leave

28.8K 1.4K 389
                                    

Jeongin menatap nanar wajah Hyunjin. "Ulangi."pinta jeongin pada Hyunjin.

Hyunjin menatap mata Jeongin yang berkaca-kaca itu mengalihkan pandangannya.

"Kita putus. Aku mau putus."jelas Hyunjin yang membuat dada Jeongin sesak sekali.

Jeongin tersenyum pahit,ia tahu cepat atau lambat perpisahannya dengan Hyunjin akan terjadi juga.

"Aku tau-"ucap Jeongin menggantung yang membuat Hyunjin melihat kearahnya.

"Aku tau kamu udah bosen sama aku yang gak mau disentuh ini."isak Jeongin.

"Aku tau kamu selingkuh 6 bulan ini."

Hyunjin menatap Jeongin terkejut.

Jeongin membalas menatap Hyunjin dengan tatapan sendunya. Airmatanya sudah mengucur deras sedari tadi.

"Hiks...kenapa dari semua orang kamu malah selingkuh sama sahabat aku sendiri kak."ucap Jeongin dengan suara paraunya.

"Kamu sendiri tau kalau aku sayang sama kalian berdua. Aku sayang sama kamu dan aku juga sayang sama kak Felix."

"Darimana kamu tau Je ?"tanya Hyunjin yang masih kaku tak bisa menggerakkan badannya itu karena terkejut.

Lagi-lagi Jeongin tersenyum miris. "Kamu gak perlu tau kak."

Jeongin mengusap pipinya yang sudah sangat basah itu pelan. "Aku juga tau kalau kakak berencana buat akhirin hubungan kita hari ini. Padahal seharusnya ini jadi hari yang bahagia buat kita berdua."

Ya sebenarnya hari ini adalah hari anniversary mereka di tahun kedua.

"Tapi aku gak bisa salahin kamu sepenuhnya,ini semua terjadi juga karena aku yang selalu nolak kamu. Aku harap kakak bisa bahagia sama kak Felix."

Jeongin menelan ludahnya susah payah.

Hyunjin menatap Jeongin dengan tatapan menyesalnya.

"Jadi,selama ini kamu tau tapi kamu diem. Kenapa ?"lirih Hyunjin yang merasa bersalah.

Jeongin menatap wajah Hyunjin lama sebelum berkata "karena aku gak mau nyakitin kamu lagi. Aku gak mau kamu ngerasa sakit hati karena aku putusin kayak sebelum-sebelumnya."

Jeongin mengusap matanya yang terus mengeluarkan airmata itu. "Aku harap setelah ini kita gak lebih jadi sekedar teman. Aku gak bisa balik lagi ke kamu setelah ini."

Hyunjin menatap Jeongin ragu. "Jadi kita gak akan balikan kayak sebelum-sebelumnya ?"

Jeongin mengangguk pasti. "Aku udah ngasih kamu banyak kesempatan kak tapi kamu selalu ngulangin kesalahan yang sama dan kali ini aku bener-bener gak bisa maafin kesalahan kamu karena kamu selingkuh sama sahabat aku sendiri."

Hyunjin menatap Jeongin tak percaya sambil menggeleng keras tak terima.

"Kamu tau kan kalau aku pasti balik lagi ke kamu."ucap Hyunjin sambil memegang kedua bahu Jeongon erat.

Jeongin terisak pelan. "Kamu gak boleh egois kak. Kamu sekarang udah jadi punya kak Felix. Aku gak mau nyakitin kak Felix, kak Felix udah cukup menderita jadi yang kedua selama ini."jelas Jeongin sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Hyunjin lagi-lagi menggeleng tak percaya. Ia merasa sangat bersalah karena telah menyakiti Jeongin berkali-kali.

"Kenapa kamu selalu mikirin orang lain Je ?! Harusnya kamu itu mikirin diri kamu sendiri. Harusnya kamu bentak-bentak aku, harusnya kamu mukul aku, hina aku."pekik Hyunjin yang kini sudah mengeluarkan airmatanya.

"Karena aku mikirin diri aku sendiri dan aku gak mau nyakitin diri aku kak makanya aku gak mau balik lagi ke kamu. Cukup ini yang terakhir."pekik Jeongin dengan mata sembabnya itu.

Jeongin melepaskan tangan Hyunjin dari pundaknya perlahan. "Aku bakal balikin semua barang dari kamu."ucap Jeongin pelan.

"Aku udah gak mau berurusan sama kamu lagi tapi kalau hanya untuk berteman, aku mau."

"Aku harap kamu bisa berubah kak setelah ini. Aku cuma nggak mau nanti kamu nyesel saat udah kehilangan orang yang kamu cinta."ucap Jeongin sambil mengelus pipi Hyunjin lembut.

Hyunjin memejamkan matanya saat Jeongin mengelus pipinya.

"Aku pulang dulu ya."ucap Jeongin sambil melepaskan tangannya dari pipi Hyunjin.

Hyunjin menahan tangan Jeongin. "Aku anter ya."pinta Hyunjin yang dibalas gelengan pelan dari Jeongin.

"Aku udah dijemput sama Seungmin dan kak Chan."

Perlahan Hyunjin melepaskan genggamannya dari tangan Jeongin.

Jeongin memberikan senyuman manis nya seolah tak terjadi apa-apa pada Hyunjin.

Perlahan Jeongin beranjak meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin menatap punggung Jeongin hingga tak terlihat lagi lalu mengusap wajahnya frustasi. "Maaf Je."

***

THIS IS MY FIRST STORY :)

Please comment and vote ok!

Salam dari buncinnya Hyunjeong :)

Oneshoot HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang