Extra Part: Hadiah Terindah Itu Bernama SIM-A?

46 1 0
                                    

"Punya SIM A harus disertai bawa mobil ke jalan, dong!"

***

Finally! SIM A-ku sudah di tangan! Arrgh! Menyenangkan sekaliii.

Masih kuingat pasca terapi ketiga yg kujalankan kemarin, aku diminta menunjukkan kuitansi pembayaran dan Mbak CS (yg akhirnya baru aku tahu, namanya Mbak Uwi) langsung menyodorkan SIM A-ku. Really? This is my driving license card! Tepat beberapa hari setelah ultahku. Maka ini menjadi hadiah terindah bagi diri sendiri. Love it!

Langsung kufoto Sim A-ku lalu kukirimkan ke suamiku. Tadaaa!

Hihihi, biarin dibilang pamer. Seorang Emmy bisa punya SIM itu merupakan hal yg begitu luar biasa! Iyalah, sepedapun aku nggak bisa! Selama ni cuma bisa jadi cewek manja yg menunggu jemputan. Huhuhu.

Masih teringat beberapa hari lalu di hari ulang tahunku, seperti biasa, tidak banyak yg mengingatnya. Hanya ada beberapa orang mengirimkan inbox atau WA ucapan selamat ultah. Tapi aku sih, udah biasa. Biasanya, nggak ada yg inget. Haha. Udah resiko jadi orang pendiem, ya, gini. Nah, kan, jadi curcol!

Tapi tahun ini, ada yg berbeda di miladku kali ini. Aku berhasil menghadiahi diriku sendiri! Mendobrak rasa takutku saat memutuskan ambil kursus mengemudi dan benar-benar menjalankannya. Sampai akhirnya, SIM A ini actually ada di tanganku.

Alhamdulillah. Berkah dari Illahi di usiaku yg ke-35 ini. Apakah ini cukup? Tentu saja tidak! Aku harus segera membuktikan bahwa SIM A tak sekedar kartu belaka, tapi benar-benar harus segera bawa mobil ke jalan, dong.

Jadi, kapan aku bener-bener bawa mobil sendiri? Eng. Gimana yaaaa. Tuh, kan, ragu-ragu lagi. Tapi, sampai kapan aku begini terus? Katanya mau menghadiahi diri sendiri. Bukannya hadiah sebenarnya yg kuharapkan adalah "kemampuan mengemudi", bukan sekedar SIM A?

12 Hari di Balik Kemudi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang