Part 7

70 9 0
                                    

Happy Reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading :)

***

Hanya udara malam yang kini menemani Elena di balkon kamarnya.Iris matanya yang berwarna hijau menelisik langit malam yang gelap itu.Lagi,air mata kembali menetes membasahi pipinya.

Tadi sepulang sekolah,Elena sempat kembali berdebat dengan Meida.Jujur,Elena sangat tidak menginginkan untuk membenci ibu kandung nya itu.Orang yang mengandungnya hingga akhirnya ia dapat melihat dunia ini,mengapa harus ia yang hatinya pilih untuk dibenci?

Namun,semuanya tentu tak akan terjadi jika Meida tidak menyalakan api terlebih dahulu.Ya,akar permasalahannya bermula sebelum Elena terlahir kedunia.

Meida yang dulunya amat sangat cantik jelita dan dipuja oleh banyak kaum adam,tentu menjadikan kehidupannya saat itu sangat bahagia.Gadis yang berprofesi sebagai model diusianya yang masih remaja,siapa yang tak tertarik dengannya?

Sungguh,aura yang Meida pancarkan mampu menarik hati banyak pria.Ya,Meida sangat bahagia karena karunia yang Tuhan berikan padanya itu.Hingga semuanya berubah menjadi malapetaka,Meida yang cantik jelita itu terpaksa direnggut keperawanannya oleh pria yang lebih tua 11 tahun darinya

Itulah Samuel,pengusaha sukses berdarah rusia-indonesia yang berstatus duda dan beranak satu.Kebahagiaan Meida direnggut oleh pria itu akibat kesalahan fatal yang mereka lakukan.

Sampai akhirnya,tepat saat Elena terlahir kedunia,Meida kembali sibuk dengan profesinya dahulu sebagai seorang model bahkan menjadi seorang desainer.Melupakan keluarganya,terkhusus Elena yang tak lain adalah anak kandungnya.

Elena tentu sangat merasa sedih akan hal itu.Belum lagi ketika Samuel meninggal dunia dihari ulang tahunnya dan Meida yang sama sekali tak datang saat itu,semakin membuat Elena membenci ibu kandungnya itu.

Mau bagaimana lagi,semuanya telah terjadi,dan Elena sangat sulit untuk memaafkan ibunya.

Cukup lama dirinya melamun,dering ponsel mengalihkan perhatian Elena.Ia melirik kelayar ponselnya yang memunculkan notifikasi pesan yang masuk.

RendrAngkasa : Ele,gue gak sengaja ketemu Nadya di club dekat kampus gue,dia sendirian

***

Suara hingar bingar yang seakan ingin meledakkan indra pendengaran Elena,menyambut gadis itu saat masuk.Pemandangan yang saat ini terpampang nyata dihadapannya membuat Elena pusing sendiri.

Bagaimana bisa ia menemukan Nadya ditengah kerumunan orang yang seakan ingin berdemo ini?

Beberapa langkah pun ditapaki olehnya,baru saja Elena digoda oleh salah seorang pengunjung di club itu,kehadiran Rendra lebih dulu menyelamatkannya

"akhirnya lo datang juga,sini ikut gue,Nadya ada disebelah sana" ucap Rendra lalu menarik tangan Elena

Selanjutnya,Elena dapat melihat Nadya yang duduk didepan meja bar dan tampak sangat linglung akibat alkohol yang diminumnya.Raut wajahnya juga tampak kacau,jarang-jarang Nadya berkelakuan seperti ini.Apalagi gadis itu memiliki peran penting dalam osis.

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang