10. The Beginning

2K 317 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sabtu pagi pukul tujuh tepat Lucas benar-benar datang ke rumah. Kay pikir pria itu akan mengajaknya belajar di tempat semacam cafe seperti kemarin. Tapi pria itu tanpa disuruh malah langsung masuk dan menuju sofa dengan sendirinya.

"kau baru memasak cumi?" Lucas berlagak mengendus ruangan.

Kay mengangguk. Pergi ke dalam sebelum Lucas menyahut, "tidak perlu membuat minum, Kay"

Perempuan itu berbalik. Menatap sengit, "siapa yang mau membuat minum? Aku akan mengambil buku" jawabnya lalu berjalan kembali.

Di undakan tangga Kay menemukan Jaehyun dengan tatapan bertanya. Pria itu entah darimana. Sedari pagi tidak ada di dalam kamar. Kay berjalan melewatinya begitu saja.

Mengambil beberapa buku tebal dan alat tulis di dalam kamar sebelum kembali turun.

"nanti dulu Kay. Jangan terburu-buru" ujar Lucas begitu melihat Kay membuka buku dihadapannya.

Kay berdecak. Lucas ini maunya apa sih?

"aku yang menentukan waktunya. Dua jam dari sekarang"

"kau tidak ikhlas sekali"

"aku kan memang tidak ikhlas. Kau saja yang memaksaku"

Lucas manyun, memajukan tubuhnya. "baiklah-baiklah. Ayo kita mulai"







Satu jam terlewati, kegiatan belajar berjalan lancar. Sulit dipercaya Lucas benar-benar dengan hikmat mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Kay.

Sebelum sesuatu menggelitik lehernya kemudian. Ia mau saja menoleh dan bersiap memarahi apapun itu yang sekarang ada di belakangnya. Tapi tidak dengan Lucas yang sekarang disini. Bisa-bisa ia dikembalikan ke psikiater karena seseorang menyebutnya halusinasi lagi.

Tapi ya tuhan— Jaehyun benar-benar menyebalkan dengan terus menyentuh lehernya dengan jarinya yang dingin itu.

Berdalih menggaruk leher dia melempar tangan pria itu jauh-jauh. Tak juga membuatnya berhenti Jaehyun malah semakin mendekatinya.

"Benda panas itu terus berbunyi"

Kay mengernyit. Jaehyun benar-benar berbisik di telinganya baru saja. Ia mendongak menatap Lucas yang masih berkutat dengan soal yang ia berikan. Seolah tidak ada apapun yang sedang terjadi.

Perlahan Kay menoleh. Melotot pada Jaehyun yang berjarak dekat. Mulutnya hendak mengatkan sesuatu sebelum Lucas mengurungkannya dengan memanggilnya.

"Kay?"

"Ya?"

"Kau melihat apa?"

Perempuan itu gelagapan. Jadi benar Lucas tidak bisa melihat Jaehyun?

Bisa saja. Buktinya Kun juga seperti itu kan.

"Selesai" Lucas menyodorkan kertas berisi jawaban disertai helaan napas.
"Sudah ya. Rasanya kepalaku mau pecah"

Protector ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang