C o n t r i t e n e s s IX ✴ Kesempatan

2K 317 65
                                    

Bukankah saat itu aku berdoa agar mendapatkan kesempatan?

Dan sekarang kesempatan itu datang.

Aku berterimakasih.

Tapi kenapa sangat singkat?

Apa aku tidak bisa mendapatkan lebih?

✴   contriteness   ✴


Berkedip beberapa kali terkejut, [ name ] menatap Yaoyorozu dan Ashido yang datang ke kamarnya setelah makan malam dan mengajaknya ikut kegiatan uji nyali, "bukankah itu kegiatan anak-anak kelas 1A?" tanyanya heran, "memangnya aku boleh ikut?"

Ashido mengangguk, "tentu saja! Lagipula semakin ramai semakin asik kan?" tanyanya, ia lalu merangkul tangan gadis itu dan memaksanya keluar kamarnya, "ikut saja. Biasanya pada acara beginian akan ada yang jadian loh, berdoa saja kau berpasangan dengan Bakugou!"

Samar wajah sang gadis memerah, sebelum sempat menjawab kedua gadis itu sudah membawa [ name ] keluar dari asrama, menemui anak anak kelas hero yang sudah berkumpul di dekat hutan. Melihat adanya tambahan peserta dari kelas lain, anak anak kelas hero tak keberatan justru menyambutnya dengan ramah.

"Semoga aku sekelompok dengan [ name ]-chan!" doa Mineta dan Kaminari.

Tak lama kemudian undian di bagikan oleh Ashido, gadis itu telah menjelaskan jika orang yang mendapatkan nomor yang sama maka orang itu akan menjadi pasangan dalam kegiatan ini. [ name ] mendapatkan kehormatan mengambil undian pertama, dan setelah mengambil undiannya ia langsung menepi.

Sementara anak anak lainnya berebutan mengambil undian, gadis ini menepi bersandar pada pohon dan membuka kertas yang ada di tangannya. Tertera nomor 4 di sana.

Kepalanya mendongak, mulai menatap sekitar—mencari siapa pasangannya. Matanya menangkap Bakugou yang tampak berdebat dengan Kaminari, sepertinya pasangan uji nyali Bakugou adalah Kaminari.

Kecewa? Yah  hanya sedikit sih, lagipula ia mau ikut permainan ini juga untuk bersenang senang.

"Kau dapat nomor 4?"

Tersentak kaget, [ name ] menoleh dan menadapati Todoroki yang berjalan ke arahnya, tangan kanannya memamerkan kertas undianny yang bertuliskan angka 4. Tersenyum kecil, "oh Todorok-kun sepertinya kita jadi tim, mohon bantuannya ya!" ujarnya ceria, tak sadar jika ada sepasang netra rubby yang mulai memperhatikan keduanya.

Todoroki mengangguk kecil, "mohon bantuannya"

Setelah itu Yaoyorozu dan Ashido mengumpulkan mereka, mengatakan jika urutan masuk ke hutan sama dengan nomor undian yang mereka dapat. Ashido lalu terkikik geli setelahnya, menambahkan aturan utama dalam permainan kali ini adalah bergandengan tangan.

Anak anak yang mendapatkan pasangan lawan jenis sih beruntung—ah, minus Yaoyorozu yang harus menderita berpasangan dengan Mineta.

Saat giliran Todoroki dan [ name ], Todoroki memberikan tangannya meminta agar gadis itu menggandengnya. Sang gadis sendiri terkekeh lalu menggandeng tangan Todoroki, dan setelahnya kedua pasangan itu memasuki hutan.

Kaminari yang melihat itu menepuk pundak Bakugou, "aku mengerti perasaanmu, kawan. Soalnya aku juga ingin berpasangan dengan [ name ]-chan"

"HAH!? APA KATAMU SIALAN!?"


"Kau takut?"

Todoroki melirik sang gadis yang berjalan di sebelahnya, awalnya mereka masih menjaga jarak, namun saat makin memasuki hutan gadis itu semakin mendempetkan tubuhnya. Todoroki sendiri tak paham apa yang menyeramkan dari hutan gelap tanpa penerangan serta suara suara aneh dari dedaunan dan hewan malam, tapi setidaknya ia senang gadis itu ketakutan.

Sang gadis menggelengkan kepalanya, "a-aku gak takut. Aku cuma kedinginan!" ujarnya, berbeda dengan ucapan sok beraninya tangan gadis ini terasa dingin dan agak gemetaran.

Todoroki diam, kedinginan?

Ia teringat ucapan Kaminari yang mencoba menggoda Uraraka tadi, mengatakan pelukannya akan menghangatkan tubuh Uraraka—meski di tolak mentah mentah. Apa Todoroki harus mencoba melakukannya juga?

"Kau kedinginan? Bagaimana jika aku meme—"

BAM

Suara dentuman besar serta tanah yang sedikit berguncang membuat kedua orang ini tersentak kaget. Keduanya saling bertatapan, berbeda dengan Todoroki yang tetap dengan wajah telfonnya sang gadis tampak cemas.

Guncangan apa tadi? Apa ada villain menyerang?

"Dari mana asal suara tadi?"

Dahi Todoroki mengerut, ia menggenggam kuat tangan gadis itu lalu menariknya segera pergi dari sana, "kita kembali ke asrama sekarang!" ujarnya serius.

"Tu-tunggu, bagaimana dengan tim yang ada di depan kita?" tanya [ name ] khawatir.

"Mereka pasti bisa mengatasinya, sekarang kau harus berlindung di asrama. Aku akan memanggil sensei setelah kau aman"

Contriteness || Boku no Hero AcademiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang