03 'School room'

92 12 0
                                    

Cuit..cuit..cuit..nyanyian para burung menandakan bahwa hari sudah pagi.

DOR!!! 

"Berisik bego!!" sentak Stev dari arah kamarnya menembak salah satu burung hingga akhirnya pergi dari wilayah neraka tersebut. Stev pun terbangun lalu segera menuju kamar mandinya, setelahnya ia berganti seragam kemudian kebawah karena perutnya minta di isi.

Di meja makan

Stev sedang menikmati sarapannya, namun ia sedikit terganggu karena pemberitahuan dari sang pengawal.

"Maaf tuan karena saya mengganggu acara makan anda" kata sang pengawal sambil membungkuk hormat

Stev hanya menjawab dengan deheman saja,mengacuhkan pengawalnya dan melanjutkan sarapannya. Awalnya ia tak memperdulikan tapi setelah dijelaskan sang pengawal,ia langsung menggebrak mejanya hingga retak dan hancur.

"Cih orang tua sialan itu tak tau caranya balas budi!" batin Stev geram. Lalu ia mulai berbicara dengan serius oleh pengawalnya.

"Balaskan dendam gue" jawab Stev penuh geram langsung meninggalkan rumah dan menuju ke sekolahnya, ia terbawa emosi sampai lupa menjemput pacarnya.

Sesampainya disekolah..

Stev memasuki ruang kelasnya  masih dalam raut wajah kemarahan,membuat seisi kelas menjadi aura horor karena wajah Stev yang tak biasa. Karena keadaan masih begitu sepi, Stev mengeluarkan ponselnya lalu menelepon para sahabatnya.

"Oy,lo ada dimana?" tanya Stev kepada Levan di teleponnya.

"Gue baru nyampe' soalnya tadi jemput si Lia"

Stev terdiam sejenak lalu meloadingkan pikirannya. "Astaga ya lord,gue lupa pacar gue belum dijemput!!"

Stev memutuskan teleponnya lalu kembali menelepon Kris yang ternyata masih sarapan dirumahnya. Salah satu bibinya memberikan ponsel Kris disaat ia keenakan sarapan.

"Maaf tuan menyela makan anda, ini tuan Stev menelepon" kata bibi nya penuh sopan dan sikap yang patuh pada tuannya.

Kris tak memperdulikannya karena asik acara sarapan. Kris menyuruh bibi itu mematikan ponsel Kris.

Setelah menghabiskan sarapannya Kris menjemput sang pacar menggunakan mobil sport merah miliknya. Sesampainya di rumah Caca ternyata Caca sudah menunggu didepan rumah dan siap pergi ke sekolah. Namun,Kris mengambil jalan lain yang berlawanan dengan jalan di sekolahnya.

"Mau kemana lo?" tanya Caca heran karena Kris menjalankan mobil nya memasuki kawasan perumahan. Caca berpikir tidak mungkin ia akan ciuman dengan Kris di kawasan perumahan,pasti Kris sedang menjemput seseorang.
Tak disangka,benar dugaan Caca bahwa Kris menjemput sang ketua TQP yaitu Kyn. Kyn hanya berwajah datar lalu masuk begitu aja dan duduk diam dibelakang.

Kris memutar balik mobilnya lalu segera menuju ke sekolah. Dimobil hanya ada keheningan yang melanda,karena Kris sendiri fokus menyetir mobil, Caca tidur pulas karena semalem begadang,sedangkan Kyn duduk tenang dibelakang sambil dengerin heandsetnya.

Ckittttt

Tiba tiba mobil Kris berhenti mendadak karena ada sekitar 6 sampai 8 orang menghadang mobilnya. Kris segera keluar dari mobil,tanpa disangkanya ada seseorang dibelakang Kris lalu hendak memukul kepalanya. Namun sempat terlindungi karena Kyn langsung membuka pintu mobil dengan keras hingga orang itu terpental.

"Heh pengecut,beraninya nyerang orang dari belakang" ejek Kyn berwajah seram ke para 8 orang itu. Caca segera ikut keluar dari mobil dan langsung disekap oleh salah satu orang lainnya. Dan diseret sampai diancam di depan Kris dan Kyn, Kris ingin membantu Caca namun tangannya ditahan paksa oleh Kyn. "Jangan ikut campur"

"ikut campur gimana maksud lo hah?! Caca dalam masalah!" bentak Kris yang ternyata lupa dadakan kalo Caca itu seorang psikopat.

