Halloo gaisyyy! Maaf sebelumnya aku mau bilang kalau bakal ada beberapa perubahan di setiap part. Mungkin ada sedikit-sedikit tambahan aja sih. Makasih atas pengertiannya! 💗🤗
•
HAPPY READING-!!!
°°°°°
Di kamar Dhifa hanya ada Raswa sendirian, gadis itu masih betah bergelut di dalam selimut tebal milik Dhifa seolah nyaman berada di sana.Tapi tiba-tiba saja Raswa terbangun, ia mengucek matanya beberapa kali.
Raswa duduk sembari menatap intens kamar yang sangat asing baginya. Gadis itu menjauhkan selimut dari tubuhnya dan turun dari kasur. Ia bingung, pakaiannya pun sudah tergantikan.
"Ini aku dimana sih," gumam Raswa sembari berjalan lesu menuju pintu kamar.
Ia ingin keluar dan memastikan di mana dirinya sekarang ini. Saat keluar dari kamar, Raswa cukup tertegun melihat foto Ravka dan Rayfan yang terpajang di samping pintu kamar tersebut.
Dengan itu, Raswa simpulkan bahwa dirinya saat ini tengah berada di rumah Ravka. Tapi kenapa bisa? Entahlah dia juga tidak bisa menerka-nerka.
Raswa mendekat, agar bisa memandangi foto itu lebih jelas. Sudut bibirnya sedikit terangkat tanpa sadar mengukir senyum tipis.
"Lucu," puji Raswa.
"Makasih," sahut seseorang yang sejak tadi berdiri di dekat tangga memandangi Raswa dengan lekat. Ya siapa lagi jika bukan Ravka.
Tentu saja suara Ravka membuat Raswa kaget. Dengan gerakan cepat, Raswa berbalik menatap Ravka yang tengah berjalan mendekatinya dengan tersenyum manis.
"Ngagetin aja deh kamu," ucap Raswa pelan berusaha menetralkan detak jantungnya yang mendadak tidak karuan karena melihat senyum Ravka yang begitu manis.
"Yang lo bilang lucu, orangnya sekarang ada di sini."
Raswa diam, memandangi Ravka yang masih mempertahankan senyumnya.
"Iya tau gue ganteng, tapi biasa aja dong lihatin nya." Ledek Ravka, detik berikutnya Raswa tersadar dan refleks mendorong dada bidang Ravka agar sedikit menjauh.
"Apaan sih, udah sana aku mau turun."
Tidak membiarkan Raswa menjauh, secepat mungkin Ravka meraih lengan gadis itu.
"Mau ngapain lo?"
Raswa menepuk jidatnya. Oh iya juga ya, Raswa kan hanya tamu disini.
"Gatau juga, kamu ya yang culik aku kesini?"
"Iya."
"Wah! Aku aduin nih ya sama bunda."
Ravka tertawa kecil. "Aduin aja, gue udah izin kok."
"Hah?! Terus bunda kasih izin gitu?" tanya Raswa dengan mata yang melotot tak santai.
"Iya."
"Kenapa gak antar aku ke rumah aja sih? Kamu mau modus ya?" tuduh Raswa.
"Iya."
"NYEBELIN BANGET, IYA IYA MULU DARI TADI!" ketus Raswa pada Ravka yang tengah menunjukkan wajah sok polosnya.
"Iya sayang," ucap Ravka akhirnya.
"Dih sayang-sayang apaan!"
"Katanya tadi iya-iya mulu, gue jawab iya sayang, salah lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVKA & RASWA
Teen FictionFOLLOW DULU, BARU BACA-!! Aldrich Ravka Willyard, dia cowok yang sangat jutek, dingin dan cuek, namun bukan berarti dia jarang berbicara. Dingin itu tatapannya, cuek dan jutek ekspresinya. Dipertemukan dengan seorang gadis yang sangat ajaib dan suli...