Prologue

471 21 2
                                    

Amy membuka pintu putih yang berada di depan matanya. Anehnya, pintu itu tak bisa ia buka dengan menggunakan kedua tangannya.

Amy baru ingat, ia berada di dalam pikiran orang lain. Dengan kesadaran itu, ia menutup mata lalu menghela napasnya dalam-dalam. Ia mencoba mensugestikan dirinya untuk bisa membuka pintu putih itu, hanya dengan menggerakkan kedua tangannya ke samping kanan dan kirinya.

Sreet.

Pintu terbuka. Bayangkan saja, seorang penyihir yang membuka pintu hanya dengan tangannya yang digerakkan ke kanan dan ke kiri tanpa menyentuh benda itu, ajaib bukan?

Apakah sekarang Amy seorang penyihir di dunia ini? Tentu tidak. Ia hanya seorang manusia yang masuk dalam pikiran orang lain.

Setelah pintu putih itu terbuka, Amy melihat sepasang suami istri yang sedang bercinta dia atas kasur yang dibalutkan seprai bewarna putih. Rasanya malas sekali ia harus melihat dua orang yang sedang berciuman, ia ingin muntah pada saat itu juga.

Anehnya, dua orang itu memancarkan cahaya keemasan dan berbayang seperti bukan tubuh seutuhnya. Amy tersadar lagi, ia sedang ada dalam pikiran orang lain.

Tak hanya jijik dan geli melihat suami istri itu, ia pun mulai penasaran ada apa dengan dua orang ini. Amy berjalan mendekat pada dua orang itu, sampai di samping kasur, karena rasa penasarannya, ia menyentuh badan si pria itu.

Ia menyentuh dengan tangannya, dan hanya sedikit saja. Rasanya seperti menyentuh kulit manusia biasa. Lalu cahaya keemasan yang ada pada badn pria itu, mulai menyebar ke tangan Amy. Amy mulai sedikit panik tapi tetap santai.

Cahaya keemasan itu menjalar dengan cepat. Hingga akhirnya seluruh badan Amy memancarkan cahaya bewarna keemasan juga, sama seperti mereka.

Amy mulai sangat panik dan merasakan sesak di dadanya. Perlahan sesak itu mulai terasa sakit dan Amy tak kuat lagi menahannya. Amy menutup mata  dan mengepalkan tangannya dengan kuat.

Saat menutup mata dan menahan rasa sakit, ia mencoba membukanya lagi, melawan rasa takut yang sedang menggerogotinya.

Akhirnya Amy membuka matanya. Ia tak lagi sedang berada di kamar suami istri itu lagi. Ia sekarang sedang berada di suatu  ruangan yang gelap, dan anehnya sekarang terdengar suara nit-nit-nit seperti stopwatch yang sedang menghitung mundur.

Ia berjalan menyusuri ruangan gelap itu. Lalu beberapa langkah kemudian, ia menemukan pria tadi yang bersama istrinya. Kali ini si pria itu sedang sendirian dan membelakangi Amy. Amy penasaran apa yang sedang pria itu lakukan.

Pria itu menghadap ke depan meja dan banyak sekali kabel di atasnya. Amy mencoba terus mendekat, sementara suara  nit-nit-nit makin cepat dan makin nyaring terdengar di telinga Amy.

Lalu pria itu menggeserkan badannya sedikit, sehingga Amy dapat melihat kotak hitam kecil yang dipasangkan sebuah stopwatch lalu memunculkan angka...

003

002

Mata Amy terbelalak melihat benda itu.

001

BOOM!!

Suara keras itu diikuti api dan menjalar ke seluruh tubuh Amy.

°°°

Lanjutin jangan?

HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang