Hari ini sekolah dipulangkan lebih awal. Siapa yang tak suka momen ini?. Seluruh siswa dipulangkan lebih awal karena sekolah akan digunakan sebagai tempat rapat guru-guru SMA di Seoul.
Yoongi kini tengah menunggu bis. Berdiri dengan malas. Menyenderkan tubuhnya ke tiang yang ada pada halte tersebut. Tempat duduk memang sudah terlihat penuh oleh gadis-gadis satu SMA nya.
Yoongi melirik malas melihat tatapan gadis-gadis yang sedang duduk tersebut. Memasang earphone pada kedua telinganya, berharap ia tak mendengar ucapan para gadis yang sedang membicarakan nya.
"Umji-ya, bukan kah dia Yoongi?"
"Aah, kau menyukainya kan?"
"Wahhh, cepat dekati dia Umji"
"Ayo Umji, tak ada kesempatan kedua"
Gadis bernama Umji itupun bangun dari duduknya. Melangkahkan kakinya perlahan mendekati Yoongi.
Umji berhenti beberapa langkah disamping tubuh Yoongi, dan memperhatikan Yoongi.
Yang ditatapnya pun sepertinya merasa tak senang. Sedikit risih dengan tatapan dari Umji.
"Mau apa?" Yoongi berucap, tapi tak mengubah arah pandangan nya. Ia tetap memandang arah jalanan dimana tempat berlalu lalang nya kendaraan.
"Yoongi-sshi apakah aku mengganggu mu?" Umji sedikit mendungkuk, ingin segera mengatahui jawaban dari mulut seorang pemuda yang ia sukai.
"Sangat" Umji terlonjak kaget mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Yoongi.
"Ahh.. maaf aku mengganggu mu. Baiklah, permisi" tanpa mendengar balasan dari Yoongi, Umji memundurkan langkahnya perlahan, menjauhi Yoongi.
Sepertinya kata-kata yang keluar dari mulut Yoongi menyakiti hati nya. Ia memilih untuk duduk kembali bersama beberapa teman nya.
Dari sebrang sana, terlihat seorang gadis tengah membawa 2 keranjang belanjaan. Oh, dan tak lupa seorang ibu-ibu yang berjalan disamping gadis itu.
Menunggu lampu hijau menyala pagi pejalan kaki. Dan segera menyebrangi jalan raya itu.
Ah, Yoongi mengenal gadis itu. Jihyo. Jihyo menolong seseorang ibu? Apakah itu ibu Jihyo?
Sampai di halte, rupanya Yoongi memperhatikan tingkah mereka.
"Terimakasih nona, kau sudah menolongku. Aku tak tahu, mungkin kalu tak ada dirimu, aku tak bisa membawa belanjaan sebanyak ini"
"Ne eommonim, sudah tugas manusia menolong sesama. Berhati-hatilah"
"Chogiyo... Antar kan eomma ini ke rumah nya ya,nanti dia akan memberi mu petunjuk jalan, ini bayarannya" Jihyo memberikan beberapa lembar uang kepada supir taksi tersebut.
Setelah taksi itu pergi, Jihyo melirik ke arah halte. Terlihat Yoongi sedang memperhatikannya. Jihyo perlahan mendekat ke arah Yoongi.
Yoongi yang mengetahui Jihyo sedang mendekat kearahnya segera memalingkan wajahnya.
"Oppa, apa kau sedang memperhatikan ku?" Pertanyaan polos itu lolos dari mulit Jihyo.
"Tidak" Yoongi berbohong padahal susah jelas-jelas Yoongi memperhatikan tingkah Jihyo.
"Eyyy, sudah lah oppa jangan berbohong kepada ku. Dari tadi aku melihat kalau kau sedang memperhatikan ku. Memang nya ada apa?" Jihyo menyamakan posisinya disebelah Yoongi.
"Siapa ibu-ibu tadi? Apa kau mengenal nya?" Yoongi berbicara tanpa melihat kearah Jihyo. Walaupun anak matanya sedikit-sedikit mencuri pandang pada gadis disebelahnya.
"Ah, aku tak mengenal nya. Tapi dia kesulitan membawa belanjaan di kedua tangan nya ketika dia ingin menyeberang. Jadi apa salah nya aku membantunya?" Yoongi mendelik ke arah Jihyo. Terkejut mendengar jawaban dari gadis polos itu.
"Kenapa kau membantunya?" Jihyo mendongakkan kepalanya. Saat ini posisi mereka saling menatap dalam diam.
"Kenapa aku membantunya? Pertanyaan macam apa itu?! Yak oppa! Apa kau lupa?! Dulu kau menyuruhku membantu seorang nenek karena dia kesusahan untuk menyebrangi jalan. Apa kau benar-benar lupa?!" Jihyo meneriaki Yoongi. Itu membuat beberapa orang termasuk Umji melihat kearahnya.
"Apa kau bisa sedikit menurunkan suaramu? Itu sangat menggangu kami"
"Suara mu itu tak enak. Lebih baik kau diam"
"Suara seperti ocehan anak ayam saja sudah seperti itu"
"Suara mu sangat sumbang saat berteriak"
"Lebih baik kau diam Nona Park" Umji berdiri lalu melangkah mendekati Jihyo dan Yoongi.
"Apa ku tak merasa terganggu Yoon? Aku saja yang hanya ingin berbicara sedikit denganmu kau bilang aku mengganggu mu. Tapi gadis cerewet ini? Kau hanya diam saja" Umji merasa tak terima. Ia berpikir jika Yoongi tak adil padanya.
"Memang apa masalahmu eonni? Itu terserah pada Yoongi oppa. Mungkin penilaian nya terhadap aku dan dirimu berbeda. Itu saja sudah kau ributkan"
"Aku tak menyangka jika Yoongi memiliki teman cerewet dan menyebalkan seperti dirimu"
"Kau mengatakan jika aku cerewet dan menyebalkan?Hey Nona, kau lebih menyebalkan. Kau menggangu ku dan Yoongi oppa yang sedang berbicara"
"Apa kau tak diajarkan sopan santun oleh orang tua mu?! Ingat ya aku lebih tua darimu. Panggil aku 'eonni' "
"Hey apa kau tuli? aku tadi memanggil mu eonni"
"Ayo naik" Yoongi menarik tangan Jihyo untuk segera menaiki bis dan menyudahi pertengkarannya dengan Umji.
Umji yang melihatnya pun naik pitam. Siapa sebenarnya gadis bermarga Park itu? Kenapa dia dekat sekali dengan Yoongi? Dia harus mencari tahu semuanya.
"Wendy kau harus cari tahu siapa gadis itu. Aku ingin tahu secepatnya"
"Sepertinya dia sangat dekat dengan Yoongi. Bahkan Suran-eonni saja belum pernah di gandeng oleh Yoongi"
"Aku tak butuh penjelasan itu Rose, aku hanya ingin tahu siapa Park Jihyo dan sesuatu apa yang harus diberikan pada gadis polos seperti dia"
T
B
C
...800 kataa >_<
Cewe-cewe disekeliling Yoongi bakal muncul ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? ✅
Teen FictionWho? -Park Jihyo -Min Yoongi [END] cover by : izaaxxhyo © by : izaaxxhyo 2019