PROLOG

12.2K 926 15
                                    

Kay menjerit. lagi-lagi wajah pucat itu ada disana. memandangnya dari balik jendela sebelum menghilang dengan secepat kilat ketika Kun memasuki kamarnya.

Pria itu dengan cepat membawa adiknya ke dalam pelukan. mengusap lembut punggung Kay memberi ketenangan. Tapi hela napasnya yang memburu terus saja keluar dan mengenai lehernya.

Tak seperti beberapa hari sebelumnya, jika terlihat hanya berdiri disana dengan separuh wajah, kini dia hampir menampakkan seluruh badannya. Bahkan seperti berniat berjalan ke arah Kay. Hingga membuatnya menjerit sekencang-kencangnya.

"Sstt.. sudah." bisik Kun. Tangannya menangkup wajah tirus Kay. menatap gurat ketakutan yang ada disana.

"Mimpi buruk lagi?"

Kay cepat-cepat menggeleng. tapi sangat bukan waktunya jika ia mau memprotes saat ini. usaha meyakinkan kakaknya bahwa selama ini yang dilaluinya bukanlah mimpi rasanya sulit. bibirnya terasa kelu.

Ini bukan mimpi. Sangat bukan, ia yakin. bahkan jika mimpi, kenapa hal ini terus terjadi berulang-ulang.

Tangan Kun merenggangkan jemari Kay yang menggenggam erat ujung selimut. Menariknya pelan dan membawanya keluar.

Setiap hal ini terjadi, Kay tidak mau tidur di dalam kamarnya.

Memasuki kamar Kun yang terasa hangat, Kay bernapas lega. Ia seakan merasa lepas dari sesuatu yang terus menatapnya. berada di ranjang lembut bersama Kakaknya sudah membuat Kay merasa aman.

"Mau segelas susu?"

Kay menggeleng. membenamkan wajahnya di ceruk leher kun. tidur dalam posisi berhadapan dalam rengkuhan kakaknya. Semuanya sudah tampak baik-baik saja. Hingga ia berusaha memejamkan mata.

Tapi wajah pucat tidak manusiawi itu benar-benar tidak ingin hilang dari kepalanya.




.
.
.
.
.
tbc

Protector ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang