Diamnya Tiara

3K 212 24
                                    

⚠⚠ typo bertebaran⚠⚠

Happy reading...

Farel berdiri di depan gerbang sekolah.bersama guru piket yang sedang bertugas.
Mengamati setiap siswa yang datang. Seakan mencari-cari sesuatu, farel sampai berjinjit untuk melihat siswa-siswinya yang masih jauh dari pandangannya.jelas-jelas tanpa harus berjinjit pun farel masih bisa melihat dengan jelas. Mengingat dirinya bagaikan tiang listrik yang menjulang tinggi.

"Cari apa to pak?" tanya Gunawan yang merupakan guru piket saat hari ini. Farel tampak terkejut mendengar pertanyaan Gunawan.

"Lagi mengamati murid-murid yang masih jauh pak" jawab Farel seadanya.

"Gak perlu seperti itu pak,dari tadi bapak di perhatikan semua siswa tuh" ujar Gunawan yang usianya terpaut lebih tua dari Farel, sembari memperhatikan anak didiknya yang menatap mereka penuh kagum. Ralat bukan mereka hanya Farel saja.

Farel menyengir kuda ke arah Gunawan, dan itu membuat semua murid wanita berteriak histeris. Farel dan Gunawan yang menyadari itu seketika menatap tajam pada setiap muridnya.

"Ayo masuk,masuk!" perintah Farel dan juga Gunawan.

Teett teettt teetttt...

Semua siswa tampak berlarian memasuki gerbang sekolah ketika bel tanda masuk telah berbunyi. Setelah memastikan semuanya telah masuk, gerbang pun di kunci dengan satpam yang menjaga.

Namun, seakan yang di cari belum datang, Farel masih berdiam diri disana dengan melihat sekitar.
"Pak ayo!! Waktunya mengajar." ucapan Gunawan berhasil menyadarkan Farel yang masih setia menatap jauh ke luar area sekolah.

"Bapak duluan saja. Kebetulan hari ini saya sedang tidak mengajar di jam pertama." jawab Farel dengan senyum teduhnya.

"Ya sudah, saya duluan ya pak?."

"Iya pak." jawab Farel ramah.

Farel kembali memperhatikan jalanan.

Apa tiara tidak masuk?. Batin Farel.

Kemarin Farel telah menunggu tiara lama sampai sore hari, namun yang di tunggu tak kunjung tiba. Apa tiara lupa? Pikirnya. Namun,itu sangat tidak mungkin.

"Pak nunggu siapa?." tanya salah satu satpam yang sedang berdiri di dekat pos satpam.

" Engga pak." Jawab Farel singkat namun tetap dengan senyumnya. Farel melangkahkan kakinya tanpa minat memasuki koridor sekolah. Tiba-tiba suara langkah kaki yang sedang berlari, membuatnya berhenti kembali dan menolak kebelakang. Ternyata apa yang ia tunggu dan di cari datang juga. Sebuah senyum merekah disana.

"Pak bukain dong!!." mohon tiara dengan tiara yang memasang wajah memelas.

"Ahh neng tiara, suruh siapa bangunnya kesiangan, jadinya telat deh."

"Ihh bapak ayo dong, please pak." mohon Tiara lagi.

"Tap____"

"Bukain aja pak! masih ada toleransi, lagi juga baru telat 10 menit." ujar Farel memotong ucapan pak satpam. Pak satpam pun menurut, di buka kan nya gerbang sekolah untuk tiara.

"Makasih pak." ujarnya kepada pak satpam yang sudah membukakan gerbang untuknya

"Sama-sama neng. Jangan telat lagi loh ya!!."

"Siap." jawab tiara. Lalu masuk seraya berlari melewati Farel yang mematung memperhatikan sikap Tiara.

Apa Tiara tidak melihat Farel? Tapi tidak mungkin. Pasalnya Farel_lah yang menyuruh satpam membuka gerbang untuknya. Tiara dengan entengnya melewati Tiara tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"My TutOr"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang