Sarapan Bersama

3.9K 197 2
                                    

Tiara melambaikan tangannya ke arah papahnya yang berada di dalam mobilnya.
Setelah mobil pergi.tiara pun masuk ke dalam sekolah.
Dengan cerianya tiara melangkahkan kakinya pada sebuah ruangan.bukan kelas yang pasti,lebih tepatnya ke ruang guru. Ya,ruangan siapa lagi kalau bukan farel.

Tok tok tok.

Tapi tak ada jawaban apa pun dari dalam.tiara yakin farel belum datang. Dengan menoleh kiri kanan. Tiara membuka pintu. Ternyata benar ruangan tampak sepi tak berpenghuni. Tiara langsung mendudukan tubuhnya di sofa yang berapa di ruangan farel, Seraya mengamati seisi ruangan. Tiba-tiba pintu terbuka, dan menampilkan mahluk yang tentu saja kasat mata,dengan berseri tiara bangkit dari duduknya.

"Kok kamu ada disini?" tanya farel sedikit terkejut.

"Aku nungguin bapak"

Dengan langkah malas dan menarik nafas panjang,meletakan tasnya di meja,dan mendudukkan tubuhnya di bangku kebesarannya.

"Mau apa ?" tanya farel menatap tiara yang kini sudah berpindah duduk di hadapan farel.

"Mau kasih ini?" ujar tiara seraya menyerahkan kotak makan berwarna hijau bergambar kerropi.

"Apa lagi ini?" tanya farel.

"Ini sarapan buat bapak, bapak pasti belum sarapan kan?"

"Udah" jawab singkat farel.

"Tapi bapak tetep harus makan,pak. Ini buatan aku sendiri loh. Pasti enak"

"Tiara saya udah mak__"

"Icip icip deh pak,ayolah pak" paksa tiara. Dengan berat hati,farel menggeser kotak makan itu,lalu di bukannya. Ternyata nasi goreng yang komplit dengan toping serta garnishnya. Satu suapan berhasil masuk ke dalam mulut farel. Farel tampak merasa-rasa makanan yang ia icipi. Kalau di liat-liat farel sekarang kaya seorang juri masak yang lagi mencicipi masakan pesertanya.

"Gimana pak? Enakkan ?" tanya tiara menunggu jawaban dari farel. Farel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bagus deh kalau enak,aku tuh lagi belajar masak pak, biar kalau kita nikah nanti,aku gak kaget,dan bapak gak bosen sama sarapan yang aku buat, dan..."

uhuk uhuk...

Farel tersedak dengan makanannya sendiri,saat mendengar ucapan tiara yang begitu lantangnya.
Dengan siap siaga,tiara langsung menyerahkan botol minum yang sengaja ia beli untuk farel.merasa baikan. Farel menatap tiara yang masih khawatir.

"Bapak gak apa-apa?"

"Kamu yang apa-apaan, kamu udah keterlaluan tiara. Saya ini guru kamu,tapi seakan-akan di jadikan leluconan sama kamu. Selama ini saya diam karna saya masih menerima perlakuan mu,menurut saya kamu ini lagi puber. tapi kok sekarang kamu jadi melunjak?"

"Pak saya itu___"

"Jangan memotong kalau saya lagi bicara "

Tiara yang mendengar suara farel yang meninggi sedikit tersentak dan terkejut,alhasil saat ini tiara hanya menunduk murung.

"Berhenti melakukan kekonyolanmu itu tiara,atau saya tak segan-segan untuk memanggil orang tuamu kemari"

mendengar orang tuanya di bawa-bawa. Tiara langsung menatap farel dengan tatapan memohon.

" jangan pak,jangan bawa-bawa orang tua ak ehh saya" mohon tiara. Farel merasa tak tega. Tapi kalau harus mengikuti tidak tega,tiara akan terus-terusan berharap kepada farel. Sebenarnya farel tau bahwa tiara itu sungguh-sungguh,tapi farel sadar diri.

"Ok.tapi jangan mengulangi kesalahan kamu. Dan berhenti untuk mempermainkan saya. Dan berhenti memberi surat untuk saya" tiara hanya mengangguk lesu.

"Ya udah sana kembali ke kelas" perintah mutlak farel.tiara hanya mengangguk. namun sebelum tiara membalik tubuhnya. Tiba-tiba.....

krrukk krrukk

"Aduh...." Tiara menggigit bibirnya,dengan menunduk malu.farel yang dapat mendengar itu,menatap heran ke arah tiara.Tiara berbalik berniat untuk pergi.

"Tiara" tiara menghentikan lamgkahnya. Dengan tatapan yang masih menunduk. Ia berbalik badan menghadap farel kembali.

"Duduk" tiara mengangkat kepalanya menatap farel bingung.dengan isyarat yang farel berikan untuk menyuruh tiara duduk,tiara pun duduk.
Farel berdiri dan mengambil sesuatu di dalam lemari yang tidak jauh dari sana.
Tiara melihat setiap pergerakan farel. Ketika farel kembali duduk ternyata farel membawa sendok.

"Ayo makan bersama" Tiara sedikit terkejut dibuatnya.

"Ini terlalu banyak untuk porsi sarapan saya.tidak akan habis,akan mubazir" ucap farel menjelaskan.seraya menyerahkan sendok yang tadi dibawanya.
Senyum indah terukir di bibir kecil tiara,dengan semangat 45,tiara mengambil sendok dari farel. Dengan lahap tiara makan. Sedangkan farel hanya menatap dan memperhatikan tingkah polos tiara, farel tersenyum kecil melihat kelakuan tiara.

"Kok cuma saya aja yang makan? Bapak gak makan?" tanya tiara saat menyadari bahwa farel hanya memperhatikannya.farel menggeleng pelan.

"Saya sudah bilang,porsi sarapan saya sedikit,dan saya sudah kenyang."

Tiara hanya mengerucutkan bibirnya lucu,kemudian melanjutkan makannya lagi.
Setelah selesai. Tiara membereskan dan membersihkan semua meja farel.

"Makasih pak,udah ijinin saya sarapan bareng bapak"

Farel hanya mengangguk seraya melanjutkan mengecek lembar jawaban ulangan siswanya.

"Kalau gitu saya permisi dulu ya ..... Calon suami"  tentu saja ucapan terakhirnya sangat pelan. Namun farel masih bisa mendengarnya.Farel hanya menghelengkan kepalanya.

"Tiara,pulang sekolah kamu ke ruangan saya,saya tunggu"  Tiara yang hendak keluar kembali menghentikan langkahnya. " siap casu" serunya seraya berlari kecil keluar ruangan.
Tiara Tau apa yang akan terjadi dengannya nanti siang,tentunya untuk mengulang lagi ulangan yang sengaja ia isi asal itu.

***

Jam pulang sekolah telah usai.waktunya untuk tiara menghadap ke ruangan farel. wajahnya tampak sumringah.
Ketika tiara baru saja sampai di depan pintu ruangan farel,farel keluar dari ruangannya.

"halo pak" sapa tiara seramah mungkin.Farel mendengus kecil.
"Kita pindah ke ruang kelas kamu" titah farel tanpa membalas sapaan tiara.lalu berjalan terlebih dahulu

"loh pak,kok pindah ? Katanya diruangan bapak?" tanya tiara dengan ekspresi bingungnya.Mendadak farel berhenti lalu berbalik badan menghadap tiara.reflek tiara pun menghentikan langkahnya.
"Saya tau apa yang kamu pikirkan."ujar farel sembari mengetuk dahi tiara dengan telunjuk,lalu kembali berjalan meninggalkan.Tiara mengerucutkan bibirnya kesal. sebegitu terlihatkah ia mencintai farel.pikirnya.



Bersambung

"My TutOr"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang