Terkadang aku hanya ingin berdua dengannya
Berada di antara keramaian membuatku merasa tak enak pada dirinya
Seandainya aku punya sedikit keberanian...
Melihatnya ada di sampingku membuatku merasakan debaran jantung luar biasa
Mendengar tawanya terasa begitu menyenangkan
Setidaknya walau kau tidak mengetahui perasaanku,
Terimakasih sudah ada di sisiku...
✴ Contriteness ✴Bakugou menatap sekitar, mencari keberadaan seorang gadis yang sudah berhasil menarik perhatiannya selama ini. Tak lama sosok yang di tunggunya terlihat, sedang mengobrol dengan Monoma—lagi—sambil tertawa. Tangannya terkepal, jika saja ia tak ingin [Name] ngambek padanya mungkin saja saat ini Bakugou tengah menghajar cowok menyebalkan itu.
Tak lama [Name] berpisah dengan Monoma, ia mengambil makan malam-yang kali ini berupa menu kare ala anak anak kelas hero. Dirinya mencari sosok Bakugou, menemukannya sedang menunggu di meja sudut ruangan membuatnya terkekeh kecil. Tentu bahagia mengetahui doi tengah menunggunya.
Ia menghampiri Bakugou, "maaf. Lama menunggu ya?"
"Lumaya," jawabnya sekenanya, "kau bicara apa dengan si tukang tiru itu?"
Gadis itu duduk di depan Bakugou lalu mulai mengambil sepasang sumpit di sisi mangkuknya, "Monoma-kun? Ah tadi dia bertanya kemajuan kemampuannya padaku, tau kan Quirk ku tentang apa?" tanyanya
Bakugou mengangguk, "besok kau bisa perhatikan aku juga kan?" tanya Bakugou dengan nada lirih, tetapi masih bisa di tangkap telinga gadis itu dengan jelas, "aku juga ingin meningkatkan kemampuanku, untuk mengalahkan si deku sialan dan manusia setengah setengah itu"
[Name] menghela nafas pelan, "tentu saja. Aku akan selalu memperhatikanmu Bakugou-kun"
Wajah Bakugou memerah samar, sadar kata kata yang di lontarkan berupa kode keras membuat wajah [Name] turut memerah. Keduanya memalingkan wajah lalu makan dalam keadaan canggung, sampai ada sana anak anak yang menyoraki mereka dengan seringai jahil terpasang di wajah.
Wajah [Name] semakin memerah sementara Bakugou berteriak sembari menyelipkan kata kata kasar dalam ucapannya. Tak lama Midoriya datang menenangkan Bakugou, tapi malah ia yang kena amukannya—poor Midoriya. [Name] yang melihat itu sweatdoped, saat akan melerai perhatiannya teralihkan akan sosok lain yang duduk di sebelahnya.
Ia menoleh lalu tersenyum kecil, "doumo Todoroki-kun," sapanya ramah
Todoroki mengangguk sebagai jawabnya. Iris heterocromia sesekali melirik gadis itu yang tengah memperhatikan Bakugou, membuat rasa cemburu timbul pada dada, "[Name]"
"Ya?"
"Besok bisa kau perhatikan aku juga?"
Gadis itu terdiam sejenak lalu mengangguk semangat, "tentu saja! Pasti Todoroki-kun juga ingin meningkatkan kemampuan ya? Tenang saja, aku akan berusaha merangkum kemampuan dan porsi latihan untukmu juga," katanya lalu kembali fokus pada makan malamnya yang sempat terabaikan
Todoroki mengangguk.
Sejujurnya ia hanya ingin gadis itu memperhatikannya, bukan untuk membantu meningkatkan kemampuannya-ia hanya ingin di perhatikan, dan berharap rasa yang sama akan di rasakan gadis itu. Tidak ada salahnya berharap bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Contriteness || Boku no Hero Academia
FanfictionKisah dua orang pemuda dan seorang gadis yang terjerat perasaan suka yang teramat sederhana Boku no Hero Academia Todoroki › Reader › Bakugou