Dirinya selalu tampak senang kala membicarakan orang itu
Seandainya aku yang ia bicarakan pastinya akan menjadi hal sangat membahagiakan
Tapi aku memang bukan siapa siapa....
Aku merasa kesal dan cemburu saat ia membicarakan orang lain
Tapi jika aku masuk kedalam kehidupannya akan merusak kebahagian dan senyuman manisnya,
Maka lebih baik aku menjadi seperti sekarang ini saja
Tetap memperhatikan sosok yang tak mungkin ku miliki dari kejauhan...
✴ Contriteness ✴
"[Name]-chan!" panggil Tetsutetsu sambil menepuk pundak gadis yang duduk di sebelahnya itu "aku, Monoma, dan Kendou akan mampir ke cafe sepulang sekolah, kau mau ikut?"
Gadis itu menoleh lalu mengatupkan kedua tangannya "gomen, aku tidak bisa ikut kali ini, mungkin lain waktu" katanya dengan wajah menyesal yang tampak imut di mata anak anak cowok.
Wajah Tetsutetsu sedikit memerah lalu ia mengangguk paham, setelahnya pergi sambil melambaikan tangan.
Gadis itu menghela nafas pendek, merasa tak enak pada teman temannya-tapi ia memang sudah berjanji pulang bersama Bakugou. Ia segera membereskan barang barangnya lalu berjalan keluar kelas.
"Sudah?"
Ia tersentak pelan lalu menoleh "Bakugou-kun, sejak kapan kau berdiri di depan pintu kelasku?"
"Sejak cowok besi itu mengajakmu bicara" jawab Bakugou santai, tak ada kata kata penuh emosi atau semacamnya. Sikapnya yang lembut hanya di tujukan pada gadis ini, ia menggaruk tengkuknya "apa kau terburu buru ingin pulang?"
"Eh? Uhn tidak sih, kakakku ke luar kota jadi aku tidak perlu menyiapkan makan malam"
Wajah Bakugou sedikit memerah, ia mengalihkan wajahnya sambil menarik nafas pendek lalu kembali menatap gadis itu-yang rupanya sedang melihatnya sejak tadi dengan wajah polos yang sangat menggemaskan "kau mau mampir ke kedai ramen di dekat sekolah?" tanyanya
Ia terdiam sesaat lalu tampak sebuah senyuman lebar yang terbentuk indah di wajah mungil nan manis tersebut "boleh saja!" jawabnya dengan semangat.
Sekali lagi, di bawah naungan langit kemerahan sebagai saksi bisu-kedua remaja yang tengah merasakan jatuh cinta tersebut pulang bersama, melewati jalanan di temani celotehan dan tawa [Name] yang tak pernah bosan di telinga seorang Bakugou Katsuki.
Dari kejauhan, sosok pria bersurai merah putih memandang kedua orang itu dengan pandangan terluka dan cemburu. Berbagai penyesalan hadir merasuki dada. Andai saja dirinya yang ada di sana...
Ia menghela nafas panjang sambil berjalan pulang, membiarkan angin sore yang menggelitik serta sinar jingga menemani dirinya yang sedang patah hati.
Ia tau ini yang terbaik untuknya dan gadis itu, jika ia bisa melihatnya tersenyum bahagia begitu setiap hari tak masalah baginya-walau senyuman itu tak di tujukan padanya.
Tak lama ia sampai di rumah, sambutan sang kakak dan ceramah dari sang ayah di abaikan. Todoroki hanya ingin sendiri sekarang, ia memilih duduk diam di kamarnya yang bergaya jepang tradisional. Tangan menyangga dagu dengan tanpa minat.
Sekali lagi dirinya terlarut dalam lamunan-tak salah jika ia berimajinasi tentang gadis itukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Contriteness || Boku no Hero Academia
FanfictionKisah dua orang pemuda dan seorang gadis yang terjerat perasaan suka yang teramat sederhana Boku no Hero Academia Todoroki › Reader › Bakugou