Kemping part 2

36.6K 1K 32
                                    

ATTENTION! Cerita ini mengandung unsur 17+ jadi bijaklah saat membaca cerita ini 😊

***

"Hey" ucap seseorang yang membuat aku dan Aura berbalik kearah orang itu

"Loh bapa? Pagi amat pa?" Tanya Aura saat melihat pak Reno.

Jujur saja dulu aku sempat baper dengan pa Reno, karena dia baik sekali padaku, tidak seperti kak Rico yang bisanya hanya mencari masalah padaku_-

"Iya, kalian kemping kan sekarang?" Tanyanya dan kami pun hanya mengangguk

"Bapa ikut?" Tanya Aura bingung karena dia memang membawa tas gendong sedangkan hari biasanya dia hanya membawa tas selempang kecil

"Iya saya ikut" jawabannya 'Asiiik kan lumayan bisa cuci mata' batinku

Notifikasi pesanku pun berbunyi aku pun melihat nama yang tertera di layar handphone ku adalah kak Rico

From : Guru Galak
Ra tas makeup kamu ketinggalan di mobil nih, mau aku buang atau mau kamu ambil?

"Eh si kambing maen buang-buang aja di kira beli pake daun toge apa ya" ucapku kesal saat membaca pesan darinya

"Apanya yang di buang?" Tanya pak Reno bingung

"Eh engga itu ee gorengan" jawabku asal "Bentar ya pak saya ke kakak saya dulu" lanjutku

"Ikuuuut" rengek Aura dengan puppy eyes nya

"Ehh jangan" jawabku spontan bisa bahaya jika Aura tahu kalau aku sebenarnya ingin menemui kak Rico bukan kak Maxi

"Lu tunggu sini aja gua bentar doang gan" ucapku seraya berlari meninggalkan mereka

"Mana?" Tanyaku pada kak Rico, dia parkir agak jauh dari gerbang sekolah dan dia sedang bersama ketiga pria yang sangat-sangat tampan 'siapa mereka?' batinku

"Hay Ara, aku Rayyan" ucap salah satu pria tersebut seraya menjabat tangan denganku

"Hay kak, aku Ara. Kakak temen-temennya kak Rico ya?" Tanyaku pada mereka

"Eum jangan salah kita lebih dari teman" jawab kak Rayyan

"Pacaran gitu maksudnya?" Tanyaku bingung yang membuat mereka semua tertawa kecuali kak Rayyan dan kak Rico

"Ya bukan gitu juga Ara, maksud aku kita sudah seperti saudara. Kami semua sudah berteman sejak kecil

"Oh iya iya"

"Jadi ini yang sudah meluluhkan pangeran dingin kita yang satu ini. Hay Ara aku Andi" ucap kak Andi "Hay kak aku Ara"

"Kenalin aku pria yang paling tampan dari mereka. Gio" ucap kak Gio seraya menjabat tanganku "Hahaha iya, aku Ara kak. Salam kenal ya" ucapku

"Pinter juga lu nyarinya Ric, kapan-kapan kita nonton yu ra, berdua aja Rico mah jangan diajak" ucap kak Gio seraya merangkulku dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari kak Rico

"Tuh kan Ra, serem kan dia? Ko lu mau si ama dia?" Tanya kak Gio yang membuat kami terkikik geli kecuali kak Rico

"Ya di kuat-kuatin aja" jawabku dan tatapan tajam yang tadinya untuk kak Gio beralih kepadaku

"Yaudah, aku kesana dulu ya kak" pamitku

Sebelum berangkat kami pun di bariskan terlebih dahulu dan masing-masing di beri satu butir telur yang sudah di tanda tangani

"Telur ini harus utuh dan tidak boleh pecah sampai besok pagi" ucap pak Dedi setelah itu kami pun berdoa dan masuk kedalam mobil

Kami semua menaiki mobil tentara sedangkan para guru di mobil pribadinya, sebelum berangkat aku pun menyempatkan diri untuk melihat kak Rico, entah kenapa aku berat meninggalkan dia

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang