Berada di dekatmu membuatku merasakan kenyamanan
Seolah dunia ini hanyalah tentang kau dan aku
Seolah orang lain hanyalah tokoh sampingan sedangkan kita tokoh utama dalam kisah romansa impian orang orang
Aku terlalu larut dalam imajinasiku
Hingga aku lupa jika status kita hanyalah sebatas teman...
Salahkah jika aku berharap imajinasiku menjadi kenyataan?
Atau ini hanya akan menjadi imaji selamanya?
✴ Contriteness ✴
"Bakugou-kun?"
"A-apa!?"
Gadis berambut [H/c] itu berkedip beberapa kali, sedikit terkejut saat Bakugou langsung menoleh ke arahnya, membuat jarak wajah antara keduanya hanya tersisa beberapa sentimeter saja. Ia langsung mengalihkan wajahnya sambil menggaruk pipinya canggung "tidak sih, hanya ingin memanggil namamu saja" jawabnya
Wajah Bakugou kembali memerah, dengan beberapa ledakan kecil di sekitar wajahnya. Ia berdecih lalu kembali menatap jalanan di depan, kenapa jika bersama gadis ini jantungnya selalu berdetak lebih cepat dari biasanya?
"Ah itu kedai ramennya!" ucap gadis itu bersemangat
Bakugou menoleh lalu mengangguk pelan, keduanya berjalan beriringan ke sana. Sampai di sana, mereka memesan—menyebutkan menu yang sama bersamaan, membuat gadis itu terkekeh.
Miso ramen di sajikan dan keduanya makan dengan tenang.
Sesekali [Name] melirik ke arah Bakugou yang tengah menikmati makanannya dengan tenang, tanpa sadar sebuah senyuman dan rona merah timbul.
Ia sadar dirinya menyukai pria itu—hanya saja ia terlalu malu untuk mengatakan yang sebenarnya, jika Bakugou tak memiliki perasaan yang sama dengannya mereka akan berubah menjadi sangat canggung bukan?
Maka ia lebih memilih menjadi pengecut dengan menyembunyikan rasa pada dada.
Biarlah sama seperti ini, asalkan Bakugou ada di sisinya.
"Hey"
Ia tersentak "y-ya?"
"Kenapa kau...terus melihatku begitu huh?" tanya Bakugou, tanpa sadar menggenggam erat sumpit di tangannya canggung "rasanya tidak nyaman" ungkapnya, mengabaikan perasaan senang dan jantung berdebarnya.
"Eh? Maaf, hehe" sebuah senyuman di layangkan, berusaha menghilangkan suasana canggung yang tercipta. Dalam hati mengumpat, merutuki kebodohannya.
Kepergok saat memperhatikan orang yang di sukai itu sangat memalukan "ah ya, ngomong ngomong sebentar lagi liburan musim panas ya?"
Bakugou menoleh lalu mengangguk "bukannya UA akan mengadakan pelatihan? Itu kata si rambut aneh itu sih..."
"Rambut aneh? Ah Kirishima-kun ya..." ia hanya bersweatdroped, sejujurnya sedikit heran dengan segala julukan yang di berikan Bakugou pada orang orang sekitarnya. Lucu sih, tapi banyak kesan mengejeknya "katanya kelas 1A dan 1B akan di jadikan satu di minggu kedua pelatihan"
"Benarkah?" tanya Bakugou sambil menaikkan sebelah alis "syukurlah..."
"Uhn? Kenapa?"
"Karena waktuku denganmu bisa lebih banyak..." gumamnya
Wajah gadis itu langsung memerah
Jika begini tidak salah bukan jika ia berharap lebih?
Sadar akan kata katanya wajah Bakugou langsung berubah merah hingga ia tanpa sadar menggebrak meja keras "LUPAKAN SAJA!! ANGGAP AKU TIDAK MENGATAKAN ITU!!" teriaknya, tak ingin suasana menjadi canggung dan perasaannya ketahuan—takut ditolak dan berubah canggung, yeah.
[Name] terdiam sejenak lalu terkekeh "tidak masalah, aku juga senang bisa bersama lebih lama dengan Bakugou-kun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Contriteness || Boku no Hero Academia
FanfictionKisah dua orang pemuda dan seorang gadis yang terjerat perasaan suka yang teramat sederhana Boku no Hero Academia Todoroki › Reader › Bakugou