1. Tumpangan

3.3K 266 76
                                    

Vote dulu ya sayang
















Start












Cuaca yang tidak mendukung dipagi hari membuat Hana menarik kembali selimutya. Tidur adalah kombinasi yang pas disaat turun hujan dipagi hari.

Belum lama Hana memejamkan matanya, suara pintu dibuka secara paksa terdengar.

"Bangun pemalas! Bangun!"

Hana tidak peduli dengan suara berisik dari Chaeyeon. Hana kembali mengeratkan selimutnya.

"Hana, kita harus berangkat ke kampus. Hana, kita sedang ujian kalau perlu aku ingatkan."

Dengan terpaksa Hana membuka matanya dan memberikan tatapan kesal pada Chaeyeon.

"Aku ikut ujian susulan saja bisa tidak?"

Chaeyeon menatap tajam Hana, "Tidak akan ada ujian susulan Hana. Cepat. Kak Yoonbin sudah menunggu kita."

Hana yang sudah menyingkap selimutnya langsung menoleh dan memberikan tatapan tajam ke Chaeyeon.

"Kak Yoonbin kan bawa mobil ke kampus. Daripada kita basah dan terlambat. Kak Yoonbin juga sudah setuju." Jelas Chaeyeon yang tentu tidak akan mendapatkan persetujuan dari Hana.

Laki-laki bernama Yoonbin yang merupakan tetangga sebelah kos mereka adalah seniornya di kampus. Hana dan Yoonbin terlihat seperti air dan minyak yang tidak mungkin dapat disatukan.

Entah bagaimana peristiwa hari itu terjadi. Semuanya terjadi begitu cepat dan Hana tiba-tiba mendapatkan kalimat-kalimat pedas dari mulut Yoonbin. Hana yang tidak terima langsung membalasnya dengan kalimat-kalimat yang sama pedasnya. Dan keesokan harinya Hana melihat Yoonbin keluar dari rumah kos disebelahnya. Lalu dia berupaya untuk mengusir manusia itu dari sana. Sayangnya dia tidak bisa karena usut punya usut, kos itu dan kos tempat dia tinggal merupakan salah satu aset keluarga besar Yoonbin.

"Oke." Balas Hana menyetujui. Berdebat dengan Chaeyeon tentu akan membuat kepala Hana semakin pusing. Sebentar lagi dia harus mengerjakan soal-soal yang akan menguras banyak tenaganya. Jadi menahan diri dari perdebatan yang tentunya akan menguras tenaganya merupakan keputusan yang tepat.

"Jangan lama-lama!" Pesan Chaeyeon sebelum keluar dari kamar Hana.

***

Hana membuka payungnya lalu berjalan memasuki mobil yang sudah terparkir di depan kosnya. Mobil Lexus berwarna hitam milik Yoonbin sudah membunyikan klakson berkali-kali sejak 5 menit lalu. Membuat Hana yang belum juga memakai make up buru-buru memasukkan alat make up nya ke tas dan membawanya turun.

"Loh?" Hana yang berniat duduk dikursi belakang terkaget saat pintu samping kemudi dibuka.

"Masuk." Perintah Yoonbin dengan wajah tidak bersahabatnya seperti biasa.

"Hm."

Hana segera masuk lalu melipat payungnya dan membawanya masuk.

"Ehem."

Yoonbin berdehem saat payung itu sedikit membuat basah mobil mahalnya.

"Basah dikit. Maaf." Kata Hana tidak enak hati.

Dia cukup tahu kalau mobil ini mahal. Dan keluarga dia tidak akan mampu jika harus membayar untuk sekedar membawanya ke tempat membersihkan mobil. Yoonbin terlalu sayang dengan mobilnya ini, kalau Hana boleh bercerita. Kata Jihoon, mobil ini lebih penting dari segalanya buat Yoonbin. Tidak ada yang boleh meminjam mobilnya ini. Manusia satu ini kaya tapi terlalu pelit. Itu menurut Hana.

[5] BEN - Ha YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang