📍chapter 2.

809 108 50
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya!

Follow Instagram :
@mandayntaa_
@wattpad.manday_



HAPPY READING!

•••

"Kamu menghina penampilanku, tidak masalah. Aku anggap kamu peduli padaku."

-Cliva Raswa Lazzuardy-

Saat berada di kantin lengan Raswa ditarik oleh seorang cewek dengan rambut berwarna kehijauan, kuku ber cat warna merah dan juga make up yang lumayan tebal. Raswa terpaksa membalikkan badan nya dan menatap orang itu. Raswa hanya tersenyum, ternyata cewek itu ialah Fiora. Teman satu kelas Ravka.

Cyanfiora Dziahelynd, cewek paling hits di SMA International Space, suka merendahkan orang lain, selalu ingin menang sendiri, caper, cantik tapi sayang hatinya busuk, dan suka dijuluki 'ratu nyinyir'.

"Hai kuman, jumpa lagi deh. Masih betah aja deh lo sama penampilan lo yang kampungan ini, udah dua bulan masuk SMA masa iya penampilan lo masih kayak anak SMP." Fiora memandang jijik Raswa dari atas sampai bawah.

"Hai Fiora, iya Raswa emang kampungan kok. Makasih ya, Fiora selalu ngomentari penampilan Raswa setiap hari. Dengan itu Raswa bersyukur masih ada yang peduli sama penampilan Raswa." Ujar Raswa yang masih tersenyum pada Fiora yang sudah menggeram kesal padanya. Setiap dibully oleh siapapun Raswa tidak akan diam, ia akan membuat lawannya bungkam dan kesal.

"Sial!" umpat Fiora. "Kuman kuman kuman, lo itu gak pantes sekolah di sini, masa iya sekolah keren gini ada kuman macem lo. Mending lo pindah sekolah di kampung aja gih." Sindir Fiora tajam sambil melipat kedua tangannya depan dada. Dan Raswa masih saja tersenyum.

"Lo pikir ini sekolah punya nenek moyang lo apa! Jangan seenaknya dong ngatur hidup orang, pake nyuruh pindah sekolah segala." Murka Silvia dengan tangan yang sudah terkepal.

"Ud-," saat ingin berbicara tangan Raswa sudah ditarik oleh Nadya begitupun dengan Silva. Bukan karena takut atau apa, Nadya tidak ingin aksi Fiora dan kedua sahabatnya ini mengundang banyak siswa siswi menonton pembullyan yang dilakukan Fiora terhadap Raswa.

"Shit!" Gumam Fiora.

"Ishh, Nad lepasin tangan gue! Sakit bego, Nad lepasin gak!" Silva terus meronta namun cekalan tangan Nadya lebih kuat. Hingga Nadya menyuruh kedua temannya duduk disalah satu meja yang berada dipojok kantin.

"Hellow, sahabat ku tercintah. Ngapain kalian ngeladenin si ratu nyinyir? Gak guna juga, yang ada ntar ngundang banyak masalah. Kalo guru BK sampe tau gimana? Haduh plis deh ah gue gak mau berurusan sama yang namanya BK." Nadya terus menyerocos tidak jelas.

"Tolol, bego! Kalo gak dilawan dia makin ngelunjak sama kita terutama Raswa. Lo mau sahabat lo dibully terus sama dia setiap harinya. Bukan cuma dia bahkan teman sekelas kita juga sering jelekin Raswa, bahkan satu sekolah!" Tukas Silva dengan cepat.

Nadya hanya diam, kemudian ia duduk disamping Raswa yang masih bungkam. Keluarlah sikap asli Silva, yang sangat mudah tersulut emosi.

"Sudah kalian jangan jadi debat gini dong, kan Raswa gak tau mau ngomong apaan. Raswa kan gak jago debat kaya kalian," ujar Raswa dengan tampang polosnya yang terkadang membuat Nadya dan Silva berdecak kesal dibuatnya.

Orang lagi serius juga dan Raswa malah masih sempat bersikap polos. Entahlah, emang Raswa nya yang memang polos atau bagaimana.

Silva berdecak kesal. "Ckck, Raswa kok gue bisa ya punya sahabat yang kelewat polos kayak lo? Heran dah gue, nasib nasib." Ujar Silva sambil menepuk jidatnya.

RAVKA & RASWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang