10

24 2 0
                                    

Rumah megah bernuansa putih milik Caraka Group memang yang paling megah dikawasan rumah elit Pondok Indah. Caraka group perusahaan nomor 1 di Indonesia. Rumah megah yang ditinggali oleh Ale dan keluarganya.

Orang tua Ale memang sangat gila kerja. Mamahnya, Natasya Caraka adalah sosok wanita karier yang mempunyai beberapa cabang butik yang sudah menyebar di seluruh kota. Sedangkan, Papahnya sekarang menjabat menjadi CEO Caraka Group menggantikan kakeknya Ale.

Malam ini mamahnya menyempatkan untuk pulang karena besuk ia akan ikut perjalanan bisnis ke Eropa bersama sang suami. Ruang keluarga yang biasanya sepi, kini tengah ada Ale, Amel dan Natasya yang menikmati cemilan buatan Natasya.

"Mah, kemarin di rumah ini kedatangan temennya bang Ale"

"Oh iya ? Siapa le ?" tanya Natasya

"Kakaknya cantiiiiik banget mah"

"Wah si Ale, tumben bawa cewek pulang"

"Apaan si de, mulutmu bocor banget sih" kata Ale sembari menyentil mulut adenya

"AH sakit baaaaaaaang" rengek Amel

"Sudah-sudah mama pusing kalian berantem mulu"

"Lagian, kamu de, itu bukan temen abang"

"Trus siapa sayang ?" kata Natsya

"Itu mah mentor Ale"

"Oh Alya ?"

"Kok mama tau ?"

"Kakekmu cerita kemarin sama mama, katanya kamu sering bikin ulah sama dia juga"

"Abisan dia jadi cewek bawa sial banget mah"

"Hust mulutmu"

"Tiap Ale ketemu dia, adaaa aja kesialan"

"Kapan-kapan kenalin ke mamah ya ?"

"Enggak ah ma, Ale nggak mau temenan sama dia"

"Mah, kak Alya baik banget lho mah, dia suka meluk aku"

"Halah, orang kamu baru ketemu sekali de, belum tau kalau dia jahat"

"Amel ga percaya sama abang wleeeeeek"

Ketika mereka bertiga bercanda. Sosok pria paruh baya tengah beridiri di ambang pintu ruang keluarga. Pria dengan wajah lelah dan mata sayu itu kini tengah menatap ketiganya.

"Mah, kita harus berangkat sekarang"

"Loh ? katanya besuk siang baru berangkat"

"Kita berangkat sekarang, karena ada sesuatu yang harus papa urus"

"Trus rekan kerja papa gimana ? mana bisa dadakan ?"

"Besuk biar mereka naik pesawat yang sudah dipesan, sekarang kita berangkat naik jet papa"

Natasya menarik nafas panjang dan segera bangkit dari duduknya untuk segera bersiap

"PAH" panggil Ale kepada papanya

Seseorang yang dipanggil papah itu menoleh.

"Istirahatlah sebentar pah, kita sama-sama duduk ngobrol"

"Papa nggak ada waktu buat itu"

"PAH KITA BUTUH WAKTU BERSAMA KELUARGA PAH"

"TIDAK SEMATA-SEMATA SEMUANYA KERJA-KERJA"

"LAGIAN TIDAK KERJA SEHARI GABAKAL BUAT PAPA MISKIN KAN ?"

Plaaaaak

Satu tamparan keras mendarat di pipi Ale. Amel segera mendarat di pelukan Natasya.

AleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang