Akhir yang sebenarnya 3

26.5K 1K 48
                                    

Di sebuah ruangan dengan nuansa putih yang mendominasi. Terlihat seorang laki-laki tengah terbaring dengan matanya yang masih setia terpejam. Banyak sekali alat serta kabel yang menempel pada tubuhnya yang mulai mengurus. Sudah 3 bulan lamanya tak ada satu pun makanan atau pun minuman yang masuk kedalam tubuhnya, selain cairan infus.

Tut...tut...tut...

Berbarengan dengan bunyinya alat pemacu jantung, potongan demi potongan kejadian seakan berputar jelas didalam ingatannya. Namun, bayangan wajah seorang wanita yang tak terlalu begitu jelas selalu terlintas dalam pikirannya.

'Hiks... Mas Killa rindu mas' wanita itu terlihat menangis. Perasaanya tiba-tiba saja menjadi sedih saat  wanita itu menangis.

'Mas Killa kangen...' pancaran mata wanita itu terlihat sendu. Membuat hatinya merasa teriris.

Semakin dalam ia ingin lebih mengetahui siapa wanita itu, membuat potongan memory-memory nya berputar sangat cepat dan tak beraturan, bagaikan gangsing yang dimainkan sang empunya.

Tut...tut...tut...

Bunyi alat pemacu jantung masih setia terdengar memenuhi ruangan ini. Tanda vital pasien terlihat semakin membaik dari sebelumnya.

'Killa sangat-sangat mencintaimu mas'

Kilasan demi kilasan memory itu kembali datang. Membuat tangan itu bergerak secara perlahan-lahan dan disusul dengan matanya yang mulai terbuka sedikit demi sedikit.

***

"Dia masih hidup!"

Deg...

Jantung Killa berdebar cukup kencang, perasaan campur aduk kini menyelimuti relung hatinya. Kata-kata itu bagaikan obat mujarab yang seketika langsung menyembuhkan sakit hatinya. Kata-kata itu yang sedari dulu ingin dia dengar. Kata- kata itu yang sedari dulu ia tunggu-tunggu. Beribu-ribu rasa syukur Killa ucapkan kepada sang maha kehidupan, Allah SWT. Mendengar suaminya ternyata masih hidup membuat jiwanya seakan hidup kembali.

Mereka kini pergi ke rumah sakit menggunakan mobil milik Adam. Dalam perjalanan tak henti-hentinya Killa meneteskan air mata harunya. Sampai di parkiran rumah sakit  jantung Killa berdebar cukup kencang seperti ingin keluar dari tempatnya. Mereka kini melewati koridor rumah sakit yang terlihat sedikit ramai.

"Ya Allah aku tak tahu harus menyikapi rasa bahagia ini seperti apa? Aku sangat-sangat bahagia karena mas Azzam kini telah kembali.  Terima kasih Allah telah mendengar dan mengabulkan doa Killa" batin Killa.

"Bu guru cantik?" sebuah suara membuat Killa kembali tersadar. Disusul sebuah tangan kecil yang kini tengah menggenggam tangannya.

"Iya, ada apa Shafa?" Killa menatap Shafa sembari berjalan mengandeng anak itu. Sedangkan Adam, ia telah berjalan terlebih dulu didepannya.

"Bu guru cantik pasti bahagia banget bisa bertemu dan bersatu lagi sama suami bu guru cantik" Killa hanya menanggapinya dengan senyuman. Benar kata Shafa, Killa sangat bahagia sampai ia kesulitan bagaimana cara untuk bernapas dengan baik dan benar. Disaat jantungnya terus menerus berdangduttan wkwkwk.

Dan sampailah mereka pada sebuah ruangan inap. "Ayok masuk, dia ada didalam" Adam menatap Killa sebentar kemudian masuk kedalam ruangan itu.

Jantung Killa kembali berdebar. Kakinya mendadak kaku untuk melangkah masuk kedalam ruangan itu.

Deg...deg...

Halal Is My Way[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang