7

32 3 0
                                    


Ting... Ting... Ting...

Suara riuh siswa-siswi ketika bel istirahat berbunyi. Semuanya berhambur keluar kelas untuk menuju kantin. Berlomba untuk mendapat kursi di warung Kang Mamat atau tidak mau antre di warung siomay Bu Endang. Ada juga yang berlomba untuk mendapatkan bangku taman agar bisa bergosip ria sembari mendengarkan alunan musik.

Termasuk Alya yang harus berlari mendahului teman-temanya, Namun naas kali ini Alya harus menubruk timba yang berisi air milik Kang Ujang tukang kebun sekolah. Dan lebih naas lagi airnya mengenai sosok lelaki dengan mata tajam. Alya menunduk, laki laki itu seraya ingin menerkamnya.

"LO PUNYA MATA NGGAK SIH HAAAH ?" kata laki-laki itu dengan nada tinggi dan kasar yang membuat Alya berjingit kaget

"S-sorry le g-gue nggak sengaja" Alya tipe cewek yang sangat takut dengan suara kasar dan tinggi

"LO EMANG CEWEK PEMBAWA SIAL, TAU LOOO ????" bentak Ale sekali lagi sampai membuat Alya menangis

"M-aaf"

"GUE NGGAK BUTUH MAAF LO" ujarnya dengan nada kasar

"Le, jangan kasar gitu lah sama cewek le" Ridho yang tak kuasa melihat Alya menangis

"Oh jadi ini pahlawan barunya Alya, udah cocok kalian. Sama-sama pembawa sial" Selepas mengucapkan kalimat tersebut Ale meninggalkan mereka.

Bima dan Nathan yang juga melihat kejadian tersebut, tidak berani menegur jika Ale sudah marah. Mereka hanya memilih diam.

"Lo nggak papa Al ?" tanya Ridho khawatir

"Makasih ya dho"

Ridho tersenyum

"ALYAAAAAAAAAAAAAAA" suara cempreng dari arah belakang mengagetkan Alya dan Ridho

"Yaampun Alya gue denger di toilet tadi  katanya lo diamuk sama singa"

"Emang bener bener ya tu anak, mau berantem beneran sama gue"

"Udah Cit, nggak papa, gimana perut lo mendingan"

"Udah kok Al"

"Sumpah kalo tadi ada gue udah gue smackdown dia"

"Udah gue nggak papa Cit, tadi juga udah ditolongin sama Ridho"

"WIHHHH gileee kayaknya ada yang....."

"Apaan udah ngantin aja yuk" Sergah Ridho sebelum Citra membuat kekisruhan.

***

Bu Devi yang notabenya adalah guru Sejarah baru kelas 10 IPA-1 bisa dibilang jadi favorit semua siswa. Cantik, baik, dan pintar dalam memberikan penjelasan kepada siswa. Lain halnya dengan Ale yang justru membenci guru itu karena selalu dia yang kena.

"Ale, silahkan kamu maju untuk mengerjakan tugas ibu"

"Aduh bu susah, nggak ngerti saya" ujarnya sembari menggaruk kepalanya

"Makanya maju, nanti ibu ajarin"

"Nggak ah bu, Ale nggak bisa"

Ale, siswa keras kepala yang sangat malas untuk maju ke depan mengerjakan tugas. Ia lebih memilih untuk menelungkupkan wajahnya di meja.

"Biar saya aja bu" Alya menawarkan karena ingin menambah nilai

"Nggak, nilai kamu sudah +++, cuman Ale yang nilainya kurang"

"Ayo, Ale maju le" kata Bu Devi sekali lagi sembari berdiri mendekati meja Ale. Namun, nasib Bu Devi sedang tidak hoki.

BUGH

AleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang