Chapter 13 || Back

14 6 1
                                    

Akan ada jalan bagi setiap manusia yang mau berusaha
***

Akan ada jalan bagi setiap manusia yang mau berusaha***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

David Abraham Eishenhower

David Abraham Eishenhower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Celine Eishenhower

Menu all you can eat malam ini sangat menggugah. Restoran bintang lima milik kakak Mr.David menjadi sasaran untuk rapat pembuka.

"Restoran ini sebenarnya di bangun dengan uang ayahku..." ujar Mr.David sambil memotong omelettenya.

Rey hanya mengangguk. Lalu meneguk lemon tea di depannya. Dahinya mengerut menahan rasa asam.

"Kau coba tuna panseared ini.. Sekali kau mencoba maka kau tidak akan meninggalkan bahkan sepotong pun tersisa di piringmu." Mr.David mengarahkan sumpitnya menuju flat plate Rey.

Sialan,si goblok ini tidak tahu aku benci bau amis...

Rey membatin mengutukinya. Tuna itu di taruhnya di pinggir piring. Mrs.Eishenhower, istrinya menyudahi makan lalu memanggil pelayan untuk memesan dessert.

"Jadi,tuan Rey... Anda belum berpendamping ya?" Tanya Mrs.Eishenhower membuka bicara.

"Belum nyonya." Jawab Rey sopan dengan meletakkan sumpitnya beberapa detik.

"Jadi begitu..." Ia merapikan gaunnya. Penampilan istri tuan botak malam ini sangat menawan. Ia membalut tubuhnya dengan dress tanpa lengan berwarna hijau mengkilat. Rambut panjangnya di gerai tanpa hiasan. Pernak-pernik emas dan perak tersebar di beberapa titik di tubuhnya. Parfum? Baunya bahkan bisa tercium di kejauhan sepuluh meter.

Seorang pelayan berseragam hitam putih dengan model rambut pria eropa kuno,mendatangi meja mereka. Tiga piring cupcakes coklat vanilla di taruh berjejer. Mr.David langsung menyambarnya.

If Tomorrow Never ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang