Hati yang Seperti Malaikat

63 14 0
                                    

Sabil gelagapan karena sepertinya Aish akan keluar.Ia segera berdiri.Ia sangat terharu akan ucapan Aisyah tadi.

Buya tidak bisa menolong Aish.Sementara umik Ida hanya menangis dan memeluk Aisyah.

"Nak."Ucap buya.

"Buya mau?Makasih ya buya."Jawab Aish dengan senyumnya yang merekah indah.

"Bukan itu tapi,kamu harus tetap disini."

"Maaf buya,Aish ngak bisa.Aish harus pergi kalau kak Sabil juga pergi."

"Buya ngak ngizinin."

"Umik juga."Jawab umik sambil memegang tangan Sabil.

Sabil mendengarkan percakapan itu dengan air mata yang terus mengalir.

"Kalau gitu,bilangin sama kak Nadhlan kalu Aish bakal ngikhasin kak Nadhlan sama kak Sabil."Ucap Aish.

Sebenarnya ia takut jika melepaskan laki-laki yang ia cintai,namun karena hati Aish seperti malaikat maka ia tidak tega jika Sabil pergi dari niatnya yang baik.

Sabil kaget,ia tak percaya dengan ucapan Aish.Sabil tak menyangka jika Aish nekat seperti ini.Air matanya semakin mengalir karena tak kuat dengan sikap baik Aish.

"Apa?"Tanya umik kaget.

"Kamu ngomong apa?"Tanya buya.

"Aish bakal ninggalin kak Nadhlan,Aish ngak mau jadi penyebab pertengkaran ini semua.Aish akan pergi dari sini.Tolong!Lupain Aish,anggap aja kalau buya sama umik ngak pernah kenal Aish.Kalau buya sama umik ngak bisa lupain anggap aja kalau Aish orang paling jahat dan munafik."Jawabnya dengan menangis.

"Kamu jangan nekat!"

"Mulai detik ini tolong anggap Aish sebagai orang munafik dan orang jahat sedunia.Maaf,kalau Aisyah punya salah sama kalian.Terima kasih udah ngajarin Aish berbagai hal."Jawabnya sambil berdiri.

Lanjutnya,"Mungkin buya sama umik anggap Aish baik karena Aish ngak pernah ngelakuin kesalahan sama kalian,tapi bukan berarti Aish baik.Aish itu buruk,jauh dari kata baik.Mana mungkin orang baik melukai hari orang lain.Aish sadar sepenuhnya kalau Aish juga jauh dari kata cocok dengan kak Nadhlan."

"Kamu baik,Nadhlan juga.Kalian cocok."Tegas umik.

"Kak Sabil pernah bilang ke Aish kalau Aish ngak cocok dengan kak Nadhlan.Kak Sabil bilang kalau Aish dari keluarga pendosa,dia bilang kalau Aish munafik.Sekarang,Aish sadar kalau itu bener.Aish udah ngelukain banyak hati.Jadi,Aish bakalan pergi dari kehidupan kalian.Tolong mulai sekarang hapus ingatan buya sama umik tentang Aish.Aish udah ngecewain kalian,maaf."Jawab Aish dengan isak tangis yang tak kunjung henti.

Lanjutnya,"Buya,umik.Makasih udah baik sama Aish,makasih udah mau sayang Aish.Aish mau pesen satu hal buat buya sama umik,tolong jagain kak Nadhlan dengan baik,tolong! Buya ngak bisa nolongin kak Sabil kan? Tapi kali ini tolong kabulkan permintaan Aish."

"Aish sayang kak Nadhlan tapi bukankah puncak dari mencintai adalah mengikhlaskan.Mencintai bukan berarti kita harus bersamanya walaupun dia tidak bahagia,tapi mencintai adalah perkara di mana kita harus ikhlas melihat orang yang kita cintai bahagia,walaupun kebahagiaanya bukan bersama kita."

"Aish rela kok buya jadi hujan,yang ikhlas memberi kebaikan tanpa meminta imbalan maupun perhatian.Aish ngak ingin jadi pelangi yang menawankan kebaikan atau keindahan lalu pergi begitu saja,tapi jika keadaan memaksa Aish untuk pergi maka Aish harus pergi layaknya petir yang datang sekali namun dihujat beribu kali.Aish ngak apa-apa kok dijahatin asalkan kak Sabil kalian baikin."

Umik dan buya menangis.Mereka tak sanggup melepaskan Aisyah yang sudah mereka anggap seperti anaknya sendiri.Walaupun mereka juga mempunyai anak sendiri tetapi mereka juga sangat sayang dengan Aisyah.

Sabil menangis,ia sadar bahwa penilaiannya terhadap Aisyah selama ini salah.Wanita yang ia anggap buruk ternyata baik.

Wanita murahan itu sebenarnya wanita yang paling berharga.Sabil tidak menyangka kalau di dalam diri wanita yang dibencinya terdapat sosok malaikat.

Wanita itu merelakan cintanya kepada seseorang yang telah jahat kepadanya.Sabil tidak menyangka bahwa simunafik itu adalah benar-benar seorang bidadari yang sudah Allah ciptakan untuk mengubah sudut pandangnya.

Sabil sangat malu karena wanita yang ia benci ternyata menyayanginya.Sabil benar-benar malu jika sipendosa itu ternyata malaikat tak bersayap.

Umik memegang tangan Aish dengan erat.Buya tidak membiarkan Aish pergi.Tiba-tiba pintu terbuka.

"Aish,aku ngak apa-apa kok keluar dari program ini."Ucapnya dengan menangis.

"Kak sabil?"Jawab Aish kaget.

"Sabil?"Ucap buya dan umik serempak.

"Aku tau kenapa Nadhlan sayang banget sama kamu.Hati kamu secantik wajah kamu.Ternyata hati kamu bagaikan malaikat Ish.Kamu merelakan laki-laki yang kamu cintai untuk wanita yang pernah ngelukain kamu."Ucapnya sambil memeluk Aish.

Lanjutnya,"Aku paham kenapa semua orang sayang kamu,aku paham,bukan karena pelet tapi karena ketulusan dan kebaikan kamu.Aku sadar kenapa Nadhlan selalu ngengam kamu?Itu karena hati kamu.Kamu wanita yang baik.Aku ngomong kalau kamu munafik ternyata salah,tapi aku yang munafik.Tampar aku Ish,tampar."

"Kak Sabil ngomong apa sih?Kak Sabil baik kok,Aish aja yang buruk.Kak Sabil bener kalau Aish munafik buktinya Aish udah ngambil kak Nadhlan dari kak Sabil."

"Kamu pantes dapetin Nadhlan.Kamu wanita baik-baik jadi kamu pantas buat dapetin Nadhlan."Ucapnya dengan merangkul Aish erat-erat.

"Kak Sabil yang pantes.Aish ini munafik,bener-bener munafik.Maaf ya kak,Aish relain kak Nadhlan kok buat kak Sabil.Semoga kalian bahagia."Kata itu keluar dari bidadari tak bersayap.

Aish menghapus air mata Sabil.Ia berusaha tersenyum saat hatinya hancur.Ia berusaha tegar walaupun sebenarnya rapuh.Ia berusaha kuat padahal saat ini dia lemah.

Ia berusaha mengikhlaskan laki-laki yang ia cintai yaitu Muhammad Nadhlan Iskandar.Hatinya patah,hatinya hancur berkeping-keping,tapi hasrat untuk menolong Sabil itu besar,jadi mau tidak mau ia harus menolongnya.

"Hati kamu terbuat dari apa?Aish hati kamu,ketulusan kamu yang buat semua orang sayang sama kamu.Aku ngak mau ambil Nadhlan dari kamu.Udah cukup aku sakitin kamu,udah cukup.Nadhlan lebih cocok dengan wanita baik seperti kamu."

"Aish ikhlas kok kalau kakak sama kak Nadhlan.Aish ngak apa-apa kok.Kakak sayang kak Nadhlan dari dulu kan?Aish bakal jauhin kak Nadhlan kok."

"Enggak,aku ngak mau sama Nadhlan.Beribu kali aku deketin dia,sekali saja dia ngak pernah peduli.Hati Nadhlan cuma buat kamu.Nama kamu yang selalu Nadhlan doakan.Aku sekarang ngerti kenapa Nadhlan ngak mau ngelepasin kamu,aku ngerti.Aish aku minta maaf,aku minta maaf karena aku udah nyakitin kamu.Kalau kamu ngak mau maafin aku ngak apa-apa."

"Kak Sabil butuh kak Nadhlan kan?Aish ngak butuh kok,Aish rela kalian berdua."

"Enggak,sampai kapanpun aku ngak bakalan ambil Nadhlan dari kamu."

Akhirnya Sabil sadar bahwa Aisyah adalah wanita yang baik.Ia kini tidak menginginkan Nadhlan lagi.Ia hanya ingin menjadi wanita seperti Aisyah.

Hijrah Dan HadiahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang