1

96 8 0
                                    


Sinar matahari menyoroti rumah mewah bagaikan istana itu. Rumah yang memiliki dua lantai itu terlihat rapi dan ramai karena memiliki tujuh pekerja rumah. Laki laki tampan sedang tertidur pulas menghadap jendela. Matanya mengerjap-ngerjap ketika tangan kecil menyentuh hidung mancungnya.

"Bang Ale, banguuun Amel sudah mau berangkat sekolah" kata bocah dengan seragam merah putih

Cowok itu tersenyum, melihat adik cantiknya membangunkannya. Hari ini pertama kali Amel masuk sekolah di Sekolah Dasar, begitu juga Ale pertama kali masuk di Sekolah Menengah Atas.
Amelia Tara Caraka gadis kecil dengan rambut lurus disertai poninya yang menambah kesan imut.

Ale turun menuju meja makan. Suasana hening ketika Ale berjalan menuju meja. Seorang perempuan paruh baya dengan paras cantik tersenyum menatap kedatangan putranya. Nastasya Caraka adalah sosok perempuan cantik yang di idam-idamkan banyak pria, namun hanya ayah Ale yang mendapatkan hatinya.

"Tumben, bangun pagi" kata Natasya seraya tertawa kecil

"Tuh gara-gara bocil satu itu lho mah" Kata Ale sembari mencibir adiknya yang berada di sebrangnya

"Abang tu ya, bukannya trimakasih dibangunin eh malah nakal" kata Amel sembari cemberut

"Sudah sudah makan dulu" Natasya melerai keduanya

Di samping Natasya terlihat pria paruh baya yang sedari tadi diam dan hanya memakan sarapannya. Matanya yang sayu dan lelah tertutup dengan kaca mata yang bertengger di wajahnya. Pria itu berpakaian jas rapi layaknya seorang CEO. Candra Prabu Caraka adalah CEO dari Caraka Group, Pengusaha Mobil Mewah.

Pria paruh baya itu menatap Ale dan Amel.

"Kelas berapa sekarang le ?" Tanya Candra dengan suara dinginnya

Ale mendengus menatap ayahnya.

"Ale kelas 10, hari ini pertama kali masuk sekolah di SMA Kebangasaan" Jelas mamanya dengan senyum manisnya

"Mah, Ale berangkat" Ale sudah tak nafsu untuk makan, ia meninggalkan meja makan tersebut

"Baaaaang, Amel bareng abang" Teriak Amel sembari menyusul abangnya

"Amel, kamu berangkat sama papa" ujar Candra

"Enggak usah pa, nanti papa telat, biar Amel bareng sama abang aja ya" kata Amel dengan senyum manisnya

Amel mencium kening mamanya dan mencium tangan papanya.
Ale yang sudah berada di ambang pintu, membuang muka ketika matanya bertatap dengan ayahnya.

AleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang