Masalah

25.1K 751 19
                                    

Pria itu bingung, kenapa semenjak gadisnya itu menelfon mommynya, Ara menjadi aneh seperti itu? Apakah ada yang dia sembunyikan?

Rico memutuskan untuk diam dan menunggu sampai Ara sendiri yang menceritakannya. Tapi sampai saat ini dimana jam menunjukkan pukul 23:00 Ara masih diam

Rico hanya mendengus kesal karena Ara yang tidur memunggunginya dan bergerak kesana-kemari untuk mencari posisi yang nyaman.

"Kamu kenapa si bie? Dari tadi grasak-grusuk, grasak-grusuk. Ada yang lagi kamu pikirin? Aku perhatiin semenjak kamu telponan sama mommy kamu jadi aneh tau ga? Kenapa si?" Tanya Rico yang membuat Ara gugup

"Ah engga ko, itu perasaan kakak aja kali" jawab Ara sambil tersenyum masam

"Emmm aku mau ambil minum dulu ya" izin Ara dan langsung pergi meninggalkan suaminya itu

Rico hanya diam menatap kepergian gadisnya itu lalu menatap sebuah gelas yang terisi penuh diatas nakas. Gelas itu selalu diisi dan diganti setiap harinya, lalu kemana sebenarnya gadis itu pergi? Apakah untuk menghindari pertanyaan Rico?

Pria itu pun berjalan mencari dimana sebenarnya gadisnya itu pergi. Dan langkahnya terhenti saat melihat Ara yang sedang duduk di pinggir kolam renang

"Aku masih suami kamu kan?" Tanya Rico yang langsung duduk di samping Ara. Gadis itu mengernyitkan keningnya bingung dengan pertanyaan suaminya itu

"Iyalah, kenapa kakak nanyanya kaya gitu?"

"Jika memang aku masih suamimu, lalu kenapa kamu tidak bisa terbuka tentang masalah yang saat ini kamu alami? Ara dengar masalah itu tidak akan selesai jika kamu hanya menyimpannya sendiri" mendengar ucapan Rico gadis itu pun terdiam sejenak. Benar yang saat ini Rico katakan, tidak seharusnya Ara menyembunyikan hal ini pada suaminya

"Maafin aku kak" lirih Ara seraya menunduk

"Kamu bener, gak seharusnya aku nyembunyiin ini dari kamu. Aku cuma takut kalau ada masalah lagi yang bakal misahin kita, aku cuma takut kehilangan kamu kak" Rico hanya tersenyum dan mengelus kepala Ara untuk menenangkannya

"Kamu tidak akan kehilangan aku Ara, aku mencintaimu dan kamu tahu itu. Jadi ceritakan lah" tanya Rico lagi

Ara menarik nafasnya dalam-dalam sebelum ia menceritakannya "Tadi mommy bilang Aldo dateng ke rumah. Dia itu mantan aku, waktu aku kelas 9. Setelah ke lulusan aku gak tau dia pergi kemana, dia ngilang gitu aja ga ada kabar sama sekali. Dan setelah hampir 3 tahun dia ngilang, sekarang dia dateng kak. Mommy udah ngasih tau kalo aku itu udah nikah tapi dia ga percaya. Dia bilang itu cuma alesan mommy doang karena aku masih SMK dan gak mungkin diumur aku yang sekarang aku udah nikah. Yang jadi masalah buat aku adalah, aku tau dia itu orangnya nekat. Aku takut dia berbuat macem-macem yang bakal bikin kita pisah kak" jelas Ara sambil menitikkan air matanya. Rico pun tersenyum dan menghapus air mata gadisnya itu. Rico bahagia ternyata Ara sangat menghawatirkan tentang hubungan mereka, bukankah itu artinya Ara sangat mencintai Rico seperti Rico mencintainya?

"Kamu inget ini?" Tanya Rico sambil memegang sebuah liontin pada kalung yang melingkar manis di lehernya

"Amor Vincit Omnia" ucap Ara yang ikut memegang liontin kalungnya yang sama persis dengan kalung yang Rico pegang saat ini

"Cinta akan mengalahkan segalanya" jawab mereka bersama, mereka saling bertatap lalu tertawa. Perasaan Ara sudah lebih baik saat ini, "Terimakasih ya Allah karena engkau telah mengirimkan kak Rico dalam hidupku. Aku harap selamanya akan tetap seperti ini ya Allah" batin Ara

"Aku yakin selama Allah bersama kita, selama kita saling mencintai, dan selama kita bersama, masalah apapun bisa kita selesaikan karena Cinta akan mengalahkan segalanya kamu inget itu" ujar Rico seraya mengelus lembut wajah Ara

My Killer Teacher is My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang