lebih baik besok pagi kita melanjutkan?" "Carlos ini sudah terlanjur, jadi diam lah" kata Arthur dengan tegas.

Sore telah berganti malam, matahari sudah sepenuhnya tenggelam, dan mereka tetap melanjutkan perjalanan. Sejauh ini belum ada tanda tanda makhluk atau apapun yang menyerang mereka, tetapi mendadak Michael yang memimpin paling depan terpental mundur tanpa sebab. "Ada apa ini?" Tanya Arthur panik melihat Michael yang tiba tiba jatuh terpental.Arthur berjalan kedepan, hendak mengecek keadaan sekitar. Tetapi nasib nya sama seperti Michael, Arthur terpental di sebelah Michael.

"Ada yang aneh disini, jangan ada yang maju ke pertengahan dua pohon itu!" Perintah Arthur. Mereka tercengang ketika tiba tiba akar pohon itu menjalar semakin panjang, kemudian merambat ke kaki Arthur dan Michael. "Bagaimana ini!!?" Carlos panik, yang dia takutkan terjadi juga. "Semua menjauh! menjauh dari akar ini!." Suruh Michael pada yang lain. Akar itu melilit hingga ke lutut, lilitannya sangat kencang. Arthur dan Michael mengaduh kesakitan."Kita harus menolong mereka" Lucas berpikir keras mencari cara untuk menolong temannya.

"Richard! Gunakan kekuatan api mu untuk membakar akar akar itu!" Nath memberi saran sekaligus perintah. "Baiklah, tunggu sebentar!" Richard mendekati pusat akar yang melilit kaki Arthur. Richard mengeluarkan api dari tangannya, lalu dia menyentuh akar itu dan membakar nya. Akar itu melemaskan lilitannya pada Arthur. Arthur segera menarik kalung nya menjadi pedang aventhir. Ia memotong akar - akar yang melilit Michael. "Kita tidak bisa lewat sini, kita harus mencari jalan lain".

"Tapi bagaimana caranya kita melewati pembatas ini? Kita saja bahkan tidak bisa melihatnya" Hans mengamati sekitar, "bukankah kedua pohon itu terlihat berbeda dari yang lain?" Ujar Hans. "Benar, pohon itu terlihat lebih besar dan akarnya seperti keluar" jawab Arthur ikut mengamati sekitar. "Baiklah, kita hindari pohon seperti itu yang bersebelahan, dan lanjutkan perjalanan" Ucap Michael memberi perintah. Mereka tetap melanjutkan perjalanan sambil sesekali melihat sekeliling, mencari aman.

"Jam berapa sekarang?" Hans terlihat mengantuk "Jam 9 mungkin" Richard melihat arah bintang, "ah, aku sungguh lelah" Lucas mengeluh. Ini sudah hampir ujung hutan, sepertinya tidak ada gangguan. Atau?-.

Tanah nampak bergetar. Nampak sesuatu bertubuh besar, dengan kepala banteng dan tubuh manusia, dia membawa sebilah kapak di tanggannya sambil mengayunkan nya. "Sial!" Umpat Arthur , "Makhluk itu lagi!" Richard menghembuskan nafasnya kesal. "Siapa dia?!" Carlos panik. "Minotaur, kami pernah melawannya sebelumnya." Michael memberi tahu. "Ingat! dia susah dikalahkan, dia bisa mengelabuhi pikiran kita." Nath menatap Minotaur yang sudah siap menyerang. Belum- belum, Arthur sudah menyerang.

AcropolisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang