9.penghujung malam

26.3K 1.2K 12
                                    

Aku kira ini hanyalah mimpi. Tapi, saat aku terbangun dari tidur. Angan-angan ku yang menganggap itu hanyalah sebuah mimpi, dan tentunya bunga tidur yang mustahil akan terjadi kini telah pupus oleh sebuah pesan masuk di Hp ku. Yang menanyakan perihal tentang pernikahan ku yang diadakan secara mendadak itu, dan sang pengirimnya adalah sahabat ku sendiri.

Aku merasa belum siap menerima sebuah kenyataan yang akan terjadi 18 jam yang akan datang. Membuat ku semakin gelisah saat tiap detik dan menit yang terlewat dimalam ini begitu cepat.

Aku masih termenung sendiri di balkon kamar ku, menikmati penghujung malam ini. Malam Yang akan menjadi saksi atas perubahan status ku mulai besok pagi. "apa gue siap menjadi seorang istri diusia semuda ini?" gumam ku sambil memperhatikan cahaya bintang yang berkelap-kelip.
.
.
.
Author pov.

Disisi lain, seorang laki-laki, sama halnya dengan Killa yang tengah menatap langit malam. Tetapi, yang ia pikirkan berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Killa. Ia sekarang tengah memikirkan kehidupannya setelah menikah nanti. "Izinkan aku mengobati hatimu yang terluka. Dan izinkan aku menjadi yang terakhir di hidup mu dan juga dihati mu" laki-laki itu bergumam  sambil membayangkan wajah seseorang yang belakangan ini telah mengusik hidupnya dengan sejuta pesonanya.
.
.
.

***

Sekitar dua jam aku berdiri mematung di balkon kamar. Dan saat itu juga tubuh ku mulai merasakan dinginnya angin malam, apalagi didaerah pegunungan seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk kedalam kamar dan tak lupa aku tutup pintu balkon supaya angin malam tak ikut masuk kedalamnya.

Baru saja aku duduk ditepi ranjang. Sudah ada suara yang menganggu ketenangan ku. Dan sialnya, suara itu berasal dari hp ku sendiri yang tergeletak di atas meja. Ku raih benda pipih itu, ternyata ada sebuah panggilan masuk dari Sarah sahabat ku.

"Waalaikum salam"

"Ceritanya panjang Rah. Dan ini terjadi secara tiba-tiba"

"Gue gak bisa balik, insya Allah gue siap nerima status gue menjadi seorang istri"

"Thanks Rah, lo sahabat yang baik banget. Gue tutup ya telponnya, ngantuk nih... Gue mau tidur dulu"

"Iya, good night too. Assalammualaiku" ku taruh kembali hp itu di atas meja setelah panggilan dari sarah terputus.

Aku langsung merebahkan tubuh di kasur, Kemudian mengangkat selimut setinggi dada untuk nutupin badan ku, mempersiapkan diri menjemput alam mimpi.
.
.
.
.
Author pov.

Matahari mulai sedikit muncul menampakan wujudnya disebelah timur, suara ayam berkokok pun sudah terdengar dimana-mana sebelum matahari menampakan wujudnya. Jam 05:00 telah ramai dengan banyak orang yang bergilir mudik untuk mengais sejumlah uang dari hasil dagangannya di pasar, ada juga yang melakukan aktivitas lainnya seperti joging walaupun bukan hari minggu, ada yang pergi ke pasar untuk berbelanja dan lain sebagainya. Sedangkan gadis itu tengah bermalas-malasan ditempat tidurnya. karena sedang ada tamu bulanannya saat ini. Padahal Lilis telah mengajaknya jalan-jalan ke pasar untuk belanja sayur, tapi malah ditolak dengan alasan mager.

Matahari kini semakin naik keatas menandakan hari semakin siang. Lilis yang baru saja pulang dari pasar tepat pukul 07:30, ia hanya bisa mengelus dada sambil geleng-geleng kan kepalanya. Melihat kelakuan majikan sekaligus teman barunya, yang masih bergelut dengan selimut tebalnya. Karena disini cuacanya lumayan dingin walaupun sudah pagi.

Lilis, perlahan tapi pasti. Ia melangkahkan kakinya lebih dalam ke kamar Killa. Membuka korden yang masih tertutup rapat. Membuat sinar mata hari sedikit demi sedikit masuk menembus jendela kaca itu. Killa yang merasakan silau diarea matanya karena pancaran sinar matahari, membuatnya menggeliat dalam tidurnya.

"Mbak bangun udah siang" ujar Lilis.

"Eumm..." Killa mulai mengucek matanya yang terasa silau terkena sinar matahari. Setelah nyawanya mulai terkumpul ia langsung teringat kembali tentang pernikahannya yang akan dilaksanakan hari ini. Baru sebentar dirinya merasakan ketenangan, eh malah teringat lagi tentang pernikahannya.

Killa langsung mengubah posisinya menjadi duduk, "sekarang jam berapa Lis?" tanya Killa panik.

"Jam setengah delapan mbak" killa langsung menepuk jidatnya, merutuki dirinya saat tidur seperti kebo. Killa langsung bangkit dari duduknya, ia terlihat sedang mencari sesuatu. Karena dari tadi dirinya bolak balik ke sana kemari sambil mengobrak abrik barang-barangnya yang ada dikamar.

"Kemana ya?, kok gak ada sih?, gue taruh di mana ya semalam?" gumam Killa. Lilis lagi-lagi geleng-geleng melihat tingkah Killa seperti kesetanan.

"Mba, cari apa sih? dari tadi bolak balik terus bikin Lilis pusing aja" Killa langsung menghentikan aktivitasnya lalu menatap Lilis yang kebingungan dengan tingkahnya itu.

"Lo, diam aja lis gak usah nanya-nanya. Gue lagi pusing nih" setelah mengucapkan itu, Killa lasung melanjutkan misinya mencari sesuatu. Sedangkan Lilis diam seperti yang diperintahkan Killa.

"NAH..., ketemu!" soraknya.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira yang killa cari apa ya?

Gimana?bagus gak?kalau bagus jangan lupa saran sama votenya ya.

Ada yang penasaran gak sama cast nya killa sama azzam?penasaran angkat tangan?nanti aku kasih tau

Happy reading!

See you part selanjutnya guys:*

Salam
Istri sah zayn!

Halal Is My Way[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang