6. Letter

738 131 8
                                    

Vote dulu sayang






Start







"Apa ini?" Tanya Hana pada Yoonbin yang tiba-tiba datang dengan pizza di tangannya.

"Buat kaum miskin kayak lo. Makan aja. Gapapa. Santai. Gue kan kaya."

Hana hanya menatap tidak percaya dengan tingkah Yoonbin yang teramat aneh ini. Mulutnya memang sama menyebalkannya, tapi tumben dia berbaik hati seperti ini.

"Oke. Gue emang kaum miskin. Thanks." Kata Hana menerima pizza dari Yoonbin lalu berlalu dari depan pintu tanpa memperdulikan Yoonbin yang kesal dengannya.

"Dasar tidak tahu terima kasih." Kesal Yoonbin sebelum berlalu. Sempat menoleh sebentar dan menyungingkan senyumannya, Yoonbin kini benar-benar meninggalkan halaman kos Hana - kos milih Yoonbin lebih tepatnya.

Yoonbin tidak mengerti kenapa dirinya sampai rela begini pergi bermacet ria hanya untuk sekotak pizza. Sebenarnya bisa saja dia delivery pizza, entahlah ada sesuatu yang memerintahkannya untuk membeli sendiri dan mengantarnya langsung pada Hana.

Ada kesenangan sendiri saat melihat Hana kesal padanya. Melihat Hana cemberut dan marah, menjadi favorit Yoonbin sampai saat ini.

Yoonbin membuka pintu gerbang menunu kosnya, sayangnya dia terinterupsi oleh suara yang sudah lama tidak dia dengar.

"Yoonbin-"

Tanpa menoleh Yoonbin tahu itu suara Luna. Mantan kekasihnya saat dia tinggal di Australia. Tapi kenapa dia disini?

"Ha Yoonbin, aku mau menjelaskan-"

Tanpa menunggu kelanjutan kalimat Luna, Yoonbin berjalan memasuki rumah tanpa peduli dengan gadis itu. Yoonbin sudah melupakan semuanya. Segalanya dia lupakan tentang gadis itu. Bahkan rasa sakitnya pun Yoonbin sudah mencoba melupakannya. Menghapus semua jejak Luna yang ada dan menganggap tidak pernah ada Luna di kehidupannya.



***



Doyoung menatap lengan Hana yang kini memeluknya. Cukup menjadi tontonan warga kampus dan memang itu kebiasaan Hana, sayangnya Doyoung masih tidak menyukainya.

Doyoung tidak menyukainya karena hal itu selalu membuat detak jantungnya menjadi cepat. Doyoung mungkin akan pingsan kalau saja dia tidak mencoba menetralkannya.

"Dobby kamu denger gak sih?" Kesal Hana pada Doyoung yang terlihat di memperhatikannya.

"Iya, dengar."

Hana mendengus kesal lalu menceritakan semuanya tentang Yoonbin yang aneh dan juga gadis yang tiba-tiba datang ke kos Yoonbin.

"Dobby jangan jahat sama aku ya."

Hana bercerita kalau dia melihat Yoonbin bersikap dingin pada gadis cantik yang datang kemarin. Terus Hana juga melihat kalau gadis itu menangis tapi Yoonbin tidak perduli.

"Pacaran terus!"

Hana dan Doyoung menoleh dan mendapati Junkyu bersama Ahrin tengah berjalan menuju ke arah mereka.

"Maaf ya pak, ngaca. Kalau gak punya aku beliin."

Junkyu dan Ahrin hanya membalasnya dengan tawa lalu menatap Doyoung yang hanya diam.

"Kalian pacaran?" Tanya Ahrin memastikan. Banyak yang menduga Hana dan Doyoung berkencan karena mereka selalu berdua.

"Hahahaha.." Hana tertawa lalu melepas lengannya yang sedari tadi memeluk posesif Doyoung.

"Berita dari mana itu beb? Aku sama dobby em apa ya? Friend with benefit."

"Hah? Benefit apa nih? Pikiran udah melayang-layang." Sahut Junkyu.

"Simbiosis parasitisme." Kata Hana menimpali.

Doyoung hanya menyungingkan senyuman tipisnya.

Ternyata hanya begitu?

"Ehem.."

Yoonbin datang dengan Chaeyeon dan Jihoon di sebelahnya. Menatap pada mata-mata yang mencurigakan.

"Dobby ayo pergi." Hana meraih lengan Doyoung lalu menyeretnya menjauh. Hana terlalu malas bertemu dengan Yoonbin di pagi yang cerah ini. Suasana hatinya sedang membaik, dengan adanya Yoonbin bisa jadi suasana hati anak akan memburuk dengan cepat.





***




Hana berjalan menuju halte sendiri. Chaeyeon dan Jihoon sedang sibuk dengan buku-buku mereka di perpustakaan. Sedangkan Doyoung sibuk dengan kegiatannya yang banyak. Maklum dia mahasiswa yang aktif di organisasi. Beda dengan Hana yang sibuknya di kamar untuk fangirlingan.

"Permisi.."

Hana yang fokus dengan ponselnya yang menampilkan video EXO mempausenya lalu mendongak dan mendapati gadis yang kemarin dia lihat bersama Yoonbin

"Iya?"

Gadis itu terlihat pucat dan sama menyedihkannya seperti kemarin.

"Kamu Hana bukan?"

Hana menganggukan kepalanya, "Iya. Aku Hana."

Gadis itu mengeluarkan sebuah surat dari tasnya dan memberikan itu pada Hana.

"Minta tolong berikan ini pada Yoonbin."

"Yoonbin? Ben?"

"kamu tahu nama Ausie dia?"

Hana mengangguk karena memang dia tahu. Selain itu karena Hana memang suka memanggil Yoonbin dengan Ben. Karena dia akan mengingat masa kecilnya secara tidak langsung.

"Tolong berikan dan pastikan dia membacanya. Maaf merepotkan."

Setelahnya gadis itu berlalu.

Hana mengamati surat bernuansa biru langit itu. Ada hiasan bunga dan glitter bertuliskan Luna diluarnya. Hana menebak itu nama gadis tadi.

"Luna?"

"Aku seperti pernah mendengarnya?"









To be continued




8 April 2019









Kalau sempet aku mau update idol. Sayangnya aku masih gak mood buat lanjutin cerita Haruto.

Aku kangen mereka dan aku jadi khawatir sama mereka.

Thanks a lot of your love for my baby Treasure 13.

❤️❤️

Disini Ahrin sama Junkyu jadi cameo hehe

Yang gak tau mereka, yukk baca work aku Letting Go. Castnya Junkyu sama Jaehyuk. Ceritanya bakalan sad story gitu.

And, good morning all

❤️❤️

[5] BEN - Ha YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang