Kecewa

27.1K 793 12
                                    

"Boleh Ra?" Tanya Rico dengan penuh harap

Ara yang melihat itu pun merasa bingung. Disatu sisi dia belum siap untuk ini melihat dia yang masih menjadi seorang siswi tapi disisi lain dia juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri. Apa yang harus ia lakukan saat ini?

Rico yang menyadarinya pun langsung memberhentikan aksinya. Ia tahu jika Ara belum siap untuknya dan ia juga tahu jika Ara tidak ingin membuatnya kecewa. Rico pun tersenyum, ada rasa sedikit kecewa di hatinya tapi ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Ara hanya untuk nafsunya semata

Ia ingin melakukan itu jika Ara sudah benar-benar siap untuknya, dia akan sabar menunggu waktu itu tiba

"Maafin aku kak" ucap Ara lirih sambil menundukkan kepalanya

Rico pun langsung menangkup wajah Ara agar mau menatapnya. Ia terkejut saat melihat air mata yang jatuh dari mata gadisnya itu

"Hey hey jangan menangis" ucap Rico seraya menghapus air mata Ara dengan lembut

"Aku tidak apa-apa jika kamu belum siap untukku Ara, aku tidak akan memaksa mu hanya untuk nafsuku semata. Aku ingin melakukan itu dengan mu saat kau memintanya padaku nanti. Jadi berhentilah menagis karena aku tidak suka melihat air matamu" jelas Rico. Ara pun langsung menghamburkan tubuhnya ke pelukan suaminya itu. Rico mencium pucuk kepala Ara berkali-kali dengan lembut

"Maafin aku kak" ucap Ara dalam pelukannya itu

"Apa yang harus aku maafkan Ara jika kau tidak melakukan kesalahan apapun?" Tanya Rico seraya mengelus kepala Ara lembut

"Maaf karena aku belum bisa memberikan hak mu sebagai suami aku" ucap Ara seraya mendongakkan kepalanya untuk menatap Rico tanpa melepaskan pelukannya

Rico yang melihat itu pun langsung tersenyum dan mengecup bibir Ara sekilas. "Aku tidak akan memaksa mu memberikan hak ku jika kau belum siap Ara. Aku akan siap menunggumu. Aku akan seperti pria jahat jika kau memberikan itu karena terpaksa. Jadi berhentilah meminta maaf karena kau tidak melakukan kesalahan apapun" ucap Rico seraya mempererat pelukannya

***

Senyuman yang sedari tadi tidak pernah hilang dari wajah cantik gadis itu. Dia sangat bahagia karena hari ini adalah hari terakhir ia melakukan OJT setelah hampir 7 bulan ia menetap di negara ini

Setelah pulang dari pekerjaan yang cukup menguras tenaganya saat ini. Ara pun memutuskan untuk pergi ke kantor suaminya itu. Ya sejak kejadian kemarin Rico ikut menetap di sini bersama istrinya itu sekaligus dia juga mengurus salah satu perusahaannya yang ada disini

Setelah menempuh waktu kurang lebih sepuluh menit Ara pun menginjakkan kakinya di gedung pencakar langit yang ada di hadapannya ini. Jika kalian berfikir ini adalah pertama kalinya Ara datang kesini kalian salah besar karena bukan hanya sekali dua kali Ara ke kantor suaminya ini. Ara sering datang kesini karena terkadang Rico meminta Ara untuk menemaninya bekerja

Ara langsung menuju ruang CEO yang berada di lantai paling atas. Dan akhirnya dia sampai juga di depan ruangan suaminya itu

"Kak Rico ada di dalam kan?" Tanya Ara pada Sisil sekretaris pribadi Rico

"Ada bu tapi_"

Tanpa menunggu Sisil menyelesaikan ucapannya Ara pun langsung membuka pintu tersebut. Baru sedikit ia membuka pintu itu tapi ia sudah bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana

Ara pun langsung menutup pintu itu kembali secara perlahan takut jika orang yang ada di dalam menyadari kedatangannya. Air mata Ara keluar begitu saja, ia tidak bisa percaya apa yang tadi ia lihat di dalam

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang