📍chapter 10.

445 59 14
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya!

Follow Instagram :
@mandayntaa_



HAPPY READING!!!

••••

"Ya udah, kalo emang cewek ribet. Jangan pacaran sama cewek, homoan aja sana!"

-Serry-

"Ehh, Raswa mau diculik kemana?" Tanya Raswa yang terus mengikuti langkah Ravka yang terbilang cepat itu.

"Suka banget deh narik-narik gini, dikira kambing apa ya." Raswa mendumel yang hanya diabaikan oleh Ravka. Banyak yang memandang keduanya dengan tatapan yang beragam.

Maklum, cogan SMA International Space yang dikenal dingin itu baru pertama kalinya menggandeng seorang cewek. Bukan mengandeng sih, lebih tepatnya seperti menarik paksa. Tapi, bagi mereka itu sungguh luar biasa, bisa menyentuh pakaian Ravka saja itu sudah lebih dari cukup bagi mereka. Apalagi jika ditarik seperti itu?

Raswa dibawa oleh Ravka ke ruangan pribadi cowok itu. Yang terletak di samping kantor guru, hanya Ravka dan Rayfan yang diperbolehkan masuk kesana. Tidak ada yang boleh masuk tanpa seizin keduanya, termasuk guru dan kepala sekolah.

Setelah itu, Raswa dan Ravka duduk berhadapan. Seperti ingin diintrogasi, namun Raswa nampak tenang. Walau nyatanya ia bingung, ada apa dengan Ravka?

"Kenapa bawa aku ke sini?" Tanya Raswa sambil mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan yang tertata rapih itu.

"Jujur," ucap Ravka dengan tatapan yang serius, dingin, dan tajam.

Raswa mengetukkan jarinya di atas meja, alisnya bertaut pertanda ia bingung.

"Jujur apa?"

"Ck, lemot."

"Ravka aja ngomongnya gak jelas, gimana mau ngerti coba?" Sungut Raswa dengan wajah cemberut.

Ravka menghela nafas panjang, sedangkan Raswa tetap memfokuskan perhatiannya pada Ravka.

"Ngapain tadi sama Ray?"

"Engga ngapa-ngapain kok, tadi kak Ray cuma ngajak ngobrol doang." Ucap Raswa diselingi senyuman kecil, Ravka memperhatikan dengan lekat senyum itu. Seperti tak asing lagi baginya, tapi siapa?

"Ngobrol apa?"

"Apa aja, gak penting juga." Ujar Raswa, gadis itu memakan buah-buahan yang tersedia di depannya tanpa izin. Ia mengunyah buah anggur itu dengan santai.

"Lo suka sama Ray?" Pertanyaan Ravka kali ini, membuat Raswa tersedak buah anggur yang belum sempat ia kunyah dengan halus. Membuatnya terbatuk berkali-kali seraya menepuk leher belakangnya.

"Uhuk... uhuk! Aaaa bundaaaaa."

Ravka langsung mengambil minum di dalam kulkas yang terletak di sampingnya, lalu membantu Raswa untuk minum. Dalam waktu lima detik, air mineral sebotol itu tandas begitu saja.

"Jawab."

"Maksudnya? Aku suka kak Ray gitu?" Tanya Raswa dengan suara sedikit mengecil.

RAVKA & RASWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang