Orang Baru Untuk Tiara

3.5K 189 1
                                    

typo bertebaran⚠

Don't forget,vote and comment..

Happy reading....

Tiara melangkahkan kakinya sepanjang koridor dengan malas.mata panda terlihat jelas di bawah matanya.semalaman tiara tidak bisa tidur memikirkan farel yang pergi bersama dewi.apa kabarnya mereka berdua yang tentunya lebih memiliki banyak waktunya untuk bersama.khayalan demi khayalan ia bayangkan.sampai hal yang mustahil pun di bayangkan olehnya.dari farel yang dinner romantis bersama dewi,sampai menikah secara diam-diam.entahlah pikiran jelek apa yang lewat di otaknya.

Tiara hendak memasuki kelas.namun seseorang menggenggam tangannya erat.sontak tiara langsung menoleh ke samping,ternyata ada seorang pria tampan nan tinggi sedang mengenal tangannya. Tiara sempat terpesona dengan ketampanan yang tanpa celah ini. Namun tetap meski pun orang yang ada di hadapannya saat ini sangat tampan,tapi ketampanan farel tetap nomor satu bagi tiara.tiara menghentakan tangannya, saat ia menyadari bahwa tangannya masih tercekal kuat dengan pria asing ini.

"Siapa kamu?" tanya tiara ketus.

"Hai tiara,aku rafael anak kelas 12 ipa3,tapi temen-temen manggil aku darel atau rafa"

"Terus?"

" hah?? Ohh kemarin aku liat kamu,dan nanya-nanya sama temen ternyata kelas kamu disini. Aku cuma mau kenal sama kamu,bolehkan?"

"Tadikan udh tau nama aku"

"Iya kan kalau langsung lebih enak"

"hmm...Salam kenal kalau gitu."

Tidak lama bel tanda masuk pun berdering.

"Aku masuk dulu ya kak" tiara pun mengakhiri pertemuan pertamanya dengan rafael.Menurut tiara,dia benar-benar tidak bersemangat untuk berkenalan dengan pria mana pun. Baginya,hatinya telah di miliki oleh farel dan hanya untuk farel.

***

3hari kemudian

Ini adalah hari ke 3 bagi tiara dan rafael semenjak hari perkenalan mereka tempo lalu.Setiap harinya rafael dengan sengaja mendekati tiara,entah itu di kantin,di taman,atau di jam pulang sekolah.tiara pun sudah mulai menerima kehadiran rafael,walau pun tetap di hatinya hanya farel,menurutnya berteman tidak akan merusak perasaannya kepada farelkan. Tiara masih menunggu kepulangan farel, kepergian farel ke luar kota hanya seminggu,dan ini hari ke empat untuk tiara tidak melihat farel. Namun bagaikan setahun.

Tiara memandang ke arah depan dengan tatapan kosong.sasa dan adi yang sedari tadi memperhatikan tiara tampak.kebingungan dengan sahabatnya ini.
"Lo kenapa yar?" tanya adi

"Lo tuh kaya seorang istri yang abis pergokin suami selingkuh tau gak,bengong aja,merasa jadi patung kita disini" celetuk sasa.

"Gue kangen sama laki gue,dia gak hubungin gue sama sekali,emangnya dia gak kangen apa sama gue" Lirih tiara seraya menahan tangis.

"eh buset.. Emangnya dia tau nomor lo?"

"Engga si sa,tapi kalau dia sayang ma gue,seharusnya usaha dong cari tau nomor gue,dia gak niat minta maaf apa karna udah ingkar janji"

"Hay baby,siapa lo dan siapa dia,inget lo gak punya hubungan apa-apa sama dia. Lo jangan terlalu banyak ngarep sama pak farel deh yar. Takutnya kalau gak kesampean lo jadi gila. Udah lo sama kak rafa aja,gue kok lebih setuju lo sama kak rafa ya?"

"Sasa hati gue cuma buat pak farel,cinta berat gue sama dia"

"ngaca dong non. dia itu udah dewasa banget.jangan halu ahh,nanti gue bawa ke RSJ loh.gemes gue"

"Sasa lo mah temen lagi sedih,bukannya di hibur" protes tiara.

"Sayang,denger ya,saat ini lo bukan butuh hiburan,tapi butuh pemasukan,biar otak lo yang kaku itu bisa encer dan bisa berpikir jernih. Ya kan di?"

"Kalau gue sih gimana tiara aja,cuma saran gue,lo jangan terlalu ngarep deh sama pak farel,selama ini gue perhatiin,pak farel gak pernah mandang lo deh"

"Adi lo mah samanya kaya sasa"

"Ya milihan lo sama orang yang bener-bener sayang sama lo dari pada orang yang jelas-jelas gak ada rasa sama lo" Saran adi.

"Gue gak tau" Tiara menundukkan kepalanya,farel bagaikan energi untuk tiara. Beberapa hari tak melihatnya membuat tiara lemah dalam segala hal.tak ada pelajaran yang bisa masuk dalam otaknya. Makan pun hanya beberapa suap,tiara benar-benar lemah tanpa farel. Rindu berat yang ia rasakan sangat menyiksanya,sampai membuatnya tidak bisa berpikir jernih lagi.

"Hallo"

"hallo kak rafa" ini sasa yang jawab,bukan tiara,jangan tanya tiara bagaimana saat ini,bahkan tiara tidak menyadari kedatangan rafael.

"Hallo tiara" Sapa rafa,namun tak ada tanggapan apa pun dari tiara. Rafa menatap sasa dan adi,namun yang di tatap hanya mengedikan bahu seraya menggeleng pelan.

"Tiara. Hei, kamu kenapa?" tanya rafa seraya menepuk bahu tiara pelan.tiara terkejut.

"Oh kaka,kapan dateng?" tanya tiara.

"Dari tadi. Kamu ngelamun ya? ada apa? Kamu sakit?"

"Gak kok kak" tiara tersenyum terpaksa ke rafa.

"Kalau gitu,bubur ayamnya di makan dong,nanti dingin gak enak loh"

"Iya kak" tiara pun memulai melahap makanannya,walau pun tanpa minat tapi tiara berhasil memasukan makanan itu ke dalam mulutnya sampai tandas.Atau mungkinkah tiara lapar? hanya tuhan yang tau.

****

Rafa semakin menjadi,seakan-akan tiara tidak benar-benar di ijinkan sendiri tanpanya. Apa lagi semenjak dia tau rumah tiara,pagi dia jemput,pulang siang sekolah rafa mengantar,bagaikan supir pribadi. Orang tua tiara juga tidak keberatan untuk itu,menurut mereka rafa anak yang sopan dan tiara mengakui itu. Belum ada seminggu rafa sudah berhasil membuat tiara nyaman,apa lagi saat rafa sudah mengungkapkan perasaannya kepada tiara.

Flashback***

"Tiara ada yang mau aku omongin sama kamu,boleh?" ujar rafa pagi ini saat dalam perjalanan menuju sekolah mereka.

"Boleh kak,mau ngomong apa?" tiara menoleh ke arah rafa,namun yang di tatapnya tetap fokus ke arah depan memperhatikan jalan. Tapi sesaat kemudian. Rafa meminggirkan mobilnya.
Lalu rafa mengubah duduknya menghadap ke tiara,dengan pelan rafa menarik tangan tiara,dan menggenggam erat.

"Dari awal aku liat kamu...." tiara sudah yakin kemana tujuan rafa biacara,namun tiara tetap mendengarkan dengan hikmat.

"Aku udah punya rasa sama kamu, aku suka sama kamu,kamu gadis lucu,cantik,dan baik. Mungkin ini terlalu cepat,tapi kaka cuma mau kamu tau perasaan kaka"

"Emm kak..."

"Kamu gak perlu jawab kok,itu hak kamu mau terima kaka atau gak,yang pasti kaka udah jujur saja kamu,maaf kalau udah buat kamu gak nyaman"
Rafa pun melepas genggaman tangannya perlahan.

Flashback off***

Dan tiara memikirkan jawaban itu. Di lain sisi tiara nyaman dengan rafa,namun di sisi lain. Hati tiara hanya untuk farel. Farel adalah cinta pertamanya.
Namun sampai sekarang pun tiara hanya bisa memujanya tanpa bisa memilikinya.

Ini hari ke enam farel tidak menunjukan batang hidungnya. Tiara merindukan farel. Tapi farel belum pulang juga.
Tiara harus memastikan,akankah farel mau menerimanya.karna keputusan tiara menerima rafa atau tidaknya ada di tangan farel. Walau pun bila tiara menerima rafa itu hanya menjadi pelampiasan hatinya saja.


**bersambung**

"My TutOr"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang