Attention please! Boleh vote kalau suka, comment biar jadi evaluasi buat aku kedepanya. Typo bertebaran, hope enjoy it!
Siang itu Jeno dan Renjun bertemu di belakang sekolah, pagi tadi Jeno meminta Renjun untuk menemuinya di belakang sekolah di jam istirahat.
" ada apa Jeno-ya? " tanya Renjun sambil tersenyum pada Jeno, namun jeno hanya memasang wajah datar.
" Renjun.. Aku rasa.. Kita sudah tidak cocok lagi" ucap Jeno, membuat senyum di bibir Renjun pudar.
" apa maksudmu? Bahkan hubungan kita baru berjalan 2 minggu"
" aku rasa kita memang di takdirkan untuk tidak bersama.. Aku ingin mengakhiri semuanya" ucap Jeno lalu melangkah pergi, sementara renjun ia sudah mengepalkan tanganya.
"APA INI KARENA NA JAEMIN SIALAN ITU " teriak Renjun. Jeno menghentikan langkahnya dan berbalik. Jeno menatap Renjun dengan sinis.
" jangan kau bawa-bawa Orang yang tidak bersalah Renjun.. aku muak dengan semua tingkahmu yang selalu mengganggunya" Jeno benar-benar meninggalkanya, Renjun menendang apa yang ada di depanya.
" kau menganggu tidur siangku sunbae " ucap seorang yang baru bangun dan keluar dari sebuah loker bekas yang sengaja di taruh di belakang sekolah.
"kau?" ucap Renjun.
" Ah ya! Aku mendengar percakapan kalin barusan.. Cukup menarik karena aku juga menyaksikan langsung semua perbuatanmu selama ini.. " Jisung bertepuk tangan di hadapan Renjun. Renjun sudah tersulut emosi langsung menyambar kerah seragam Jisung.
" Ini semua perbuatan si bodoh Jaemin" ucap Renjun tepat di depan wajah Jisung.
" berkacalah hyung.. "
Bugh!
Renjun menonjok wajah Jisung lumayan keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah. Tak sampai situ ia juga bertubi-tubi menonjok menendang Jisung namun tidak ada perlawanan dri Jisung.
" Cukup Renjun.. " seorang datang dan langsung menghentikan perkelahian itu.
" awas.. Kau penganggu.. Aku benci dunia ini aku benci takdirku" ucap Renjun. Haechan - orang yang melerai Renjun dan Jisung. Menarik Renjun menjauhi Jisung.
" asal kau tau hyung.. Xiaojun hyung akan marah melihatmu, dan Jeno hyung tau apa yang kau perbuat saat malam dekorasi itu" Renjun membelakan mata dan hendak menghajar Jisung lagi kalau saja ia tidak di tahan oleh Haechan.
-
Pulang sekolah hari itu, Jaemin sedang menunggu bus di halte dekat sekolah di temani oleh Jisung.
" Hyung, kau di jauhi ya oleh teman-temanmu?" tanya Jisung. Sebenarnya jisung tau apa yang di alami Jaemin, namun hanya ingin basa-basi.
" ini semua salahku.. Kalau saja Aku tau lebih dulu kalau Renjun berpacaran dengan Jeno mungkin aku tidak akan memberinya surat, gara-gara aku hubunganya dengan Jeno jadi berakhir.. Renjun jadi membenciku "
" Ya memang aku membencimu brengsek " ucap seorang yang berdiri di sebelah Jaemin, tidak hanya sendiri tapi ia bersama yang lainya juga.
" Renjun.. Maafkan aku, aku tidak bermaksud.. " jaemin bangkit dari duduknya dan menghampiri Renjun namun segera di tepis Jaemin dari hadapanya lalu berjalan melewati Jaemin. Renjun menatap sinis Jisung.
Grep!
Jaemin mengenggam Lengan renjun.
" maukan kau memperbaiki hubungan persahabatan kita Renjun?" tanya Jaemin. Wajahnya sudah memelas. Renjun berbalik dan menepis lengan Jaemin.
" damai denganmu? Dalam mimpi Na jaemin.. " Renjun mendorong Jaemin ke jalam raya.
BRAK!
Sebuah suara benturan keras begitu nyaring terdengar di telinga mereka, Jaemin tertabrak oleh sebuah truk setelah di dorong oleh Renjun ke jalan. jisung membelakan matanya dan langsung menghampiri Jaemin.
" Jaemin hyung.. Jaemin hyung bertahanlah " ucap jisung sambil menahan kepala jaemin di pahanya. Di lihatnya ke arah Renjun yang sama terkejutnya, Haechan hendak mendekati Jaemin namun di tahan oleh Renjun. Mereka Renjun, Haechan, Jungwoo dan chenle berlari kabur dari tempat kejadian. jisung menggeram marah.
Jaemin sudah di bawa ke rumah sakit dan kini sedang dalam penanganan pihk rumah sakit, jisung dengan baju yang kotor karena darah Jaemin, menunggu di depan ruang UGD. Tak lama dua orang datang meghampiri Jisung.
" bagimana keadaanya Jisung-ah?" tanya Eomma Jaemin - Dong Sicheng/winwin.
" belum tau eommonim.. Sedang dalam penanganan dokter.. " jawab Jisung. Jisung sudah mengenal orang tua Jaemin dan menganggap mereka sebagai orang tuanya sendiri. Waktu kecil Jisung pernah di titip di kediaman Jaemin karena kedua orang tua Jisung yang selalu sibuk. Kedua orang tua jisung dan Jaemin bersahabat dari waktu mereka masih sekolah.
Winwin menduduka dirinya di sebelah Jisung dan menautka kedua lenganya memanjatkan doa.
" bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Appa Jaemin - Na Yuta.
" Jaemin hyung tidak sengaja tertabrak saat hendak menyebrang " jawab Jisung. Jisung menutupi semua kelakuan Renjun di depan kedua orang tua Jaemin. Jisung hanya tidak ingin Renjun terlibat dalam maslah dan menabah beban Hyungnya yang sedang sakit.
Setelah menunggu cukup lama, dokter yang menangani Jaemin keluar dengan raut wajah yang sulit dinartikan.
" bagaimana keadaanya dok?" tanya Winwin dengan raut wajah khawatir.
" paisen mengalami geger otak dan patah pada tulang kaki, lengan dan rusk. Namun keadaan yang perlu di khawairkan adalah keadaan jantungnya.. karena patah tulang rusuk membuat jantungnya bocor, kami sempat gagal menangninya namun takdir berkata lain pasien masih hidup.. Secepatnya kami harus mendapatakan donor jantung untuk pasien " jelas dokter tersebut lalu meninggalkan Orang-orang yang di rundung duka mendengar pernyataan dokter tersebut. Bahkan Winwin sudah lemas dan terjatuh untung di tahan oleh yuta.
Jisung mengepalkan tanganya, buku jarinya memutih tatapanya berubah dingin.
" aku tidak akan memaafkanmu hyung.. Tidak akan.. " gumam Jisung.
Tebece.
Gak banyak cuap cuap.. Bentar lagi end maapkeun kalo konfliknya kurang mengena. Aku masih amatir hahaha, gumawo yang udah vote. salam manis dari -Greenadellia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wakey Wakey [ Nomin ] || ✅
Fiksi Remaja✒노민 [Completed] bagi Lee Jeno tidur itu jadi hal yang menyenangkan setelah kejadian itu, mau tau kenapa? ©SunnyPwark BXB, fantasy. Start : 24032019 End : 23042019