📍chapter 7.

545 72 20
                                    

Jangan lupa VOTE terlebih dahulu!

Follow Instagram :
@mandayntaa_


HAPPY READING!!!

••••

"Gak masalah kelas kita dikenal karena kerusuhan dan kenakalannya, karena masa-masa inilah yang akan kita rindukan nanti."

-Cliva Raswa Lazzuardy-

Pagi hari ini, rumah Raswa sudah kedatangan tamu tak diundang. Siapa lagi jika bukan Silva dan Nadya. Mereka sengaja datang pagi-pagi, kata Silva mau numpang makan. Tidak tahu malu emang! Nadya juga setuju, jadilah mereka sekarang sudah duduk manis di ruang makan Raswa.

Di sana, Silva duduk di samping Nadya dan Raswa di depan Nadya. Samping kanan Raswa ada Vian dan kirinya Ressy, Clora? Di samping kanan Ressy, mana mau dia dekat-dekat Raswa.

Clora memandang sahabat Raswa dengan tatapan tak sukanya, sedangkan Silva dan Nadya dengan polosnya menunjukkan cengiran tanpa berdosanya.

"Ayo makan, bunda masak banyak nih." Ucap Ressy dan kedua makhluk itu langsung menyantapnya dengan lahap.

"Pelan-pelan astaghfirullah, masih pagi juga ini. Kayak takut ketinggalan kereta aja." Peringat Raswa yang melihat betapa lahapnya kedua sahabatnya itu makan. Seperti tidak makan tiga hari.

"Biarin aja dek, maklum, masakan bunda kan enak."

Vian tersenyum simpul, membuat Silva tersedak melihatnya.

"Aaa uhuk uhukk ...." Silva memukul-mukul dadanya pelan. Matanya mengeluarkan sedikit air mata, hidungnya pun merah. Nadya langsung menyodorkan minuman pada Silva dan Silva menenggaknya hingga tandas.

Tatapan Clora semakin menajam, sepertinya sebentar lagi akan meledak.

Srtttt.

Clora langsung berdiri, lalu ia berucap pada kedua orang yang merusak moodnya pagi-pagi.

"Kalo makan di rumah orang tuh, sopan dikit bisa?! Kalo batuk juga jangan ngarah ke depan, muncrat semua! Bikin selera makan gue ilang aja. Bun, aku berangkat sekarang ya, mendadak ga nafsu makan."

Clora langsung berlari kecil keluar rumah, sejak tadi ia sudah memakai sepatunya, karena ia baru beli jadi bersih. Dan tas nya sudah di dalam mobil.

Silva bukannya takut atau bagaimana, ia justru menahan tawanya. Nadya yang menyadarinya dengan segera menginjak kaki Silva dari bawah meja.

"Awww!" teriak Silva, lalu ia langsung membekap mulutnya. Silva menatap Nadya horor, nyari masalah aja nih bocah.

Semua pasang mata menatap ke arah Silva. "enapa Sil?" tanya Raswa yang sudah selesai makan.

"Enggak apa-apa, Wa." Sahut Nadya yang tidak membiarkan Silva mengeluarkan sepatah kata pun.

"Maaf ya atas perlakuan Clora tadi, bunda jadi gak enak sama kalian." Ucap Ressy yang tidak enak hati.

"Iya Bun, harusnya kita berdua yang minta maaf, karena kita selera makan kak Clora ilang."

"Gak apa, udah biasa dia gitu. Ya sudah, kalian berangkat gih, udah jam enam lewat dua puluh menit." Mereka mengangguk patuh. Dengan segera mereka bersiap-siap, begitupun dengan Vian.

RAVKA & RASWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang