-18-

1.5K 45 3
                                    

Riani merasakan pandangannya sedikit mengabur. Ian segera menggenggam tangannya, meremasnya perlahan. Suasana pun mendadak menjadi tegang.

“Eliana, perkenalkan, saya kakaknya Dewangga,” ujar Ian.

Dewangga mengeraskan hatinya. Berusaha tidak memandang Riani. Ia melirik Ishana. Sahabatnya itu terlihat sangat marah dan kecewa. “Angga, aku mau ngajak calon istriku lihat-lihat dulu,” ucap Ian. Ian pun segera menggandeng Riani, menjauh dari kerumunan itu.

Mendengar kakaknya menyebut Riani sebagai calon istrinya adalah kalimat paling menyakitkan yang pernah ia dengar.  Dewangga berusaha menjauh dari Riani selama sisa pameran. Ia berusaha sekuat tenaga mengembalikan moodnya yang rusak.

Setelah pameran selesai, Dewangga beserta teman-temannya merayakan kesuksesan pameran mereka di sebuah restoran. Dewangga pun mengajak keluarganya beserta Riani dan Ishana. Ishana memasang wajah tidak suka ketika melihat Eliana bergabung bersama mereka.

Makan malam pun berjalan kaku, walaupun band di restoran itu membawakan lagu-lagu yang cukup bagus. Ketika lagu selesai, tiba-tiba vokalis band memanggil nama Riani. Mereka terperangah melihat Riani berjalan menuju panggung mini di bagian depan restoran.

“Selamat malam semuanya. Sebenarnya ini adalah pertama kalinya saya memberanikan diri untuk tampil di depan umum seperti ini. Tidak satupun orang-orang terdekat saya pernah mendengar saya bernyanyi. Semoga lagu ini cukup menghibur untuk anda semua,” ujar Riani.

Vokalis meletakkan kursi di tengah-tengah panggung. Riani meminjam gitar akustik milik band itu. Ia duduk di atas kursi, memejamkan matanya sebentar, dan mulai memetik gitarnya.

Saying I love you

Is not the words I want to hear from you 

It's not that I want you 

Not to say, but if you only knew 

How easy it would be to show me how you feel 

More than words is all you have to do to make it real

Then you wouldn't have to say that you love me 

'Cause I'd already know

Dewangga merasakan tatapan Riani tajam menghujam dirinya. Dia tidak berani membalas tatapan mata Riani. Ini lebih baik, pikirnya. Riani akan lebih bahagia bersama Ian.

Riani menyanyikan lagu itu dengan penuh perasaan yang tergambar sangat nyata. Senyata perasaannya untuk Dewangga. Semua orang yang ada di dalam restoran itu benar-benar terpukau dengan suara lembut Riani.

More than words 

Now that I've tried to talk to you and make you understand 

All you have to do is close your eyes 

And just reach out your hands and touch me 

Hold me close don't ever let me go 

More than words is all I ever needed you to show 

GORESAN LUKA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang