"Gila!, tuh anak di mana sih?!. Gue tunggu dari tadi gak nongol-nongol!" Killa mendengus sebal karena telah menunggu cukup lama dibawah teriknya matahari.
"Gak tau apa gue kepanasan kayak gini". Menarik koper nya kearah pohon besar tak jauh dari terminal. Untuk berteduh.
Lama berdiri dibawah pohon yang rindang, dan tak merasakan kepanasan lagi. Sekarang Killa memilih mendudukkan dirinya dibawah pohon itu. Karena kakinya merasa lelah sudah terhitung satu jam lamanya ia berdiri menunggu kedatangan Sarah-sahabatnya.
Dibukanya benda pipih yang sering ia gunakan saat ingin mengabari seseorang. Dilihatnya sebuah pesan yang ia kirimkan untuk sahabatnya tadi. Tetapi, belum ada balasan sama sekali.
"Duh... kemana sih tuh anak. Bikin gue khawatir aja deh!" gerutu Killa.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk dari benda pipih yang berada ditangan killa. Cepat-cepat Killa melihatnya siapa tahu barusan itu pesan penting. Dan ternyata pesan itu dari sahabat karibnya. Siapa lagi kalau bukan Sarah.
Maaf, Laa. Macet nih dan gue baru sempet buka hp.
Reads.
Gpp. Gue tunggu
Setelah mengetik sebuah balasan singkat. Killa memilih membuka instagram nya untuk sekedar menghilangkan rasa bosannya.
Satu postingan dari sebuah akun hijrah muncul teratas di beranda nya. Postingan yang membuatnya penasaran untuk memutar video singkat itu. Ya walaupun Killa hidup di zaman milenial. Dia suka sekali mengikuti akun-akun hijrah atau kajian ke Islaman di akun instagram miliknya.
"Cinta. Itu fitrah... Memang dibutuhkan oleh setiap manusia. Tanpa adanya cinta manusia tidak akan memiliki rasa kasih sayang sesamanya."
Killa semakin menghayati dengan perkataan seorang ustad yang terekam di video itu.
"Tetapi, ketika cinta itu digunakan dijalan yang salah. Maka apa yang akan terjadi...? Yang terjadi adalah... Cinta itu akan menarik kita ikut terjatuh di lubang yang salah... Dan membuat kita kehilangan arti cinta yang sesungguhnya."
Mendengarkan ini membuat Killa teringat dengan Azzam. Tentang pertemuan mereka yang tidak direncanakan. Dari awal mula mereka bertemu karena insiden patah hati yang dialami Killa sampai perlahan tapi pasti membuat Killa memiliki sedikit rasa terhadapnya. Ingatan itu selalu berputar di pikirannya.
"Jika kalian ingin mendapatkan cinta yang sesungguhnya... Maka kembalilah pada sang pemilik hati. Allah SWT."
Killa masih menatap kosong hpnya. Hatinya merasa tersentuh mendengar kajian tersebut. Untung saja dirinya mengambil keputusan yang tepat untuk meninggalkan kota itu.
"Akhhh... Aduh saaa..kittt.." suara itu membuat Killa tersadar dari lamunannya. Killa menatap hpnya. Bukan dari situ suara tadi kemudian ia menengok ke sana kemari mencari tahu asal suara itu.
Ternyata suara itu berasal dari seorang ibu-ibu yang sedang bunting. Ia terlihat tengah menahan rasa sakit yang ia rasakan disekitar perutnya. Karena memiliki rasa simpati yang saat tinggi. Killa bergegas menghampiri ibu itu yang terduduk di aspal jalan sambil memegangi perutnya yang buncit.
"Bu, ada apa?"
"Aduhhh mbak tolongin saya. Sepertinya saya mau melahirkannnn"
"Sebentar bu, saya cariin taksi dulu" Killa pergi meninggalkan ibu itu untuk mencarikan sebuah taksi. Tak lama Killa kembali ketempat tadi dan rupanya di sana sudah ada beberapa orang yang tengah menghampiri ibu-ibu tadi.
"Permisi, bu taksinya sudah dapat. Pak tolong bantu saya bawa ibu ini masuk kedalam taksi" Killa menatap orang-orang yang berada disekitarnya.
"Baik mbak" Killa membantu ibu itu memasuki taksi yang dibantu juga warga sekitar. Sebelum berangkat ke rumah sakit. Killa kini kembali teringat dengan tas nya yang berada dibawah pohon. Dengan kecepatan Kilat diambilnya tas itu kemudian ia ikut mengantarkan ibu tadi ke rumah sakit terdekat.
"Sus!, ibu ini mau melahirkan!" teriak Killa membatu ibu itu memasuki rumah sakit dan dibantu oleh supir taksi. Tak lama beberapa suster menghampirinya sambil membawa berankar rumah sakit. Dan dibawanya ibu itu keruang bersalin.
"Pak tolong tas saya dititipkan di pos satpam ya. Dan ini ongkosnya" Killa menyerahkan dua lembar seratus ribuan ke supir taksi itu.
"Ini kembalinya mbak"
"Gak usah buat bapak aja." Killa langsung menyusul ibu itu diruang persalinan.
Karena peraturan rumah sakit yang melarang seseorang untuk masuk kedalam kecuali suami pasien. Sehingga membuat Killa hanya bisa mondar mandir saja didepan ruang persalinan.
Terdapat sebuah panggilan suara masuk di hpnya membuatnya sedikit menjauh dari depan ruangan itu. Untuk mengangkat panggilan dari sahabatnya.
"Waalaikum salam"
"Maaf ya, Gue lagi di rumah sakit."
"Bukan gue kok. Gue lagi nolongin ibu-ibu yang mau melahirkan"
"Ya, gue tunggu lo di rumah sakit Koja"
Bertepatan dengan panggilan telepon itu terputus. Ternyata seorang dokter keluar dari ruang bersalin itu.
"Apakah anda wali dari ibu Wina?" suara itu membuat Killa membalikan badannya.
"Iya dok. Saya walinya sementara"
Tak lama sebuah suara terdengar tak asing lagi ditelinga nya "permisi dokter Anam. Prof. Hadi, ingin bertemu dengan anda" seseorang datang menghampiri mereka. Dan betapa terkejutnya Killa saat menatap orang yang menghampiri nya saat ini. Ia sangat terkejut bukan main, melihat sosok laki-laki itu menggunakan jas putih khas dokter.
"Mas Azzam?..."
"Killa?..."
.
.
.
.
.
Gimana? bagus gak?Jangan lupa saran sama votenya ya
Happy reading guys:)
See you part selanjutnya :*
Salam
Istri sah zayn!
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Is My Way[TERBIT]
Romance[SLOW UP DATE] [SQUEL MY PRINCE] Judul Awal Mendadak Halal Follow dulu sebelum baca! #1 in mencintai/30-11-19 #1 in rumor/07-03-2020 *** Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi...