Kemping

34.8K 1K 9
                                    

Dan saat aku melihat orang itu "Bapak?" panggilku kepada pak Reno yang sedang berdiri dihadapanku

"Nih, pasti cape kan abis di suruh lari keliling lapangan" ucapnya seraya membarikan minuman dan duduk di sampingku

"Makasih" ucapku menerima minuman itu

Saat aku hendak ingin meminumnya kak Rico lebih dulu mengambil minuman itu dan langsung meneguknya

"Aaaah seger" ucapnya setelah meneguk minuman itu hingga setengah

"Eh lu apaan si Ric orang itu buat si Ara juga" ucap pak Reno tak terima

"Oh buat Ara, nih" ucapnya seraya memberikan botol itu padaku. Aku hanya menatapnya kesal lalu meminum minuman itu
#Gapapa dong, bekas suami gua ini :p

"Makasih ya" ucap kak Rico seraya menepuk pundakku, pak Reno pun duduk disebahku

"Ra, ada yang mau saya omongin" ujar pak Reno yang mulai serius

"Ngomong apa pak?" Tanyaku seraya menatapnya. "Saya.." belum sempat pak Reno menyelesaikan ucapannya kak Rico pun tiba-tiba duduk diantara kami berdua

"Apaan si Ric? Ngalangin aja" ucap Reno. "Heh! Di sekolah itu ga boleh ngebucin, Ara kumpul lagi sana sama temennya di lapangan" ucap kak Rico dingin
#Baru juga ngadem'_'

Aku pun berjalan menuju lapangan, bergabung dengan teman-teman ku melakukan senam pramuka.

Dan setelah selesai aku dan teman-temanku pun memutuskan untuk ke meja bu odeh ( meja piket )

"Ibuuu" teriak Rachel cempreng yang membuat seisi koridor menatap bingung padanya

"Apaan dah lu pecel, berisik tau ga ampe diliatin anjir" ucapku

"Heh udah berkali-kali gua bilang nama gua tuh Rachel bukan pecel! Tau ga?!" Ucap Rachel seraya mengerucutkan bibirnya

"Heh lu ikut pramuka kaga?" Tanya bu Odeh

"Ikut, saya sama Aura doang tapi si pecel mah kaga, kenapa emang?" jawabku

"Heh lu Ra, manggil gua pecel lagi gua tabok lu Ra" ucap Rachel mengancamku, aku memang senang meledeknya seperti itu

"Udah napa lu berantem mulu gua mah, kenapa emang bu?" Tanya Aura yang juga ikut penasaran

"Katanya lu besok kemping ya?" Tanya bu Odeh yang membuat aku dan Aura bersemangat

"Emang iya apa bu?" Tanyaku tak percaya

"Iya, emang lu kaga dapet suratnya apa?" Tanyanya bingung

"Belom, paling entar. Dimana bu?" Tanya Aura bersemangat

"Di Cidokom" jawab bu Odeh aku dan Aura pun saling menatap satu sama lain

"Cikodom itu dimana Ra? Tanya Aura kepadaku

"Cidokom pea bukan Cikodom" ucapku seraya menjitak kepalanya dan dia hanya meringis kesakitan "Di puncak kayanya" lanjutku

Dan benar saja pada saat jam pelajaran terakhir pak Doni pembina Pramuka datang ke kelasku sembari membawa beberapa amplop putih

Dia pun memberikan amplop itu kepada anak-anak Pramuka termasuk aku, Aura, dan Rhendy

"Kalian kasih surat ini ya sama orang tua kalian, besok kalau yang mau ikut listnya akan bapak kasih di grup apa aja yang harus dibawa, dan besok datengnya jam setengah 6" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan kelasku

'Gua kasih ini ke emak gua apa ke ka Rico ya?' batinku

Sepulang sekolah aku pun langsung mandi dan memasak makan malam untuk kami berdua

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang