Jangan lupa VOTE dulu ya-!!
Follow Instagram :
@mandayntaa_
•
•
•
HAPPY READING-!!!
°°°°°
"Gue masih sayang sama lo."
-Randero-
Nadya dan Silva tengah menyusun ratusan piala di atas meja besar yang berada di samping panggung ditemani Irhan, Galfaro dan Febriyan. Peluh keringat membasahi kening mereka.Hanya Nadya yang sejak tadi tidak berhenti mengoceh dan mengeluh. Ia sudah sangat lelah dan lesu.
"Capek banget gue, ini piala apa batu bata sih, banyak banget. Mana besar-besar semua lagi, dipikir gue tukang bawa barang apa ya."
"Malu gue, cantik-cantik gini kok jadi pengangkut piala. Bukannya tertarik yang ada para cogan menjauh!" ucap Nadya prustasi yang berusaha untuk tidak melempar piala itu pada gurunya di atas panggung.
"Tega banget sih Pak Bantet nyuruh kita angkatin piala dari ruang tari ke sini. Untung guru, kalo bukan ...."
"Kalo bukan kenapa?" sahut sang guru yang sudah tiba-tiba berdiri di samping Nadya.
Gadis itu shock dan badannya membeku. Detik berikutnya ia tercengir menunjukkan deretan gigi putihnya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, peace.
"Enggak kok, Pak. Tadi Nadya cuma becanda doang kok. Ya udah Nadya permisi dulu ya Pak, masih banyak piala yang harus diangkut. Dadah bapak ganteng!" seru Nadya dengan terbirit-birit menyusul teman-temannya.
Sang guru hanya tertawa melihat tingkah anak muridnya itu.
"Weii, tungguin gue!" pekik Nadya.
Dengan memelankan langkahnya, Silva menoleh sejenak ke arah Nadya.
"Lo lama banget sih, mana ngomel mulu dari tadi. Capek kuping gue dengarnya!"
"Gue kesel habisnya, ya udah sih."
"Kesel sih kesel, gak gitu juga kali." Cetus Irhan santai
Tak langsung menjawab, Nadya mempercepat langkahnya mendekat pada Irhan.
Pletak! Gadis itu menjitak kepala Irhan dua kali.
"Aduh, gila nih cewek. Lo apa-apaan sih?! Gue salah apa sama lo!"
Nadya mendengus kemudian berucap, "lo yang apa-apaan! Main nyahut aja, gue lagi kesel gini malah lo pancing."
"Bodo," jawab Irhan dengan malas.
"Udahlah, pusing gue."
Mereka berlima memasuki ruang seni tari. Tidak langsung mengambil piala, kelimanya justru duduk dengan nafas tak teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVKA & RASWA
Teen FictionFOLLOW DULU, BARU BACA-!! Aldrich Ravka Willyard, dia cowok yang sangat jutek, dingin dan cuek, namun bukan berarti dia jarang berbicara. Dingin itu tatapannya, cuek dan jutek ekspresinya. Dipertemukan dengan seorang gadis yang sangat ajaib dan suli...