Kalian tuh kadang jahat pisah euy, baca tapi gag mau nge-like bikin mood ku down ajaaahhh 😏
Buat para siders yang doyan baca, semoga aja kalian gag doyan copas cerita ya. Soalnya aku bener-bener berusaha keluar dari write blok yang selama ini mengganggu.***
"Karin"
Hm
"Karin"
Apaan sih
"Karin"
Isshh nggak tau orang ngantuk
"Karin"
PLAAKKK
"Aduh Mamiiiii"
Dan mata Karin terbuka lebar saat sebuah pukulan mendarat di kepalanya. Karin menatap bengis pada orang yang dengan beraninya menggangu mimpi indahnya yang sedang berlibur ke pulau Jeju bersama pangeran tampan. Ah, rasanya benar-benar bahagia, bahkan Karin merasa dia benar-benar merasakan keindahan pulau Jeju.
"KARIN!!"
"APAAN SIH?!!" Sungutnya sebal kepada Selly yang berdiri menjulang di depannya.
"Diiihh, nih anak masih aja ngelamun. Kurang keras kali, ya, gue mukul kepalanya," Karin mendelik saat Selly sudah bersiap untuk memukulnya lagi.
"Sekali lagi lo mukul gue, gue laporin ke Komnas Perlindungan Anak dan Wanita." Ancam Karin hiperbolis.
"Lebay lo!" Dengan kejam Selly menonyor kepala Karin.
"Lo ngapain kemari?" Tanya Karin yang sudah menyandarkan dirinya di kepala ranjang.
Selly adalah sahabat Karin semenjak kuliah. Meskipun mereka tidak satu kantor, tapi hubungan mereka tetap berjalan dengan baik. Selly bekerja di salah satu perusahaan stasiun televisi swasta. Berbeda dengan Karin, Selly di Jakarta tinggal bersama kakaknya yang sudah menikah dan menetap di Jakarta, sementara orangtuanya berada di Jogya.
Dulu, sebelum Karin menjadi kepala marketing, mereka sering hangout di saat weekend atau kadang Selly ikut Karin ke Lembang sekalian refresing katanya. Tapi semenjak Karin sibuk, intensitas untuk jalan berdua sangat jarang. Meskipun mereka hanya berdua, persahabatan keduanya sangat erat sejak dulu. Sebagai sesama pendatang di Ibukota, mereka sama-sama berjuang untuk meraih impian mereka masing-masing.
"Gue nginep sini, ya?" Karin mengerutkan dahinya bingung. Dia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari.
Astaga, Selly ini benar-benar kuntilanak!
"Lo nggak kerja emangnya besok?" Karin bertanya sambil menguap. Sungguh, dia masih ngantuk dan Selly dengan tidak tahu malunya, membangunkan tidur cantiknya. "Besok bukan weekend kalo lo lupa!"
"Kerjalah, gue kan karyawan teladan." Selly menjawab sambil mengganti bajunya, hasil dari mencomot baju milik Karin di lemari.
Dasar nggak modal
"Lah terus? Lo kesambet apaan nginep disini?" Tanya Karin penasaran dan Selly sudah menjatuhkan dirinya di ranjang empuk milik Karin.
"Gue males balik," Selly melepas jam tangannya. "Istrinya Mas Faris nyebelin," Karin masih menyimak alasan Selly tanpa bermaksud memotongnya dan Selly sangat menyukai sifat Karin yang satu ini, seorang pendengar dan penyimak terbaik. "Masa kemarin gue diomelin gara-gara dianter sama Dimas," sungutnya tanpa ditutup-tutupi. "Ya, lo pikir aja, gue balik dari kerja jam 11 karena ada acara off air dan gue nggak punya mobil. Sebagai pacar yang baik, Dimas khawatir dong, pacarnya yang cantik ini kenapa-napa kalo balik naik taksi secara udah malem banget." Selly menarik nafas sejenak dan menatap Karin. "Hello, ini Jakarta bukan Jogya yang bebas macet. Gue nyampek rumah jam 1 malem, dan si nenek lampir itu yang bukain pintu, dan lo tau dia ngomong apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Salad
RomantiekKecintaannya pada Salad membuat Karin bertemu dengan Keanu, si Manusia kaku dan pelit senyum. Pembawaan Karin yang ceria bertolak belakang dengan Keanu yang selalu serius. Akan kah mereka bisa bersama?