Caca hanya menyengir,tanpa aba aba ia injak kaki orang yang menyekapnya sampai orang itu mengaduh kesakitan. Caca menyiku perut orang itu sampai mulut nya mengeluarkan darah,orang itu langsung duduk ditanah sambil memegangi perutnya. Caca belum puas menginjak kepalanya sampai orang itu pingsan.

"Heh..lemah deh~" kata Caca bernada mengejek lalu menatap tajam 6 orang sisanya. Kemudian keenam orang itu berlari ketakutan entah kemana meninggalkan dua temannya.

"Kayaknya bukan mangsa biasa"

Mereka pun pergi ke sekolah dengan membawa 2 tahanan mereka. Tanpa diketahui siapapun hingga pulang sekolah..

Di kelas....

Malam telah datang dan bulan telah bersinar. Sampai sinarnya itu membangunkan sang sandra dari pingsannya. Salah satu sandra memberontak ingin dilepaskan dan diintrogasi,sedangkan sandra yang satunya tengah diancam oleh para psiko.

Stev mencengkeram keras pipi orang yang sedang meronta ingin dilepaskan itu lalu bertanya sambil menodorkan pistol di kepala sang sandra.

"Siapa yang nyuruh elo?" tanya Stev penuh penekanan. Sang sandra tidak mau menjawabnya sampai kakinya kakinya diinjak paksa oleh sang wawancara :)

"Akhh, o..oke..gu..gue jawab"

Stev meredakan injakannya lalu kembali mengulangi pertanyaannya. Dan akhirnya sang sandra menjawabnya.

"Agen kepolisian C.E.O" jawabnya yang membuat Stev makin geram.

"Apa saja yang ia rencanakan?" tanya kepo Levan yang tiba tiba bertanya pada sandra 2 yang jatuh pada tangannya. Sandra 1 menggeleng geleng pertanda 'jangan dikatakan' dengan kesalnya Kris menjambak sandra 1 lalu memasukkan pistolnya kedalam mulut sandra 1.

"Satu saja huruf yang keluar dari mulut lo gak segan segan gue robek nih mulut" sang sandra hanya menggigil ketakutan lalu memejamkan matanya pasrah.

"A---"

DOR!!!

DOR!!!

DOR!!!

"Kan udah gue bilang sebelumnya,satu huruf saja yang keluar bisa bolong badan lo" Nyengir Levan rasanya ngefly gitu bikin badan orang bolong. Lia yang melihatnya hanya datar lalu mencincang tubuh sandra 1 menjadi 4 bagian dibantu oleh Caca dan Kyn yang sejak tadi tangannya sudah gatal.

Berbalik ke suasana sandra 2 dan Lion King PcH.

Sandra 2 menggigil ketakutan melihat temannya yang sudah menjadi daging giling. Ia terus menunduk sampai rambutnya di jambak paksa oleh Kris.

Stev Pov On

Gue narik dagunya lalu natap tajam matanya yang sudah tersentak kaget dan wajahnya yang penuh keringat dingin. Menambah nafsu saja..

"Jelaskan sekarang!" bentak gue mempererat pegangan pada dagunya. Sandra 2 meminta persyaratan kalau dia sudah mengatakannya, gue pengen ketawa deh liat perjanjiannya.

"Ta..tapi kalo gue udah mengatakannya,lo harus bebasin gue!"

Gue hanya terkekeh kecil lalu berdehem saja, yang dengan bodohnya di kira gue setuju. Dia mulai mengatakan semuanya yang membuat gue pen muntah dan tertawa lebar.

"Gue sudah mengatakannya,sekarang lepasin gue!" bentaknya

"Heh~apa lo pikir gue akan lepasin lo begitu aja? Mari bersenang senang sebentar" ajak gue sambil mengelus elus surainya,tubuhnya bergemetar,keringat dingin bercucuran. Sungguh mengundang nafsu sekali~

Aaaaakkkkkhhhhhh

Stev Pov Off

.
.
.
.
.
.
.

Maap yak kalo chap ini membosankan dan ndak seru,banyak typo.

Moga suka ya ma ceritanya~

Okok,jan lupa vote sebelum next >>⭐⭐

Pai pai❤

✩Bloody Party✩ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang